Hari ini adalah hari pertama dilaksanakannya ujian di SMA Garuda. Tentunya semua siswa maupun siswi sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi ujian akhir sekolah. Begitu juga dengan Agnesia Saphira.
Gadis itu benar-benar fokus mempersiapkan diri untuk ujian. Selama itu juga, baik dirinya ataupun Alexa tidak ada yang saling mengabari. Tujuannya karena tidak ingin ada yang terganggu nantinya atau tidak fokus. Sebenarnya Nesia sangat terpaksa harus melakukan itu. Sebab jika nilai ujiannya kali ini tidak bagus, bundanya pasti akan memarahinya.
Nesia melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah, ia hari ini diantarkan oleh bundanya berangkat ke sekolah. Dihalaman sekolah ia melihat Rachel yang sepertinya baru datang juga. Dengan segera Nesia memanggilnya.
"Rachel!!" teriak Nesia.
Rachel yang dipanggil menghentikan langkahnya, ia kemudian berdiri menunggu Nesia menghampirinya.
"Udah siap lo?" tanya Rachel.
"Siap enggak siap, ya harus siap sih," kata Nesia.
Rachel mengangguk membenarkan ucapan Nesia. "Ya udah ayo ke ruang ujian," kata Rachel.
Saat hendak menuju ruang ujian, keduanya berpapasan dengan Alexa, Verina, Farel juga Andrean. Nesia yang berpapasan dengan Alexa tentu saja memberikan senyuman pada pacarnya itu. Tapi ... ada yang aneh. Alexa tidak membalas senyuman darinya. Bukan hanya Alexa, jika biasanya Verina menyapa atau menjahili Rachel, kali ini gadis itu hanya diam berdiri disebelah Alexa.
Ada apa sebenarnya? Apakah dirinya dengan Rachel ada berbuat salah? Seingat Nesia tidak sama sekali, bahkan ia sibuk mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ujian.
"Ayo jalan, Lex," ujar Verina.
Dari raut wajahnya, Nesia bisa mengetahui jika Verina seperti tidak ingin berlama-lama berhadapan dengan dirinya juga Rachel.
Alexa yang mendengar ucapan Verina mengangguk. Kemudian berjalan melewati Nesia juga Rachel begitu saja. Farel yang biasanya menunjukkan sifat begonya itu juga melewatinya saja tanpa sapaan atau apapun. Andrean? Laki-laki itu juga melakukan hal yang sama.
"Emang kita ada salah, Chel?" tanya Nesia.
"Kita sama sekali enggak ada masalah. Si Iblis kenapa ya? Dia bener-bener bukan kaya Verina yang biasanya," ujar Rachel, yang saat ini juga ikutan bingung.
"Kelly juga kenapa? Kok dia enggak bareng mereka tadi? Aduh, ini bentar lagi mau ujian tapi kok aneh gini sih?" tanya Nesia.
"Udahlah, kita ujian dulu aja. Ayo ke ruangan sekarang," ujar Rachel menarik tangan Nesia.
***
Beberapa jam kemudian
Ujian dihari pertama telah terlaksana dengan baik. Alexa juga yang lainnya kini berjalan beriringan dikoridor sekolah.
"Jangan langsung pulang lah ya? Main dulu ke rumah gue. Kita main PS bareng gimana? Udah lama kita gak main PS," ujar Farel.
"Gue sih mau aja. Tapi Alexa sama Verina gimana?" tanya Andrean melirik Alexa juga Verina.
"Skip, gue males," ujar Verina.
Gadis itu sungguh tidak ingin melakukan apapun saat ini. Pikirannya masih dipenuhi oleh kata-kata Kelly yang mengatakan jika dirinya dan Rachel sudah resmi jadian. Bahkan tadi saat mengikuti ujian Verina hanya menjawab dengan filling saja.
"Males kenapa lo? Enggak biasanya. Jangan males-males gitu! Bawa happy aja," ujar Farel merangkul pundak Verina.
"Ngomong dimulut nyuruh happy sih gampang! Lo cuma gak tau aja apa yang gue rasa!" balas Verina dengan nada tidak santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agnesia Saphira
Подростковая литература[END] Cover by : @chittava "Gua engga bakalan berhenti buat suka sama lo! sampai lo juga suka sama gua! gua engga peduli lo cewe sekalipun yang penting lo jadi pacar gua!" - Agnesia Saphira "Gua cuma mau bilang sama lo, engga usah ngayal ketinggian...