45. ENDING

4.2K 266 26
                                    

Pake payungnya jangan hujan-hujanan. Jangan sampai sakit. Aku sayang kamu.

Setelah membaca note sticker, hanya ada satu nama yang terlintas dipikirannya, Alexa. Nesia yakin ini pasti Alexa, gadis itu pasti ada disekitar sini.

Niatnya untuk pulang ia urungkan dan berbalik untuk menyusuri koridor sekolah, Nesia berlari mencari-cari keberadaan adik kelas yang tadi memberikan dirinya payung ini. Adik kelasnya itu pasti tahu sekarang Alexa ada dimana. Tadi Sindi berjalan ke arah koperasi maka sekarang itu yang menjadi tujuan Nesia.

"Sindi," panggil Nesia berlari menghampiri Sindi yang terlihat baru saja keluar dari koperasi.

"Iya kak? Kakak gak jadi pulang?"

"Tolong kasi tahu gue, siapa yang ngasi payung ini? Alexa, dia 'kan yang ngasi payung ini?" tanya Nesia.

Sindi hanya diam mendengar pertanyaan Nesia. "Tolong kasi tahu gue sekarang, kalau emang ini dari Alexa, dia dimana? Dia masih disekitar sekolah 'kan? Gue mohon Sindi bantu gue, kasih tau gue dimana lo ketemu Alexa," ujar Nesia dengan tatapan memohon.

Sindi yang melihat tatapan itu menjadi tidak tega. "Iya itu emang dari kak Alexa. Tadi dia sempet ke koperasi buat beli payung terus nyuruh aku untuk kasi ke Kakak. Tapi sekarang kak Alexa udah pergi kak," ujar Sindi jujur.

"Dia pergi kearah mana?" tanya Nesia.

"Tadi dia jalan ke ...," Sindi menghentikan ucapannya saat dirinya teringat tentang perkataan Alexa.

Flashback on

"Kak Alexa, payungnya udah aku kasi ke Kak Nesia. Udah diterima juga," ujar Sindi. Ia ke koperasi sekolah untuk menemui Alexa kembali setelah memberikan payung pada Nesia.

"Makasih, Sindi. Ini buat lo," ujar Alexa memberikan coklat panas.

"Hah? Buat aku? Untuk apa kak?" tanya Sindi. Jujur ini pertama kali dirinya bisa berbicara secara langsung dengan kakak kelasnya yang sudah lama ia perhatikan dari jauh. Bagaikan keberuntungan tiba-tiba Alexa meminta tolong padanya hingga ia bisa berbicara seperti saat ini.

"Sebagai tanda terima kasih gue. Hujan kaya gini pasti dingin, jadi gue rasa coklat panas bisa membantu?" ujar Alexa.

Sindi segera menerimanya, "Terima kasih, Kak."

Alexa mengangguk. "Gue pergi dulu."

"Oh? Iya kak. Hati-hati," ujar Sindi.

Alexa berjalan melewati Sindi, baru empat langkah ia berhenti. Kemudian berbalik menatap Sindi. "Kalau nanti dia nanya gue. Tolong jangan kasih tau," pesan Alexa.

"Enggak akan aku kasih tau kak, kakak tenang aja," balas Sindi.

"Terima kasih," ujar Alexa tersenyum. Lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Flashback off.

"Kemana??" tanya Nesia lagi.

"Itu ke ... aku juga kurang tahu kak, aku gak lihat tadi kak Alexa pergi kearah mana," ujar Sindi.

Bahu Nesia langsung melemas mendengar ucapan Sindi. Kenapa Alexa tidak pernah mau menjelaskan segalanya pada dirinya?

Agnesia SaphiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang