30. BELLA CHRISTINA

3.2K 345 120
                                    

Happy Reading

***

Alexa termenung mengingat kejadian dimana Nesia menanyakan tentang masa lalunya saat diparkiran cafe. Bukannya tidak ingin memberitahu Nesia, namun ia enggan untuk mengingat kejadian satu tahun lalu. Setiap mengingat kejadian itu, ia selalu merasa bahwa kematian Bella terjadi karena dirinya. Jika saat itu ia tidak menyetujui permintaan Bella untuk bertukar motor, mungkin Bella masih ada disini.

"Nasi goreng satu pake sambel cabe, isi kerupuk, krenyes krenyes krenyes enak!"ujar Farel tiba-tiba membuat lamunan Alexa buyar.

"Itu lo lagi iklan atau apa?"tanya Andrean.

"Lagi kumat, udah biarin aja,"ujar Kelly.

"Kalau ada makanan dimeja ... pasti Farel yang punya, telolet telolet." Farel tiba-tiba bernyanyi dan merubah lirik lagu seenaknya.

Alexa diam menyaksikan tingkah laku sahabatnya yang tidak pernah berubah dari dulu. Sementara Kelly yang melihat tingkah Farel hanya tertawa sesekali, sembari memakan makanan yang ia pesan.

"Kenapa lo?"tanya Kelly yang melihat Alexa seperti tidak biasanya.

"Kemarin Nesia nanya tentang masa lalu gue,"ujar Alexa.

"Terus? Lo kasih tau?"

Alexa menggeleng. "Gue enggak pengin nginget kejadian itu."

Kelly diam seperti sedang memikirkan sesuatu. Dan yang ada dipikiran Kelly saat ini adalah sebuah pertanyaan. Pertanyaan tentang apa yang menyebabkan Nesia ingin mengetahui tentang masa lalu Alexa?

"Lex, kok Nesia bisa pengin tau masa lalu lo?"tanya Kelly mengeluarkan pertanyaan yang ada dikepalanya.

"Iya juga ya? Gue juga enggak kepikiran tentang kenapa dia pengin tau masa lalu gue,"ujar Alexa.

Farel yang tengah membuat lelucon tidak jelas langsung menghentikan kegiatannya saat melihat Alexa dan Kelly seperti sedang membicarakan sesuatu. Seketika jiwa keponya keluar begitu saja.

Andrean yang memang sedikit mendengar tentang pembicaraan Alexa dan Kelly kini memilih untuk memainkan ponselnya. Tidak ingin terlihat terlalu kepo dengan urusan orang lain.

"Udah jangan kebanyakan mikir, makan dulu mending. Mikirnya nanti aja,"celetuk Andrean, namun pandangannya tidak beralih dari ponselnya.

Kelly mengangguk setuju. "Makan dulu aja deh Lex. Nanti kita bahas lagi."

"Lanjutin dong! Gue baru aja mau dengerin. Kepo nih gue, ketinggalan lagi tadi,"ujar Farel.

"Derita lo ketinggalan!"balas Kelly.

"Jahat kamu!"ujar Farel.

"Eh Verina mana? Kok dia enggak ikut ke kantin?"tanya Andrean yang menyadari jika tidak ada Verina.

"Lah iya? Kok gue enggak nyadar tuh anak enggak ikut ke kantin?"ujar Farel.

Alexa dan Kelly juga tidak menyadari jika Verina tidak ikut ke kantin. Bahkan tadi saat jam pelajaran Verina sempat izin untuk pergi ke toilet, namun sampai jam istirahat gadis itu tidak juga kunjung datang.

***

Nesia kembali menerima chat yang dikirimkan Divana padanya. Kali ini, Divana menyuruhnya untuk mengajak Alexa ketaman kota. Entah untuk apa, Divana mengatakan semuanya akan lebih jelas hari ini juga. Nesia sudah mengatakan pada Divana bahwa ia sudah mengetahui tentang masa lalu Alexa dan Nesia mengatakan itu tidak masalah. Toh itu semua hanya masa lalu, tapi Divana malah mengatakan semuanya belum selesai.

Nesia berjalan dengan tidak bersemangat untuk menuju ke kelasnya. Niat awalnya tadi itu pergi ke kantin. Namun saat membaca chat dari Divana nafsu makannya mendadak hilang. Semuanya terasa berbelit-belit dan sukar untuk ia dipahami.

Agnesia SaphiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang