Alia menengok kanan-kiri mencari Jaehyun. Katanya mau ketemu di Cafe Lucas. Tapi kok wujudnya nggak ada?
"Silahkan masuk tuan putri." Sambut Haechan. Bukannya tersipu, Alia malah mencebik karena panggilan itu. Bikin ilfeel.
"Gue ambil minum dulu. Lo tunggu sini." Katanya menunjuk meja di hadapan mereka.
Alia mengetuk-ketukkan kaki ke lantai. Membuang nafas panjang karena gugup. Hari ini, Jaehyun katanya ingin bertemu untuk memastikan jawaban si gadis.
"Nih, lo suka yang manis-manis katanya." Alia mengangguk saja. Menggigit bibir bawah sambil terus menggerutu. Kok lama sekali sih?
"Lama ya. Sorry." Katanya langsung duduk di hadapan Alia.
Ah, tampan sekali. Padahal pakaiannya sederhana. Hanya kemeja polos dengan kaos Jaens. Tapi kok dimata Alia jadi kelihatan sangat menawan?
"Ini Pak Boss, silahkan dinikmati." Katanya menaruh secangkir americano di meja. Haechan kembali ke meja kasir. Mengeraskan musik lagu 'melamarmu' lebih keras.
Sore itu, Haechan sudah menyetting cafemya agar tak terlalu ramai, tapi juga tak terlalu sepi. Tentu saja itu atas persetujuan Lucas karena ingin menyukseskan Jaehyun juga.
"Minum dulu Ya. Eum, tapi-" Jaehyun menggigir bibir bawah. Kaku sekali, padahal bukan ABG lagi.
"Jawaban lo." Lanjutnya.
Alia menunduk. Menyeruput minuman lewat sedotan. Lalu berdeham. "Jawaban yang mana, Jae?"
"Yang kemarin."
Haechan memijit pelipis. Ya begitulah. Jaehyun bodoh sekali urusan begini. Untungnya dia menengok, lalu Haechan dengan pekanya berkata tanpa suara, "tembak lagi."
Baru mengangguk kecil. Paham.
"Lo cantik banget hari ini Ya."
Yang mana, Alia tersipu. Tapi entah kenapa, dia pandai sekali menyembunyikannya. Sampai Jaehyun tak tahu.
"Alia." Panggil Jaehyun membuat gadis itu mendongak. "Ini gue, Jaehyun Ramadhan. Laki-laki biasa yang jatuh cinta sama lo. Udah lama. Banget malah. Dan dari waktu yang udah berlalu itu, gue baru punya nyali sekarang buat mengungkapkan."
Menelan ludahnya gugup. Tapi masih melanjutkan. "Gue nggak akan meminta lo buat jadi pacar, gue mau lo jadi wanita satu-satunya yang ada disisi gue seumur hidup. Jadi ibu dari anak-anak kita."
Jeda sebentar untuk melihat wajah Alia. Tak ada yang berubah, namun rasanya Alia sedang menunggu kelanjutannya. "Gue, Jaehyun Ramadhan. Hari ini pengen lo ngasih jawaban atas lamaran yang gue berikan."
Bukan menjawab, Alia hanya menunduk. Membuat Jaehyun diliputi rasa was-was yang tinggi. Mempersiapkan diri jikalau hari ini dia harus patah hati.
"Jadi gimana Ya? Lo mau nggak? Gue nggak bisa sih mengungkapkan dengan cara romantis kayak di film-film. Tapi gue udah berusaha. Dan- yaudahlah." Katanya melihat Alia mengangguk.
Menunduk, tapi kemudian mendongak dengan pupil melebar. "Apa Ya? Itu lo ngangguk apaan? Iya apa? Aduh, bilang dong pake suara."
"Yaiya Jae."
"Iya apa Alia? Yang jelas." Katanya berharap.
Alia berdecak, "lo katanya tadi, eum- negelamar gue. Jawaban gue iya, gue mau."
Lalu menatap tak percaya. Saking bahagianya, rasanya ada kembang api yang meletus di dalam si perut. Jaehyun menatap Haechan yang juga tersenyum bahagia.
Subhanallah! Ya Tuhaaan.
Akhirnya, rencana Haechan yang ini berhasil. Tuhan akhirnya meridhoi keduanya bersama setelah sekian lama.
Bagi yang bertanya-tanya kenapa kisah Jaehyun bertele-tele. Mengatakan dengan mudahnya 'tinggal tembak aja kok repot.' Nggak semudah itu.
Karena pada dasarnya, Tuhan nggak pernah mau kedua manusia itu menjalin hubungan atas nama pacaran. Jaehyun sudah meminta Alia setiap malam pada Yang Menciptakan.
Jadi, dengan kasih sayangNya pada makhluk ciptaan, Tuhan memberi Jaehyun banyak waktu agar dapat belajar bagaimana mencintai yang dalam. Dengan dipatahkannya hati karena seorang wanita, Tuhan mau Jaehyun tak mengambil jalan dengan menjalin ikatan diluar kata halal.
Yang Tuhan mau, Jaehyun langsung menikah tanpa harus menjaga yang tak pasti. Tuhan mau Alia bersama laki-laki yang pasti bisa mencintainya dalam jalinan rumah tangga.
Begitulah, kisah Jaehyun yang bertele-tele. Laki-laki tampan dengan kulit putih. Idaman smua wanita namun hanya mendoakan satu nama setiap malam.
JAEHYUN RAMADHAN.
_________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Something in Ramadhan
Fanfic"Ya, itu gue, Jaehyun." 'Gue bukan butuh jasa. Gue butuh istri. Ini Jaehyun, Alia.' Alia heran. Cahya, temannya itu kok mau sih dijodohkan? Melihat keputus asaan manusia yang takut mencoba. Pasti mencari jalan keluar termudah. Padahal, bagi Alia ja...