Secret 14 - Where Are You?

699 36 0
                                        

Raphael

Pagi ini aku terbangun sama seperti lima hari terakhir.

Dan masih Tanpanya..

Aku memandang tempat kosong disamping tempat aku berbaring.
Tempat dimana biasa Aurora berbaring, dan menciumku hanya untuk sekedar membangunkan ku di pagi hari.

🍂
Past

"Bangun sayang.. atau kau akan terlambat ke kantor." Aurora mencium ku yang masih lelap dalam tidur.

"Ummm.. baiklah honey, beri aku waktu lima menit lagi ya.. aku masih mengantuk." gumam ku.

"Tidak sayang, ini sudah kali kedua kau meminta waktu.. Ayolah, bangun sekarang." kata Aurora lagi seraya menciumi rahang dan leherku.

Tanpa aba-aba Aku memeluk tubuhnya dan membuatnya berteriak kecil dan tertawa.

"Kau sudah membangunkan "macan" tidur, Mrs.Nicolau." Kata ku mencoba menciumi Aurora dan dia pura-pura menutupi wajahnya sambil tertawa lepas.

"Maafkan aku macan tampan, tolong ampuni aku..." katanya tertawa sambil menghindari gelitik kan ku.

"Baiklah, tapi dengan satu syarat."

Rasa Kantuk ku sudah menepi sekarang.

"Apapun yang kau inginkan, tuan macan tampan."

Tanpa menjawab, aku mencubit ujung payudara Aurora yang menegang dibalik sleepsuit satinnya dengan bibirku.

Dan dia tersipu seraya tertawa.

"Kau begitu genit, tuan.." Suara nya terdengar begitu menggoda.

Aku menarik tubuhnya sehingga sekarang dia berada diatas ku.

"Aw.." Aurora bergidik setelah merasakan kekerasanku di pagi hari diantara pahanya.

Dia menggigit bibir bawahnya, sambil mengesek-gesek ereksi ku, aku terperangah karenanya.

Dan Aurora tertawa melihat reaksi ku.

"Oppss. Maafkan aku tuan?" Kata Aurora manja.

Tanpa menjawabnya, tanganku menyusup kedalam terusan sleepsuitnya, Aurora hanya menggunakan G-string, dan aku meremas pinggulnya yang masih bergerak menggodaku.

Tanganku menelusuri pinggulnya dan menangkup bokong kenyalnya, membuatnya tersentak pelan.

"Aku akan menghukummu Mrs.Nicolau karena sudah menggodaku." Aku mengkerling.

Tanpa menggubris kata-kataku, Aurora menggesekkan pinggulnya lebih keras dan tangannya meremas-remas payudaranya, menggoda.

Tanganku melepas bokong kenyalnya, dan menuju bagian dalam pahanya melewati tali G-stringnya yang sudah basah.

Membelai klitorisnya yang sudah bengkak, membuat desahan kecil lolos dari bibir seksi Aurora.

"Sepertinya kau sudah siap, hmm?"

Jariku menekan klitorisnya lebih kuat dan menggosoknya, membuat Aurora mendesah semakin hebat, kepalanya terangkat ke belakang menikmati sentuhanku.

"Ah! Aah!" desahannya membakar gairahku.

"Apa yang kau inginkan, Mrs?" Tanyaku menatap intens kedalam matanya.

"K-ka... kau tuan." Jawab Aurora terbata menahan kenikmatan yang Jariku berikan.

SECRET  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang