Secret 23 - Suprised!

422 24 0
                                    

Aurora

"Apa kau sudah siap, A?" Tanya Daniella yang sudah sedari tadi mondar mandir mempersiapkan semua barang yang akan dibawa oleh nya.

"Aku segera siap sist.." kataku sambil memeriksa sekali lagi semua barang bawaanku.

Aku, Daniella dan Hyde akan pergi ke Venice, Hyde harus mengurus persiapan pembukaan hotel baru milik orangtua Raphael disana.
Dia mengajak ku dan Daniella untuk menemaninya.

"Apakah semua yang kalian butuhkan sudah siap sayang?" Tanya ibu.

"Kami segera siap bu, apakah Ibu yakin tidak ingin ikut bersama kami?" Tanyaku.

"Tidak sayang, aku baik-baik saja. Aku sudah lama tidak mengunjungi bibimu. Aku merindukan nya.."
Ibu memilih untuk pergi kerumah bibiku, di Washington.

"Atau kah lebih baik aku tinggal untuk menemanimu?" Kataku menawarkan.

"Tentu kau tidak ingin menghabiskan waktu cutimu hanya untuk mendengar kami berdua bernostalgia tentang masalalu kan, sayang?" Ibuku tersenyum, dan tangannya menyentuh pipiku.

"Jangan kuatirkan ibu nak, nikmati waktumu.. kau dan kakakmu sudah bekerja keras selama ini.." matanya berlinang.

"Aku mencintaimu, bu.." aku memeluknya.

"Aku mencintaimu, sayang..".

🍁

Waktu menunjukkan pukul 17.00 sore hari, ini akan menjadi penerbangan yang panjang.
Penerbangan ke Venice memakan waktu hampir 17 jam lamanya.

"Apa kau siap nona muda?" Tanya Hyde.

Daniella tersenyum, "yes, we are!"
"Akhirnya kita akan ke Venice... thanks honey." kata Daniella lagi dan mencium mesra Hyde.

"Sepertinya Aku benar-benar akan jadi "obat nyamuk". Kataku terkekeh.

"Harusnya kau memaksa Raph untuk ikut bersama kita, sist.." kata Daniella.

"Ya.. harusnya aku. Atau mungkin aku lebih baik mencari pria romantis lain di Venice?"

Raphael tidak bisa pergi bersama kami karena dia harus memenuhi undangan kolega di Paris bersama ayahnya.

"Well.. Kau menemukan Alasan yang tepat untuk Raph memakanku hidup-hidup nona." Kata Hyde pura-pura cemas.

Kami semua tertawa.

Andai saja Raphael ada di sini.

🍁

Setelah penerbangan yang panjang itu akhirnya kami sampai di Venice Marco Polo Airport.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 waktu Venice.
Perutku berteriak-teriak lapar, jadi aku meminta Daniella dan Hyde pergi makan siang dulu sebelum kami menuju ke Hotel.

Kami memutuskan makan di Ristotica Oniga, restaurant lokal yang cukup terkenal, aku membaca di salah satu blog kalau restaurant itu salah satu hidden gems yang ada di Venice.

SECRET  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang