Aurora
Sepanjang malam tangan Christ melingkar dipinggangku.
Hugo sepertinya tidak nyaman dengan tatapan Christ dan cara aku duduk didalam dekapan Christ.Aku menarik pegangan tangan Christ dan memindahkan nya, Christ menatapku dengan tatapan protes, "kumohon.." kataku ditelinganya.
Dia hanya menatapku dan mengangguk tipis.
Dia tetap duduk didekatku tanpa memberi jarak dan itu sudah cukup."Bagaimana hari mu, Hug?"
Aku sengaja membuka pembicaraan.Wajah Hugo terkejut saat aku melontarkan pertanyaan itu.
Disudut mataku, wajah Christ mengeras.Aku tau dia tidak suka aku berbicara dengan Hugo, tapi aku tidak mau kecemburuan Christ membuatku kehilangan teman pria yang akhirnya aku miliki setelah beberapa tahun terakhir ini.
"Baik.. bagaimana denganmu?" Tanya Hugo sedikit kikuk.
"Tak pernah sebaik disini.. aku akan merindukan Bali."
"Tentu, Bali selalu jadi tempat terbaik tapi Paris tidak kalah indah..." Hugo tertawa ringan, dia terdengar lebih relaks sekarang.
Aku tersenyum, "Tentu saja, aku tidak sabar berkunjung ke Paris."
"Ingat janji kita?" Tanya nya.
"Tentu, aku tidak akan melupakan nya."
"Jangan lupa nanti berikan aku nomormu di Seattle ya."
"Tentu.. kau bisa mencatatnya sekarang, Hug.."
"Baiklah... "
Hugo mengambil ponselnya dan mencatat nomorku.
"Aku akan segera kembali ke Seattle, Hug." kataku lagi.
"Really? Kapan?" Hugo terdengar terkejut.
Theo dan Maisie juga ikut memandangku.
"What?? Kapan? Kau bahkan belum memberitahuku, Sist?" suara protes Maisie terdengar lebih nyaring dari yang dia madsud.
Matanya memandangku dan Christ bergantian.
Christ hanya diam menatap sembarang arah dan lagi, kesedihan terlukis di wajahnya."Aku akan memberitahumu malam ini sist, aku baru memutuskannya tadi siang." Kataku mencoba setenang mungkin.
Aku tidak bisa menangis lagi, tidak sekarang.
Maisie berdiri mengambil langkah kearahku dan memeluk ku.
"Kuharap kau dapat menyelesaikan semuanya dan membuat keputusan yang terbaik, A.." bisiknya pelan di pundak ku.
Aku mengangguk pelan, kesedihan kembali menerorku.
"Lusa terlalu cepat, Aurora.. kita bahkan belum meng'explore Bali seperti yang kita bicarakan." Suara Hugo terdengar sedih.
Tanpa mempedulikan tatapan tajam Christopher padanya."Sebagai gantinya, kita bisa meng'explore Paris seperti katamu, Hug." Aku mencoba mencairkan suasana.
Sampai sekarang Christopher masih terdiam, tapi tangannya kembali merangkul pinggangku erat.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET
RomanceMy Very-Very 1st, enjoy! WARNING‼️‼️‼️ 21+ ya.. 🔥🔥 Bijak dalam membaca, pilih bacaan sesuai umur.✌🏻 *** "Walaupun aku harus bertarung dengan seluruh dunia untuk mendapatkanmu.. aku akan melakukannya!" •Christopher• "Aku harap bisa memberikan semu...