Secret 13 - A Lust

841 34 2
                                    

🍁

Seketika Tangannya sudah berada dikedua pipi ku, Tanpa sempat aku membalas kata-katanya, Raphael menciumku lagi dengan liar.

Dia mendorongku kedinding, ciuman ini tidak selembut tadi.
Lebih kasar dan kuat, penuh gairah sekaligus terasa kekecewaan di dalamnya.

Tangan Raphael mendekapku erat, hingga bagian depan tubuh kami bersentuhan.

Napasnya memburu, lidahnya menelusuri ruang mulutku.

Tanganku mencoba mendorong dadanya, tapi tangannya menangkap kedua tanganku menjadi satu dan menguncinya keatas kepala.

Bibirnya turun menjilati leherku, tangan kirinya merayap turun kebagian perut dan menerobos melalui baju yang aku kenakan menuju payudaraku dan meremasnya dengan lembut.

Sentuhan Raphael membuat kulit ku memanas, dan perutku menegang.

pelan-pelan tangan Raphael menarik kaosku dan menyentaknya keluar melalui kepala. 

Bibirnya menciumi payudaraku yang masih terbungkus bra hitam polos.

Aku harusnya lebih berusaha untuk melepaskan dekapannya, tapi aku malah membalas ciumannya dan Aku menikmati setiap sentuhannya.

Sebagian diriku tau aku akan sangat menyesali keegoisan ku ini, tapi tubuhku berkhianat, bahkan aku merindukan dan haus akan ciuman yang baru dia berikan beberapa menit lalu.
Dan sekarang sentuhannya.

Hal baru itu bagaikan candu baru yang membuat aku lupa diri.
Tanpa ku sadari, aku mendesah.

Menikmati setiap sentuhan bibir Raphael pada payudaraku yang masih terbungkus malu-malu.
Bagian tubuh bawahku sudah menegang, dan berkedut.

Perasaan asing sekaligus nikmat.

Salah satu Tangan Raphael meremas bokongku, membuat aku menggesekan pinggang kedaerah sensitifnya.

Tidak butuh waktu lama untuk Raphael menyadari respon tubuhku yang mulai tersihir sentuhannya.

Tangannya menarikku duduk di pangkuannya, jarinya dengan cepat membuka pengait braku, membuat payudaraku tergantung bebas didepan bibirnya.

Bibirnya kembali melumat bibirku dan tangannya bergerak bebas meremas payudaraku yang sudah menegang.

Berkali-kali bibirnya mencicipi payudaraku yang sudah menegang akibat remasnya. menjilatinya, mengisapnya dengan lembut.

Tangannya membelai bagian perutku dan perlahan turun kebagian bawah, tangannya ingin mencicipi kelembabanku di bawah sana.

"Stop!" Kataku tersadar dari gairah yang menghayutkan itu.

Raphael tersentak karena peringatan ku, napasnya terengah-engah.. kepalanya tenggelam diceruk leherku.

"Maafkan aku, Aurora.." katanya lirih.

🍁

"Tolong jangan terlalu keras pada dirimu sendiri Aurora. Kau pantas untuk bahagia.."

"Raph.."

"Bukankah sangat tidak adil jika kau tidak memberikan aku kesempatan untuk membahagiakanmu sedangkan kau membiarkan aku menciummu, menyentuhmu dan kau sangat menikmati semua itu." Pintanya setelah kami memperbaiki posisi.

"Bisakah kita bicarakan ini besok.. aku tidak mau keputusan ku nantinya akan menyakitimu..." Mohon ku.

Aku hanya tidak mau memberikan dia angin surga karena aku terbawa suasana tadi, aku tidak mau merugikan dia.

Aku tidak mau menerima dia karena gairah sesaat yang nantinya akan membuat dia membenciku.

Ini bukan kali pertama aku bercumbu dengan seorang pria, tapi Raphael pria pertama yang mencumbuku tanpa status pacaran.

Ini kegilaan liar yang baru bagi ku, cukup tabu tapi terasa nikmat.
Karena aku salah satu wanita naif yang menjunjung tinggi harga diri.
Tanpa status jelas, aku tidak akan disentuh.

Dan Raphael pria pertama yang menimbulkan sisi lainku, sisi liar itu.

Sisi lain yang ingin mengutuki kenaifan wanita itu. Dan aku menyukai sisi baru itu.

Raphael

"Apa yang terjadi padamu Raphael Nicolau, apakah kau terjebak oleh cinta sekarang?! kau benar-benar bodoh..! kau memohon pada wanita Raphael, Lelaki brengsek sepertimu melakukannya!" Kutuk ku.

Aku tidak percaya dengan yang aku lakukan barusan.
Dulu, sebelum Aurora ..

Aku tidak pernah percaya apa lagi peduli pada yang namanya cinta.

Karena bagi mku itu hanya perasaan yang lemah, perasaan yang membuat seseorang terluka, dan yang lainnya bahagia karena telah melukai.

"Harusnya aku tetap menunggu disana dan memaksa dia memberikan jawaban malam ini. menunggu jawabannya membuat aku gila, aku tidak akan sabar menunggu hingga besok hari."

Aku menginjak pedal hingga ujung, melesatkan mobilku menghambur dijalanan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menginjak pedal hingga ujung, melesatkan mobilku menghambur dijalanan malam.

Aku hanya kesal pada diri ku karena kali ini aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku mau.

-TH-

SECRET  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang