-19-

219 142 133
                                    


Sesampainya di rumah, Val langsung membenamkan diri di atas kasur. Sakit itu masih ada. Sesak itu masih ada. Hatinya masih merasa nyeri. Menyedihkan. Cewek itu menyalakan ponselnya, berulang kali mengecek aplikasi LINE, hanya untuk menunggu chat atau pun permintaan maaf dari Arta. Hingga akhirnya ketiduran dan dibangunkan oleh azan Maghrib.

Hal pertama yang dia lakukan ketika terbangun adalah menyalakan ponselnya dan membuka sosial media. Namun baterai ponselnya habis total dan Val segera mengisi daya baterainya. Sambil menunggu, cewek itu melakukan beberapa aktivitas. Berharap agar ketika baterai ponselnya sudah terisi, dia mendapatkan notifikasi dari Arta.

Anti jomblo" club (3)        999+
@Valeria P ON WOI!

Larasati                                 70
P

Adinda Ayu                          169
Pokoknya hrs ikut!

Alba Yamada                         2
Tidur yang nyenyak, oyasumi 😊

Kenta Oktavian W.               1
Besok belajarnya di perpus kota setelah pulang sekolah gimana?

Dua jam menunggu. Tidak ada notifikasi dari Arta satu pun, yang ada malah spam dari teman-temannya. Tidakkah cowok itu merasa bersalah karena telah melukai hati Val? Apa mungkin Arta tidak menyadari itu?

Anti jomblo" club (3)
Iya.

Larasati
Iya.

Adinda Ayu
Iya.

Alba Yamada
Oyasuminasai

Kenta Oktavian W.
Iya.

Dalam hitungan detik, Val sudah membalas semua chat itu dengan satu kata. Hanya dibalas, tetapi tidak dibaca. Karena dia sedang terlalu malas untuk membacanya, terutama dari Laras dan Dinda yang isinya kebanyakan spam atau membicarakan hal-hal yang tidak penting.

Kemudian Val kembali membenamkan diri di ranjang empuknya dan terlelap dengan cepat. Sakit hati pertama yang dirasakannya ini membuat cewek itu kelelahan. Dia terlalu banyak berharap kepada Arta, alhasil harapan yang tak terwujud itu akan melukai hatinya terlalu dalam.

ҩ ҩ ҩ

Val datang dengan lesu dan tak sengaja berpapasan dengan Dinda di koridor. Gadis dengan bandana merah muda yang menghiasi rambut panjang hitam legamnya itu menghampiri Val dengan wajah manyun. Dia berjalan di sisi Val dalam diam. Tak ada senyuman lebar yang biasanya merekah di bibirnya.

"Hai, Dinda," sapa Val hati-hati.

Bukannya balas menyapa, Dinda malah mencubit lengan Val gemas sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"Chat gue kenapa cuma lo bales dengan satu kata hah? Padahal gue sampe ngespam lo dan chat panjang lebar, di grup juga. Udah nunggu lama, dibales singkat lagi!" sembur Dinda dengan sebal sambil menatap tajam ke arah Val. "Anjir kayaknya lo emang nggak tau rasanya digituin. Untung Kak Arta baik, penyabar juga. Lo cuma chat satu huruf aja pasti dibales panjang lebar sama dia

Val mencebik kesal, membuat Dinda menatapnya keheranan.

Arta lagi! Jangankan dibales panjang lebar, kadang cuma di read. Bahkan tuh cowok cuma chat pas lagi butuh aja. Batin Val kesal. Tadi pagi bukannya meminta maaf, Arta malah memarahinya. Membuat Val semakin badmood dengan cowok itu.

Ceritanya Val baru bangun pukul enam kurang seperempat dan Arta sudah menunggu di depan rumahnya pukul enam tepat, membuat cowok itu harus menunggu lama karena keterlambatan Val. Lalu Kalinda malah memarahinya di depan Arta lantaran sudah gadis tapi bangunnya masih kesiangan, kalah sama cowok, begitu omelnya. Padahal Artanya saja yang bangun kepagian.

Cause I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang