Maaf ya hiatusnya sebulan lebih >_<
Nih update! Yuk dibacaaa, jangan lupa klik bintang yah.Happy reading <3
***
Genap seminggu sejak Val dan Kenta saling menghindar. Kini keduanya kembali menjalani kehidupan sekolah seperti saat sebelum berteman dekat.
Kenta berangkat-pulang sekolah menggunakan angkutan umum sementara Val menggubnakan motor pribadi atau terkadang menggunakan ojek.
Ketika waktu istirahat, Kenta memilih menghabiskan waktu luangnya di Ruang Perpustakaan seperti dulu, sedangkan Val memilih untuk bersembunyi di halaman belakang sekolah sambil memakan bekalnya atau membaca novel.
Ketika mereka tak sengaja berpapasan, keduanya hanya saling melempar senyum tipis lalu berlalu begitu saja. Bahkan, mereka hanya bertatapan tak lebih dari tiga detik dan tak pernah berbicara satu sama lain lagi.
Bertemu tanpa sapa, diam-diam menyimpan rindu.
Benar kata Kenta, mustahil tak ada perasaan spesial di dalam pertemanan antar lawan jenis. Buktinya, Val memiliki perasaan spesial terhadap Kenta.
Namun tetap saja, Val masih beranggapan kalau hal persahabatan antara dirinya dengan Alba adalah sebuah pengecualian
ҩ ҩ ҩ
Gumpalan awan yang semula berwarna seputih kapas kini tampak berwarna keabu-abuan. Langit yang semula berwatna biru cerah telah berganti menjadi langit mendung. Val buru-buru menutup kotak bekalnya sebelum awan pekat yang menggumpal di atasnya menjatuhkan butiran-butiran air.
Val beringsut bangun seraya satu tangannya menepuk-nepuk roknya, lalu berjalan menuju gedung sekolah. Hingga seseorang mencegahnya di persimpangan koridor.
Val menautkan kedua alisnya. "Kak Arta? Ada apa?"
"Gue mau minta tolong," pinta Arta berusaha memberanikan diri dibalik sorot matanya yang tajam memancarkan keseriusan.
"Apa—"
"Val dicariin guru!"
Kalimat Val segera terpotong. Sesaat setelah Kenta berlari menghampirinya dengan tergesa-gesa. Jujur, Val merasa cukup terkejut sewaktu mendengar suara Kenta memanggilnya. Dia bahkan tidak yakin itu adalah Kenta, begitu mengingat hubungan mereka yang merenggang serta suasana awkward yang terjadi akhir-akhir ini.
"Ada apa?" tanya Val kebingungan.
"Entah. Udah, buruan ke sana yuk," kata Kenta seraya melirik keberadaan Arta dengan pandangan tidak suka.
Val lalu beralih menatap Arta yang sedang memandang ke arah lain sejak Kenta datang.
"Kalau gitu, gue duluan aja ya," ujar Arta setelah memalingkan pandangannya beberapa saat.
Val bergumam sambil mengangguk. Kemudian cowok bertubuh jangkung itu segera berlalu dengan berbagai ekspresi yang dia sembunyikan di balik raut datarnya. Ada sorot sedih, kecewa, marah, dan penyesalan yang Val lihat di netranya sebelum cowok itu benar-benar melangkah pergi.
Val menggigit pipi bagian dalamnya pelan sebelum mengalihkan atensinya untuk Kenta. Kedua tangannya memilin ujung dasi, menunggu apa yang akan dikatakan atau dilakukan Kenta.
"Ayo," ajaknya.
Kedua mata Val berkedip beberapa kali. "Ke mana?"
"Ngobrol. Emangnya kamu nggak kesepian?"
"Tapi, katamu aku tadi dipanggil guru."
"Maaf, aku bohong. Tadi cuma akal-akalanku biar bisa ngobrol sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause I'm Yours
Novela JuvenilUntuk mendapatkan teman di SMA barunya, Valeria Putri terpaksa mengaku memiliki pacar. Padahal, sebenarnya dia tidak memiliki pacar sama sekali. Namun, ketika temannya meminta foto 'pacarnya', Val langsung mengambil foto lelaki tampan yang tak diken...