CHAPTER 1 - My Doctor

36.3K 899 31
                                    

"Pagi dokter"

"Pagi, bagaimana perasaannya sekarang?"

"Mendingan dari kemarin dok, sakitnya gak separah kemarin, terima kasih dok"

"Baguslah, memang selama 3 hari setelah operasi akan terasa menyakitkan" ucap Arka pada seorang pasien yang minggu lalu dia operasi. "Gimana kondisinya?" Pada dokter yang merawatnya.

"Bagus dok. Urine juga sudah normal, jahitan tidak ada pendarahan" jawab sang dokter.

"Pantau terus kondisinya di minggu ini" ucap Arka, beberapa orang yang berada disampingnya mencatat semua hal yang diucapkan Arka.

"Selamat pagi Bu Dewi, gimana keadaannya pagi ini?"

Pengecekan setiap pagi pada pasiennya rutin dilakukan Arma ditemani beberapa co-ass dan dokter internship, biasanya total dokter yang mendampinginya sampai 6 orang.

Abrisam Rafif Khartanto atau sering di sapa Arka, merupakan salah satu dokter spesialis bedah saraf muda yang menyandang gelar Magister dan di kagumi di seantero rumah sakit tempatnya bekerja.

Dengan umurnya yang baru menginjak 33 tahun dan paras yang sangat rupawan mampu menghipnotis semua orang yang melihatnya mulai dari dokter, suster, staff bahkan pasien.

Dedikasinya di dunia kedokteran menyelamatkan nyawa pasien tidak terhitung berapa lama dia sudah menghabiskan waktunya di rumah sakit yang sudah menjadi rumah utama baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dedikasinya di dunia kedokteran menyelamatkan nyawa pasien tidak terhitung berapa lama dia sudah menghabiskan waktunya di rumah sakit yang sudah menjadi rumah utama baginya.

Meskipun masih muda jangan ditanya soal kehebatannya, Arka bahkan diakui sebagai dokter spesialis bedah saraf termuda dan terbaik di Jakarta.

Setelah pengecekan pada pasien biasanya sampai jam 9 pagi, Arka langsung naik ke cafe yang berada di rooftop rumah sakit untuk membeli segelas kopi.

"Dokter tumben jam segini di cafe" ucap salah seorang suster yang sedang mengantre bersama.

Arka menatapnya kebingungan. "Ah itu maksudnya biasanya dokter Arka jam segini suka di ruang operasi atau ICU jarang di cafe gitu" ucap staff cafe yang akan melayaninya.

"Oh iya lagi ada waktu senggang" ucap Arka.

"Arka!" Seseorang memanggilnya dari belakang.

Melihat siapa yang memanggilnya Arka tersenyum. "Good morning Ra, coffee?"

"Iya dong, traktir yaa Kaaaa" dengan nada manja, Arka tersenyum mengangguk.

"Anyway kamu gak ada operasi hari ini? Tumben" pertanyaannya mengundang senyum staff cafe.

"Emang setiap hari harus ada operasi, kamu do'ain orang pada sakit"

"Yee bukan gitu, kamu kan dokter paling sibuk disini. Oh aku mau roti ini satu, aku tunggu disana ya, thank you!" Sambil berlalu pada sebuah meja.

My Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang