CHAPTER 42 - My Doctor

6.2K 359 6
                                    

Disaat semua orang sibuk menyiapkan makanan karena akan diadakan perayaan kecil-kecilan di rumah, Arka malah ditahan di kamarnya oleh Ahza.

Ahza mendorong Arka sampai dia terlentang di tempat tidur. "Sayang.." ucap Arka sambil tersenyum.

Arka sendiri menyadari bahwa seorang wanita yang tengah hamil gairah seksnya bisa mengalami peningkatan dan sekarang ini dia sedang menikmatinya karena sang istri sedang ada di tahap itu.

"Ada Ibu sama Papah diluar, kamu mau sekarang?"

Ahza mengangguk tanpa malu, lalu mencumbu sang suami dan tentu saja dibalas dengan senang hati oleh Arka.

Kebanyakan hasrat pria akan menurun saat sang istri hamil dengan alasan takut melukai sang istri dan bayi, tapi tidak bagi Arka.

Baginya saat ini Ahza sangatlah terlihat seksi dan itu selalu membuat hasratnya menggebu-gebu, untung lah dokter kandungan mereka mengatakan tidak ada masalah asal Ahza menginginkannya.

Tok tok ..

"Sa-sayangg.." ucap Arka, mencoba menghentikan Ahza yang sedang mencumbu dada Arka.

"Mamaaa..." teriak Razan.

"Sayang..." ucap Arka lagi dan masih tanpa respon Ahza fokus dengan pekerjaannya.

"I-iya Razan?" Teriak Arka.

"Pah, Mama dipanggil Oma ke bawah"

"I-iya sebentar ya" Arka mencoba menghentikan Ahza. "Ah - sayang, dipanggil Ibu itu"

"Razan sayang, iya nanti Mama ke bawah ya, tunggu 5 menit bilang ke Oma" ucap Ahza lalu melanjutkan aktifitasnya kembali.

"Iya Ma"

Setelah mendengar langkah kaki Razan yang menjauh, Arka membuka suaranya lagi. "Kata siapa kita disini cuma mau 5 menit?" Tanya Arka.

Ahza memandang Arka dengan sebelah alisnya terangkat, tidak mengerti.

"Emang pernah aku beresin apa yang udah kamu mulai dalam 5 menit? Gak kan. Kamu yang mulai ya" ucap Arka, dia membalikan posisi menjadi Ahza yang berada di bawah sekarang dan melancarkan serangannya.

...

Masuk di trimester terakhir Ahza sudah cuti dari pekerjaannya dan sekarang hanya mengurus rumah tentu saja dibantu Sami, meskipun begitu Arka selalu mengingatkannya agar tidak melakukan pekerjaan berat di rumah.

Ahza menikmatinya, selain dia bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama Razan, dia pun bisa lebih banyak berinteraksi dengan sang bayi di dalam kandungan.

"Hallo, Papah disini, anybody's here?" Ucap Arka sambil mengelus perut Ahza.

Biasanya sang bayi akan menendang heboh jika Arka mulai berbicara didepan perutnya.

Ahza tersenyum saat merasakan tendangan pelan. "He's here" sambil menatap Arka.

"Yes you are here, baby boy" kembali mengusap perut Ahza. "Hari ini mau Papah bacain buku yang mana? Medical Terminology? Atau Human Physiology?"

Ahza tertawa. "Mas ih, kok dikasih buku kedokteran sih?"

"Gak apa-apa, biar nantinya dia jadi dokter yang hebat dari bayi udah dikasih tau tentang buku ini"

My Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang