"Jadi gitu ceritanya, beneran lo udah cerita semuanya?" Tanya Casi sambil memandang tajam Ahza.
"Udah semuanya gw ceritain Casi, gak ada yang gw tutupin lagi"
"Okay gw percaya, kalo gitu sekarang kita bikin mie instan dulu ya laper gw" Casi beranjak tapi Ahza lebih cepat, dia mencekal lengan Casi.
"Enak aja! Sekarang bagian lo yang cerita"
Casi duduk kembali. "Sambil makan boleh gak? Gw ngidam banget pengen mie instan nih, disana gak susah banget"
"Aneh ngidam pengennya mie instan, yaudah kita bikin dulu abis itu lo yang cerita"
Casi mengangguk semangat, seperti yang diminta sebelumnya Ahza menginap di apartment Casi. Ahza ingat apartment ini merupakan apartment lama Casi yang didapatkan dengan penuh perjuangan.
Meskipun tidak terletak di pusat kota, tapi apartment ini memiliki pemandangan dan kondisi suhu yang bagus, masih lumayan asri untuk ukuran daerah di Jakarta.
Setelah matang, mereka membawa semangkuk besar yang berisi 2 bungkus mie lengkap dengan telur, sayur dan potongan cabai ke sofa. Dengan pemandangan balkon yang sedang hujan pas sekali menyantap hidangan ini.
"Makanan gak sehat emang enak"
"Loh kata siapa, ini sehat banget liat ada telur ada sayur juga" sanggah Casi.
Ahza tertawa. "Iya iya, ayo makan" mereka makan berdua.
"Ahhh, kangen banget gw sama makanan ini. Selama 4 tahun gw nyari kaga nemu disana"
"Suruh siapa pergi" Ahza menyeruput kuah. "Jadi lo gimana bisa balik ke Indonesia dan kerja di rumah sakit tempat gw?"
"Papah gak cerita emang?"
Ahza menatap Casi bingung. "Papah? Papah gw?"
"Iya lah emang papah siapa lagi? Papah gw kan udah mati"
"Casi, jangan ngomong gitu. Lo harus jenguk papah lo juga, kan udah balik"
"Hmm anyway balik lagi tadi soal papah lo" Casi mengalihkan pembicaraan, Ahza mengerti dia memang paling anti jika disinggung soal masalah keluarga.
Padahal Ahza dan keluarganya sangat tahu dan paham situasi yang di alami Casi, hanya saja Casi yang ego dan harga dirinya tinggi tidak mau terlihat lemah dihadapan orang lain.
"Jadi gw ketemu dokter yang kerja sama papah lo disana, terus gak lama gw di telepon papah lo, gw disuruh pulang, lo tau sendiri kalo papah lo yang ngomong gw gak bisa barbar. Akhirnya gw setuju buat pulang dan ditawari kerja di rumah sakit lo" cerita Casi.
"Nyampe ke Indonesia gw langsung ke rumah orang tua lo, satu malem gw disana terus pindah ke apartment. Besoknya gw ke rumah sakit buat sign contract terus ketemu lo deh" lanjutnya.
"Jadi, papah sama ibu udah tau lo di Indonesia?" Ahza merasa terkhianati oleh orang tunya. "Ihhh.. sebel banget deh gak ngasih tau gw"
Casi tertawa. "Jangan marah, mereka udah baik bujuk gw balik Indo"
"Terus, kenapa lo dulu tiba-tiba pergi ke Palestina?"
"Hm?" Casi mendongkak menatap Ahza.
"Lo gak mau jawab ya?" Ahza terlihat kecewa.
"Bukan gitu, it's a little bit complicated" Casi tertawa. "Oke oke gw cerita, jadi saat itu banyak banget masalah sama gw dan pengecutnya gw, gw lebih memilih menghindar, gw lebih memilih lari dari pada menyelesaikannya. Sampai pada akhirnya gw melukai orang yang sangat gw sayang sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctor
Romance"Ternyata menikah enak ya.." Kehidupan Arka yang seorang dokter jungkir balik saat ternyata dia di jodohkan dengan Ahza sabahatnya sendiri yang sudah terjalin 15 tahun. Selamat membaca 🙃 (18+) All pictures: Pinterest