"Sayang, Mas pulang" ucapnya sambil menyimpan tas di meja dan masuk ke area kamar, dilihatnya Ahza sedang menonton film dengan beberapa camilan di meja.
"Oh, selamat datang" Ahza tersenyum manis, hari ini dia sengaja menempelkan makeup untuk sang suami karena selama dia sakit hanya skincare yang dipakai di wajah.
"Cantik banget sih" ucapnya menghampiri Ahza dan memeluknya di sofa. "Abis keramas ya, rambutnya juga wangi strawberry"
Ahza mengangguk. "Capek? Mandi dulu gih"
"Lumayan tadi di rumah sakit ada satu operasi tapi gak begitu serius" bisiknya sambil mencumbu rambut dan leher Ahza. "Gini dulu bentar ya, Mas kangen"
Ahza tersenyum lalu diraupnya bibirnya oleh Arka, dia sudah melupakan film yang tadi dia tonton dan fokus pada suaminya. Meskipun tidak banyak bergerak tapi tulang punggungnya terasa sedikit berdenyut.
Tak hanya itu, Ahza juga merasakan sesuatu mengeras dibawah sana. "Emm.." Arka menyudahi permainannya lalu memberi Ahza kecupan terakhir di bibir. "Aku mandi dulu ya"
Tanpa menunggu respon Ahza, dia berjalan ke kamar mandi lalu mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Sudah terlalu lama dia menahan, rasanya menyakitkan tapi dia juga egois jika memaksakan keinginannya, Ahza pasti kesakitan.
Sebagai dokter, dia hafal betul apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Ahza selain itu Daffa sudah mewanti-wanti dirinya bahwa Ahza belum boleh melakukan hubungan badan, huuft!
Selesai mandi dia masih melihat Ahza ditempat yang sama dan baru menyadari bahwa Ahza sama sekali tidak atau belum marah soal mobilnya.
"Mas, maaf ya aku belum bisa nyiapin Mas makan kalo berdiri lama suka sakit kakinya"
"It's okay honey" ucap Arka saat dirinya membuka kulkas lalu mengambil makanan untuk dihangatkan di microwave.
Tak lama Arka duduk di karpet dibawah Ahza sambil membawa sepiring makanannya, Ahza duduk di sofa dengan setoples keripik yang dipeganganya.
Ahza memperhatikan punggung dan leher Arka, saat ini hal itu lebih menarik dibanding film yang sedang di tontonnya. "Mas.."
"Iya sayang?"
Hening, tidak ada respon lagi sedangkan Arka masih fokus makan. Setelah Arka selesai makan baru lah dia berani membelai punggung dan leher Arka.
"Kenapa sayang?" Arka menoleh lalu tersenyum, dia pindah duduk di sofa. "Gimana kondisi kamu? Masih sering sakit?"
Pertanyaan simpel yang justru malah membuatnya bingung untuk menjawab. "Udah baik, udah gak sering kerasa sakit kok" Ahza berbohong.
Tangan Ahza bergerak membelai dada dan leher Arka, sungguh buman hanya Arka, dia pun telah menahan hasratnya sejak lama. Arka sendiri hanya menatap wajah cantik Ahza sambil menikmati sentuhan ditubuhnya.
Ahza mencondongkan tubuhnya mendekat lalu memeluknya dengan tangan yang bermain dipunggungnya dan bibir yang berulang kali mengecup dada Arka.
Sebenarnya gerakan-gerakan itu masih membuatnya kesakitkan tapi Ahza menahannya, dia ingin menikmati sang suami malam ini, demi neptunus!
Tangan Ahza bergerak perlahan ke bawah untuk menyentuh sesuatu yang mulai mengeras, sayangnya Arka lebih cepat mencekalnya.
"Sayang, Mas tau kamu lagi pengen, Mas juga tau dari tadi kamu nahan sakit dan Mas gak mau harus mandi lagi. So ini belum boleh, you have to be more patient" bisiknya.
Ahza menghela nafasnya lalu menghentikan kegiatan, wajahnya memberenggut. Perasaannya campur aduk antara memendam hasrat yang sudah tidak bisa ditahan dengan rasa malu karena ditolak suami sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctor
Romance"Ternyata menikah enak ya.." Kehidupan Arka yang seorang dokter jungkir balik saat ternyata dia di jodohkan dengan Ahza sabahatnya sendiri yang sudah terjalin 15 tahun. Selamat membaca 🙃 (18+) All pictures: Pinterest