"Nyesel deh aku nanya" ucapnya dengan wajah yang cemberut, Arka kembali tertawa.
"Yahh jangan ngambek dong, iya iya Mas jawab serius"
"Gak usah!" Arka mengangkat wajah Ahza yang tertunduk.
"Jangan ngambek gini dong, gemes jadi pengen nyium" Ahza memutar matanya kesal.
"Kalo liat fisik ya siapa yang gak mau coba, Mas kan pria normal yang suka cewe cantik dan seksi tapi Mas mikir lagi, dengan profesi dokter yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit apa bisa cewe itu ngimbangin"
"Terus yang jadi pertanyaan terbesar yaitu apa Mas sanggup menghabiskan sisa hidup Mas sama cewe ini sampai kakek nenek, ya kamu tau sendiri kan Mas dari keluarga broken home, ngalamin dan nyaksiin orang tua yang terus berantem hampir tiap hari sampe kelas 5 sd, dari situ orang tua Mas cerai dan selama ini Ibu yang selalu bekerja keras mengurus semua kebutuhan Mas"
"Mas gak mau itu dialamin sama anak Mas nantinya, dengan kata lain Mas cerai sama istrinya Mas, itu yang paling ditakutkan, selalu Mas tanya ke diri Mas berulang kali apa sanggup"
"Kebanyakan cewe yang dijodohin sama Mas itu profesinya pengacara atau cewe kantoran yang sama sekali awam dengan dunia kedokteran, itu jadi satu PR nantinya"
"Karena nikah itu jangan cuma dibayangin enaknya aja, pasti akan selalu ada pertengkaran, salah paham, emosi, nangis, drama. Itu yang selalu Mas pikirin, aku bisa gak ya melaluinya dengan orang ini"
"Ya kayak gitu lah intinya" ucap Arka sebagai penutup penjelasannya.
"Hmm..." ucap Ahza sambil mengaduk minumannya, dia jadi sebal karena ada kalimat yang tidak suka dia dengar.
"Terus sama aku kenapa mau?""Bukannya Mas udah pernah bilang ya" Arka terkekeh tapi langsung berubah menjadi serius saat melihat wajah Ahza yang tidak sedang ingin bercanda.
"Mas jawab deh, kalo sama kamu kenapa Mas mau, selain Mas udah kenal dan kita satu profesi, Mas udah tau kamu orangnya gimana, cantik, pinter, supel, kamu tau batasan, kalo salah ngaku salah gak gengsi minta maaf, jago nenangin orang kalo marah, Mas yakin kalo Mas bisa ngimbangin kamu, begitupun sebaliknya terus gak tau sih ada perasaan yang dirasa kalo 'oke kamu orangnya' gituloh"
"Masa sih?"
"Yeee udah dijelasin malah gak percaya" Arka membisikan sesuatu. "Yang penting kamu jago di kasur"
Spontan Ahza memukul lengannya. "Yauda ah yu pulang udah malem" ucap Arka sambil tertawa.
Ahza berdiri mengambil uluran tangan Arka sambil mengulum senyumnya, dia senang dengan jawaban terakhir yang didengarnya.
Sepanjang jalan pulang Ahza terus memikirkan ucapan suaminya tadi karena berbeda dengan pemikirannya yang dangkal karena terkadang dia menerima Arka hanya cinta pada Arka.
Tapi semenjak memulai bahtera rumah tangga dengannya Ahza belajar satu hal kalau cinta saja tidak cukup, banyak hal yang harus dikorbankan, banyak sabar yang harus dikeluarkan.
Jika ditanya ketakutkan Arka saat ini, ketakutan itu sedikit sedikit mulai terkikis, perasaannya semakin dalam pada gadis yang dulunya sahabatnya itu, entah mengapa sepertinya dia tidak akan sanggup melepaskannya apa lagi jika ditinggalkan olehnya.
Tepat pukul 11 malam mereka sampai di penthouse, seperti yang Arka bilang sebelumnya bahwa dia memiliki sebuah hadiah untuk Ahza.
Mengambil kotak yang tersimpan didepan pintu penthouse, Ahza membawa masuk kedalam. "Ini apaan sih?" Ucapnya saat telah duduk di sofa.
Arka berjalan kedapur mengambil segelas air. "Buka aja"
Betapa kagetnya saat dia melihat satu set lingerie hitam dengan model yang sangat seksi tersimpan rapih didalamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctor
Romance"Ternyata menikah enak ya.." Kehidupan Arka yang seorang dokter jungkir balik saat ternyata dia di jodohkan dengan Ahza sabahatnya sendiri yang sudah terjalin 15 tahun. Selamat membaca 🙃 (18+) All pictures: Pinterest