Selesai makan malam mereka pulang ke penthouse jam 11 malam, saat akan berbelok masuk ke gateway diluar terlihat anak kecil laki-laki sedang duduk sendirian.
"Mas, Mas, berhenti dulu" ucap Ahza.
Spontan Arka menepikan mobil, padahal di depan sana security sudah menunggu mereka masuk dan sudah membukakan gatenya.
Ahza keluar dari mobil berjalan menghampiri anak kecil itu lalu berjongkok. "Kamu lagi ngapain disini?"
Tidak ada jawaban, anak itu hanya terdiam melamun. "Kamu sendirian?"
Tak lama Arka menghampiri. "Ada apa?" Ahza menggelengkan kepala sambil mengerutkan dahinya, ekspresi sedih terlihat diwajahnya.
"Nama kamu siapa?" Tanya Arka dan masih tidak ada jawaban.
Terpaksa Arka memanggil security dan menanyakan soal anak ini, betapa terkejutnya mereka saat mendengarkan penjelasan security itu.
"Mas kita bawa dulu aja ke rumah gimana? Kasian banget" bujuk Ahza, Arka mengangguk mengiyakan.
Arka berbicara pada security mengenai anak ini akan mereka bawa ke tempat mereka tinggal dan menitipkannya pesan jika ada orang tuanya yang mencari bisa hubungi nomor teleponnya.
Lain halnya dengan Ahza, dia membujuk anak itu agar mau ikut bersamanya dengan iming-iming makanan dan tentu saja itu berhasil anak ini pasti kelaparan karena sudah dari siang berada ditempatnya yang sekarang.
Setelah masuk ke dalam mobil, Arka melajukannya ke basement dan memarkirkannya ditempat biasa. Mereka turun dengan Ahza menggandeng tangan anak laki-laki itu.
Ahza membawanya duduk di area meja makan saat mereka sampai di penthouse dan menyuruhnya menunggu sementara dia menyiapkan makanan ringan, dia membuat nasi goreng dengan irisan sosis dan ayam suir.
Saat menghidangkannya Ahza tersenyum. "Kamu boleh makan" ujarnya tapi anak itu malah terdiam. "Tante tau kok kamu lapar, dimakan aja habiskan, tante ke atas dulu ya"
Ahza menginggalkan anak itu ke lantai atas, disana ada Arka yang baru keluar dari kamar mandi. "Mau dia makan?"
"Aku liat ditangga tadi dia makan, tapi pas aku ada disitu dia diem aja" ujarnya sambil menyimpan tas di meja riasnya lalu duduk.
"Bagus lah, kayaknya malu dan takut juga dia"
"Kasian banget ya dia duduk disitu dari jam 12 siang, sekarang udah jam 11 malem, hampir 12 jam" ujar Ahza.
"Iya, Mas rasa umurnya 4 atau 5 tahun"
"Masa sih ibunya tega buang anak semanis itu disembarang tempat" suara Ahza terdengar lirih lalu Arka menghampiri, mengelus kepalanya lalu mengecupnya.
"Entahlah" ucap Arka sambil memandang wajah Ahza dari pantulan cermin. "Kamu mandi dulu aja, biar aku yang jagain dia"
Ahza mengangguk setuju lalu berjalan ke kamar mandi, sedangkan Arka turun dan melihat anak itu masih makan dengan lahap.
"Mau nambah?" Tanyanya yang membuat makan anak itu terhenti. "Makan aja terusin, gak apa-apa kok"
Arka membuka kulkas lalu mengambil sekotak susu dan menuangkannya ke gelas. "Ini minumnya, pelan-pelan aja makannya nanti perut kamu sakit" Arka tersenyum.
"Nanti kalo masih laper bilang aja ya" lalu melangkah ke sofa membiarkannya makan dengan perasaan tenang.
Selesai Ahza mandi, selesai juga makan anak itu. "Udah beres?" Tanya Ahza lalu anak itu mengangguk. "Yuk duduk disana"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctor
Romans"Ternyata menikah enak ya.." Kehidupan Arka yang seorang dokter jungkir balik saat ternyata dia di jodohkan dengan Ahza sabahatnya sendiri yang sudah terjalin 15 tahun. Selamat membaca 🙃 (18+) All pictures: Pinterest