EXTRA PART - My Doctor

9.8K 395 7
                                    

"Daddy ..!!" Teriak Chayra.

"Kenapa sayang?"

"Abangnya ganggu Cyra terus!" Teriak Chayra. "Balikin gak HP Cyra" dia berusaha mengambil ponselnya yang diambil Razan.

"ABANGGG...!!!" Teriaknya karena Razan berlari dan disusulah oleh Chayra, keduanya berlarian dari dapur ke ruang makan ke ruang keluarga.

Arka hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kedua anaknya, terutama Razan yang sangat posesif pada sang adik.

"Razan sayang, stop it" ujar Ahza. "We'll start dinner"

"Mama Ahza, liat nih masa dia chat kayak gini ke temen cowonya" ucap Razan sambil terus berlari.

"Abanggggg..!! I hate you!" Chayra tiba-tiba berhenti dengan ekspresi wajah yang hampir menangis.

Melihat hal itu Razan mendekat dan memberikan ponselnya. "I'm sorry"

"I hate you!" Chayra mengambil ponselnya lalu berlari ke lantai atas.

Razan tersenyum geli. "Abang demen banget ya jailin Ade, Mama bilang mau mulai makan malem Cyra jadi keatas"

"He he he, abis kesel dia chat kayak gitu ke temennya terus dianya jadi lucu banget kalo marah kayak tadi"

"Chat gimana emangnya?" Tanya Arka.

"What are you doing? Where are you? Have a lunch? Bla la laaa" ucap Razan dengan nada mengejek.

"Apa?! Siapa nama temannya?" Tanya Arka lagi.

"I don't know, she save the number just initial"

"Hah? Harus di cari tau tuh siapa"

Ahza menggelengkan kepalanya. "Poor my baby girl, udah ah kalian yaa, Abang bujuk Ade nya suruh dinner bareng, Mama gak mau tau ya"

"Okay Ma"

...

Tok tok tok

"Ade.." Razan membuka pintu kamar, dilihatnya Chayra sedang berada diatas kasur dengan badan ditutupi selimut.

Razan mendekat dan duduk di tepi kasur, dengan lembut dia membuka selimut di kepalanya. "Ade.."

Ekspresi muka Chayra yang cemberut membuat Razan tak kuasa ingin tertawa saking lucunya tapi dia harus menahannya jika tidak Chayra akan merajuk semalaman dan dia akan kena omel sang mama jika Chayra tidak makan malam.

"I'm so sorry Ade"

"Cyra hate Abang" Chayra memalingkan wajahnya ke tembok. "Abang buka-buka ponsel Cyra"

Razan tersenyum tipis. "Kamu tau kenapa Abang selalu ingin tau kamu chat sama siapa dan apa yang kalian obrolin? Itu karena Abang gak mau kamu deket sama laki-laki selain Abang sama Papah"

Chayra kembali menatap Razan. "Hm?"

"Abang cemburu, jadi kamu harus tetep jadi Adenya Abang" jujur Razan.

Chayra mengangkat sebelah alisnya. "Hmm? Seriously?" Lalu dia bangun dari tidurnya dan mendekati Razan. "Abang, I know you love me so much and me too. Even I have boyfriend, Abang akan selalu jadi orang special buat Chayra sama kayak daddy"

Razan menatap tajam Chayra. "Hmm let's see who is your boyfriend, kalo menurut Abang dia baik, okay you can go with him"

"Abangggg..!! Cyra masih kecil juga" Charya memeluk Razan.

"Justru kamu masih kecil gak boleh punya pacar! Jadi Abang di maafin?"

"For now, yes. Tapi kalo sampe Abang buka-buka HP aku lagi, awas aja" ancan Chayra dengan jutek.

My Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang