CHAPTER 3 - My Doctor

13.4K 547 11
                                    

Arka: Sibuk?
Ada yang mau gw obrolin

Daffa: Lumayan
Jam 4 aku kosong

Arka: oke, let's meet at rooftop

Daffa menghela nafas, dia sudah menyangka Arka yang akan maju karena kejadian malam lalu itu di ruangan Ahza, sejak itu memang dia tidak merespon semua chat dan telpon darinya.

Saat keluar dari ruangan Ahza dengan emosi, Daffa menjadi merasa bersalah seharusnya sikapnya tidak seperti itu, perasaannya pada Ahza itu sudah lama sekali, 14 tahun yang lalu dan sekarang perasaan itu sudah lenyap.

Rasa terkalahkan lah yang menjadikan dirinya merasa kesal pada malam itu bukan karena rasa suka, selama ini Ahza tidak pernah mempunyai pacar karena itu saat Ahza bilang dia di jodohkan apa lagi dengan Arka, harga dirinya merasa terkalahkan oleh Arka.

"Ahza mana?" Tanya Daffa saat sampai di taman rooftop.

"Masih di ruang operasi kayaknya, coffee?" Daffa menerima Americano yang diberikan Arka lalu duduk disampingnya.

"Daf, gw minta maaf kalo selama ini gw gak pernah tau lo punya perasaan ke Ahza"

Daffa tertawa mendengarnya. "Emang bener, tapi itu dulu, 14 tahun yang lalu, if you ask me now I'll answer I have no feelings at all"

"But? Ahza bilang lo marah karena gak ngehargain perasaan lo" ucap Arka bingung.

"Oiya?" Daffa tertawa. "Kemaren malem itu gw kaget pas denger Ahza cerita soal perjodohan kalian. Emang bener gw dulu suka sm Ahza dan emang bener sekarang gw udah gak punya perasaan sama dia. Soal reaction gw itu, ahh actually this is embarrassing me.."

Arka menatap Daffa tidak mengerti. "Selama ini Ahza selalu sendiri saat dia bilang di jodohkan gw kayak ngerasa kalah gitu, harga diri gw kayak dikalahin sama cowo itu dan itu adalah lo" Daffa tertawa hambar.

"Seriously you feel that?" Arka tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Yap, and I know something that Ahza punya orang yang disukainya dari dulu sampe sekarang, that why my reaction that night to Ahza like that. Ahh harusnya aku gak gitu sih" sesal Daffa.

"Are you sure you have no feelings at all?" Tanya Arka.

"100% percent, why? Lo gak percaya?"

Arka mengangkat bahunya lalu Daffa tertawa. "Lo mau seriusin perjodohan ini?" Tanya Daffa

"I don't know, sebenernya pas Ahza ngomong malam itu ke lo belum ada keputusan tentang perjodohan dilanjut apa engganya, gw suruh dia pikirin baik buruknya, tentu aja lo masuk di dalamnya, I mean our friendship, jika ada yang tersakiti gw gak akan lanjut" jelas Arka.

Daffa tertawa. "Sekarang gw udah jelasin tentang perasaan gw ke Ahza, gw harap lo percaya dan tadi gw bilang Ahza punya orang yang dia suka dari dulu sampe sekarang itu adalah lo"

"Hahhhh?" Arka tidak percaya dengan apa yang dia dengar, kenapa semua ucapan yang keluar dari mulut Daffa selalu mengejutkan. "Are you serious?"

"Kenapa sih Ka, lo tuh pinter soal bedah kepala pasien tapi lo gak pinter bedah kepala sendiri. Ahza itu udah suka sama lo dari pertama masuk kuliah"

"Seriusan?" Pertanyaan Arka membuat Daffa kesal sekaligus geli.

"Makanya jadi orang peka dikit napa, aneh deh gw.."

"Ah sorry baru aku baru beres operasi" potong Ahza yang datang terengah.

My Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang