"Apa lagi sih?!"
Ekspresi Arka kaget saat melihat istrinya yang emosi. "Aku cuma mau bilang kalo aku udah beres ganti sepreinya, kamu liat dulu takutnya salah" ucap Arka dengan suara dibuat sedemikian sedih.
"Iya nanti aku liat biarin aja dulu"
Arka duduk disamping Ahza. "Kamu kenapa sih?" Tanyanya dengan lembut.
"Aku capek" dengan jutek.
"Maksudnya?"
"Mas...aku lagi capek, bisa engga gak bikin aku kesel, jangan bikin ulah terus"
Arka tersenyum mendengarnya. "Barusan aku bilang jangan bikin ulah, sekarang malah senyum? Bikin makin kesel" gerutu Ahza.
"Mas senyum karena denger jawaban kamu kalo kamu lagi capek, Mas kira kamu capek dengan pernikahan kita"
Ahza menatap Arka. "Apaan sih" lalu terdengar tawa Arka disusul dengan senyuman tipis Ahza.
"Mas udah kaget tau, kirain kamu capek sama pernikahan kita" ucapnya dengan nada bercanda.
Ahza tertawa, Arka memang selalu bisa mengubah moodnya segampang membalikan telapak tangan, kadang kesal bisa langsung berubah menjadi tawa, terkadang sebaliknya.
"Apaan sih sebel banget kayak abg"
"Emang Mas masih abg kok" tawa keluar dari mulutnya. "Maaf ya Mas bikin kesel terus, coba kasih tau apa yang bikin kamu kesel"
Ahza mengangkat sebelah alisnya. "Handuk basah! Itu di jemur bukan disimpen di atas kasur. Air mandi! Lap dulu badannya sebelum keluar dari toilet. Makanan! Jangan dibawa ke kasur"
"Iya maaf lupa terus" ucap Arka sambil tersenyum malu.
Salah satu kebodohannya, padahal Arka sudah tahu kalau Ahza tipe perempuan yang gila kebersihan dan kerapihan, dia tidak suka dan akan marah bila ada sesuatu yang tidak enak dipandangnya.
"Aku pulang dari rs, rumah berantakan padahal aku pengen istirahat" masih menggerutu.
"Iya iya maaf ya sayang, besok aku gak kayak gitu lagi. Boleh peluk gak?"
"Pilih, mau meluk sekarang atau nanti pas mau tidur"
"Loh kok gitu?" Protes Arka, Ahza mengangkat bahunya. "Aku pengen dua-duanya ah" dengan cepat Arka memeluknya dengan erat sambil menumpahkan minuman yang sedang dipegangnya.
"Arrrgghh!" Teriak Ahza lalu meninggalkan Arka dan minumannya yang tumpah dilantai. Alamat tidur malam ini Arka tidak mendapatkan pelukan dari sang istri.
...
Seminar kedokteran di Johns Hopkins Hospital US menjadi salah satu keinginan Arka sejak awal dia masuk ke dunia kedokteran.
Mungkin dulu jika dia disuruh kesana untuk mengikutinya dia akan menjadi orang yang paling bahagia. Tapi kali ini kebahagian yang dirasakan saat dia harus mengikuti seminar itu hanya 45% nya saja.
"Bagus dong sayang bisa dapet kesempatan seminar disana, pasti banyak baget ilmu yang bakal didapetin disana" ucap Ahza.
"Iya bener, bukannya ini impian lo dari dulu" Daffa menambahkan sambil melahap makan siangnya.
Ekspresi murung terlihat diwajah Arka sejak dia keluar dari ruang direktur berlanjut sampai saat ini, mereka sedang makan siang bersama di kantin.
"Lagian Mas harusnya bersukur, cuma Mas yang dapet kesempatan ini dan perwakilan dari rumah sakit ini, aku aja iri banget"
"Iya, lo dengerin gak sih, malah manyun terus di makan tu nasi, buset mau disuapin sama gw?"
"Iya seneng sih.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctor
Romance"Ternyata menikah enak ya.." Kehidupan Arka yang seorang dokter jungkir balik saat ternyata dia di jodohkan dengan Ahza sabahatnya sendiri yang sudah terjalin 15 tahun. Selamat membaca 🙃 (18+) All pictures: Pinterest