CHAPTER 20 - My Doctor

8.7K 373 0
                                    

"Mau keluar atau istirahat?" Tanya Arka saat hari menjelang siang, dia melihat sang istri yang masih berdiam diatas kasur setelah sarapan yang kesiangan itu.

"Kenapa emangnya?" Ahza mendongkakan kepalanya.

Tentu saja Arka pun sama, dia masih berdiam diri atas kasur sedang memeluk Ahza, bagaimana bisa dia melewatkan kesempatan cuddling bersama istrinya.

Hari gini mahal banget cuma mau ketemu dan bisa tiduran bareng, harus beli tiket pesawat ke Amerika dulu, maka dari itu Arka memanfaatkan waktu ini dengan sangat baik.

"Diluar cuacanya lagi bagus soalnya, sayang aja kalo gak keluar"

"Oiya? Emang selama disini cuacanya jarang bagus?"

Arka mengangguk. "Selama Mas disini bisa keitung sih cuaca bagus kayak gini, mungkin seminggu cuma ada sekali kadang mendung terus karena lagi peralihan musim"

"Udaranya juga dingin banget apa lagi kalo menjelang malam, ini cuacanya lagi enak keluar, matahari ada jadi agak hangat cuma udara pasti tetep dingin" jelas Arka.

"Oiya? Ayo deh keluar kalo gitu, sekalian beli kopi ya"

"Oke sayang, mantel jangan lupa. Takut dingin soalnya"

Ahza menurut apa yang dikatakan suaminya dan ternyata benar ucapan Arka barusan, meskipun ada matahari terik tapi angin yang berhembus terasa dingin.

"Wah seger banget Mas, apa iya harus bawa mantel?" Tanyanya saat menginjakan kaki jalan keluar dari apartmentnya.

"Mas yang pegang sini ah kamu ya dibilangin gak percaya, iya seger tapi lama-lama bisa masuk angin kalo terus kena angin kayak gini" sambil menggerutu Arka mengambil mantel yang dipegang Ahza.

Mereka berjalan menelusuri jalan dan berakhir disebuah coffee shop lalu memesan segelas kopi panas serta beberapa cookies, setelah itu Arka mengarahkan ke sebuah taman kota dengan pemandangan rumput hijau dan sebuah danau yang cukup besar.

Meskipun ini hari minggu tapi taman disini tidak banyak orang yang berkunjung, hanya beberapa orang saja yang menghabiskan waktu disini.

Arka memilih kursi yang mempunyai pemandangan sangat sempurna mengarah ke danau dengan pancaran sinar matahari yang menghangatkan tubuh mereka.

"Emang disini jarang dikunjungi ya?"

"Setau Mas sih ini salah satu taman favorit di kota ini"

Ahza menaikan sebelah alisnya. "Then why this is so quiet and there are only a few people?"

"Masih belum paham?" Arka tertawa. "Mana ada orang tua yang ngajak anaknya ke taman saat cuacanya lagi kayak gini sayang. Nanti malah sakit"

Lalu Arka menunjuk beberapa orang yang ada ditaman itu dengan wajahnya. "Look at them, cuma pasangan muda yang kesini like us, orang tua aja gak ada"

"You right" Ahza mengangguk lalu menyeruput kopinya.

"Kamu diem ya disitu, mau Mas foto, biar kalo kangen Mas bisa liat foto kamu ini"

"Apaan sih Mas" Arka tertawa saat melihat Ahza mendelik, tapi selanjutnya Ahza yang tertawa bahagia melihat suaminya tertawa.

My Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang