(9) Di kibulin.

5.5K 265 9
                                    

Hai gaess,gimana kabar kalian? Semoga sehat yh!

Dimedia itu rumah keluarga Hollander:)

Okee,kalo ada typo tandain

Happy reading:)

--------------------------------------

"Benar-benar tuh cewe. Malu-maluin! nggak akan ajak dia lagi gue mah, malu lahir batin!" tutur Akhtar dalam hati.

Setelah selesai dengan urusan mobil, ia berjalan ke tempat seorang gadis yang tengah cekikikan karena telah membuat riuh parkiran.

"Bagus ya lo, baru di parkiran aja sudah bikin rusuh, apalagi di dalam sana nanti." ujarnya melipat tangan di depan dada.

"Muka tuh satpam bikin gue mules haha...." Glen yang tidak sadar akan kehadiran Akhtar, terus saja tertawa. Membuat Akhtar memicingkan kedua matanya.

"Heh cewe mesum! Gue lagi bicara sama lo!" katanya kembali berseru.

"Satpam nya bego, lagi kerja malah tidur, gue samplong upil nanti hahaha!"

"Benar-benar nih cewe."

Pletak!

"Kunyuk! Eh Astaghfirullah dosa!" Glen berjengit terkejut kala mendengar suara benturan yang sangat keras. Ternyata itu adalah suara sabuk yang sengaja dilempar mengenai tembok besi di depannya. Perlahan ia menoleh dan terlihatlah Akhtar dengan wajah garangnya.

"Dasar lo ya, gue panggil-panggil dari tadi tapi nggak digubris sama sekali!"

"Eh Bebep, ya maaf." jawab Glen menunjukan sederet gigi putihnya.

"Gue.bukan.bebep lo!" ucap Akhtar penuh penekanan.

"Halah, nanti juga jadi." sahut Glen sembari berjalan menuju pintu masuk. Tetapi baru beberapa kali melangkah, ia kembali berbalik. "Oh iya, pakai lagi tuh sabuknya. Nanti kendor gue tarik sedikit melorot lagi. Kalau burungnya terbang? Kan gawat." lanjutnya terkekeh.

"Gila lo!" Dengan wajah kesal Akhtar mengambil sabuknya kemudian  memakainya sambil berlalu masuk ke dalam mall mendahului Glen yang terus saja tertawa.

"Kita bagi tugas, gue cari buku ini, lo cari yang ini." jelas Akhtar sambil  menunjukan secarik kertas berisi  daftar buku yang perlu diganti. Kini keduanya sudah berada disalah satu toko buku yang ada di sana.

"Asek kita cuy kita." sahut Glen menaik turunkan kedua alisnya. Melihat itu Akhtar hanya memutar bola matanya malas kemudian berlalu mulai mencari buku.

Menit menit berlalu, Akhtar mulai merasa lelah. Buku yang ia cari belum terlihat sama sekali. Berbeda dengan si Glen yang terlihat berdiri di depan deretan buku-buku dewasa yang tersusun rapi dengan raut wajah tergoda.

"Wih covernya hot banget gila, wajib beli sih ini mah!" gumam Glen mengambil beberapa buku sekaligus.

"Ekhem." Dehem Akhtar ketika ia sudah berada tepat di samping Glen. Betapa dongkolnya ia saat tahu bahwa gadis itu tengah asik memilih novel dengan mature 21+ dari pada mencari buku yang mereka butuhkan.

"Beh! Indehoy nih indehoy!" Glen terus memilih tanpa menghiraukan Akhtar.

"Ekhem! Ekhem EKHEM EKHEM uhuk uhuk...." Karena terlalu keras berdehem, Akhtar terbatuk. Saat itulah Glen baru menyadari keberadaannya.

"Eh eh lo kenapa?" tanya Glen terlihat khawatir.

"Keselek sempak!" jawab akhtar sinis.

"Hahaha ngelawak lo!" ucap Glen memukul lengan Akhtar dengan salah satu buku membuat pemuda itu semakin merasa geram.

Naefa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang