(27)

2.4K 174 33
                                    

"Rencana gue berhasil,belum selesai Glen. Gue akan buat lo lebih hancur dari sekarang" ucapnya sinis kemudian berlalu pergi.

-------ooo-------

Glen berjalan gontai memasuki rumahnya,penampilannya tidak bisa dikata baik. Rambut acak-acakan,mata sembab,hidung yang memerah dan terlihat ukiran air mata dikedua pipinya. Sang abang yang sedang duduk diruang tamu bersama temannya pun bingung melihat Glen yang terlihat berbeda.

"De kenapa lo? Kusut bener" ujar Azfer memperhatikan penampilan sang adik. Glen meliriknya malas.

"Kalah togel" jawab Glen asal,Azfer hanya geleng-geleng kepala,berbeda dengan sang teman yang terkekeh mendengar jawaban Glen. Glen yang baru sadar ada orang lain pun mengalihkan pandangannya. Dan terlihatlah disamping sang abang duduk seorang wanita muda mengenakan hijab,cantik dan manis. Sebut saja dia Hifza Safiyya,teman dekat Azfer. Glen terkejut

"Loh Kak Fiy?! Kapan dateng? Huaaa Glen kangen" Glen berlari kearah wanita itu dan berhambur kedalam pelukannya. Azfer yang melihat itu hanya memutar bola mata malas.

"Kak Fiy juga kangen sama kamu" ucapnya membalas pelukan Glen. Saat sedang asik-asiknya berpelukan,

"Udah sana,lo mending mandi deh,bau spiteng tau engga." cibir Azfer,Glen mendengus,abangnya ini selalu saja mengganggu.

"Iya Glen,sebaiknya kamu mandi dulu." timpal Fiy sembari tersenyum. Glen mencebik,tapi ia tetap berdiri dan melanjutkan langkahnya menuju kamar.

Perlu kalian tau,Safiyya ini sangat dekat dengan Glen. Teman Azfer itu selalu memberi semangat dan nasihat kepada Glen,dan ajaibnya si Glen selalu patuh. Bahkan mungkin Glen lebih damai dengan Safiyya daripada dengan Elyana. Reynald maupun Elyana sudah mengenal Safiyya sejak lama,tepatnya saat Azfer masih duduk dibangku Sma.

"Dia masih sering bolos?" tanya Fiy saat Glen sudah tidak terlihat.

"Masih,tapi sekarang udah jarang" jawab Azfer sembari memainkan ponselnya. Fiy mengangguk lega.

"Skripsi lo udah selesai?" wanita kembali bertanya. Azfer sedikit was-was,pasalnya yang jadi pertanyaan itu skripsinya yang sampai sekarang belum juga selesai.

"Kenapa harus skripsi yang dibahas sih!" gerutu Azfer dalam hati. Ia pura-pura tidak mendengar dengan menyibukan dirinya pada ponsel ditangannya.

"Az? Lo denger gue kan?" ucap Fiy memandang Azfer.

"Itu a-anu,skripsi gu-gue udah selesai! Iya udah selesai" jawab Azfer gugup.

"Bohong"

Azfer mendelik saat tiba-tiba Glen datang dan mengucapkan satu kata yang bisa membuatnya berada dalam bahaya.

"Fuck! Gue tuker barang bekas lo Glen!" batin Azfer. Ia melirik Glen geram.

"Jadi?" cicit Fiy bingung

"Jadi emang udah sele-"

"Bohong! Semua yang dikatakan Azfer itu bohong" Glen memotong ucapan sang abang,dan berhasil membuat Azfer semakin gugup. Safiyya memicingkan mata kearah Azfer. Sedangkan yang ditatap hanya bisa menelan salivanya kasar.

"Gue...,gue keatas dulu." Azfer langsung ngacir pergi tanpa memperdulikan teriakan Safiyya. Sedangkan Glen hanya tertawa melihat sang abang yang terlihat sangat gugup. Bak orang yang ketahuan mencuri kolor tetangga.

"Dasar males,massa skripsi sampe sekarang engga selesai-selesai sih!" cibir Fiy menatap kepergian Azfer. Glen hanya terkekeh geli mendengarnya.

"Kak Fiy apa kabar?" tanya Glen

Naefa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang