(4) Keluarga Hollander.

12.9K 405 11
                                    

Di depan sebuah rumah megah yang menjulang tinggi, berdiri seorang gadis dengan raut wajah gembira. Ia senang karena akan bertemu dengan sang Mama. Mama yang bisa menghilangkan segala rasa lelah dalam dirinya.

Perlahan ia melangkah masuk, membuka pintu besar di hadapannya. Begitu pintu terbuka, suasana damai di dalam rumah yang didominasi warna hitam putih langsung menyambutnya. Di sana juga terlihat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tengah duduk manis sambil membaca majalah di tangannya. Wanita dengan garis wajah tegas itu adalah Mamanya. Segera ia melangkah mendekat.

"Ma-"

"Keluar kamu." Ucapan gadis itu langsung terpotong oleh suara dingin sang Mama.

"Mah apa salah Glen?" tanyanya bingung.

"Kamu enggak dengar? Keluar."

"Tap-"

Brakk!!

Glen berjengit saat sang Mama melempar majalahnya ke atas meja. Meja itu terbuat dari kaca sehingga menimbulkan suara yang cukup keras. Wanita itu berdiri dan berjalan menghampiri anaknya dengan ekspresi dingin. "Kamu!" serunya sambil menyentil dahi sang anak.

"Aduh Mael, sakit!"

"Ulangi!" ucap sang mama tegas membuat Glen mengernyit bingung. Apa yang salah darinya? Saat ia sadar akan kesalahannya, ia pun menatap sang Mama memelas.

"Anakmu ini lelah Mael, enggak usah diulang yah?" rayunya.

"Enggak mau tahu! Ulangi Cepat!"

Glen mencebik. "Dasar galak! Enggak tahu anak cape apa yah, tinggal masuk aja apa susahnya."

Tuk!

"Aduh!" erang Glen ketika dahinya kembali di sentil oleh sang Mama.

"Enggak usah banyak protes, cepat ulangi!" Dengan terpaksa Glen kembali ke depan pintu masuk rumahnya.

"Assalamualaikum Mael cantik." seru Glen sembari tersenyum lebar sampai kedua matanya menyipit. Sang Mama hanya tersenyum menahan tawa, melihat sang anak yang berhasil ia kerjai. Bukan sekedar bergurau sebenarnya, tetapi mengucap salam ketika masuk rumah, sudah menjadi peraturan tetap di rumah ini.

"Waalaikumussalam anak Mama yang jelek, sini-sini peluk." balasnya sedikit tertawa. Glen memutar mata jengah, tetapi ia tetap berhambur kedalam pelukan sang Mama.

"Aa...Glen sayang Mael." Ungkap Glen manja.

"Tapi Mael enggak sayang Glen bagaimana?" Glen langsung melepaskan pelukannya, dan memicingkan mata menatap sang Mama dengan penuh permusuhan.

"Hahaha...sudah sana cepat ganti baju, lalu turun untuk makan siang."

Glen tidak menjawab, ia tetap memicingkan matanya kearah sang Mama. Yang dibalas pelototan yang mengerikan membuat Glen langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

"Dasar anak itu." gumam sang Mama terkekeh.

Tidak heran melihat tingkah keduanya. Nyonya besar keluarga Hollander, Elyana Anjarisna. Pasangan dari Reynald Hollander, pengusaha sukses yang bergerak dibidang perhotelan. Ada berbagai cabang yang sudah ia dirikan, baik di ibukota maupun di luar negeri.

Mempunyai dua anak, Azfer Athafariz Hollander dan Glenata Arisetta Hollander. Dua anak yang memiliki karakter unik. Azfer yang konyol, tapi pemalu. Dan Glen, seorang gadis dengan segala tingkah absurd-nya. Gadis yang akan menjadi usil ketika bosan, dan akan menjadi singa saat ada yang menyinggungnya. Dan jangan lupakan sisi mesum yang ada dalam dirinya. Mereka semua yang mampu membuat suasana rumah keluarga Hollander berwarna.

Naefa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang