(25)

2.4K 164 27
                                    

Pagi ini cuaca diluar cukup cerah,cukup mendukung semua orang untuk bisa menikmati weekend minggu ini. Disebuah rumah megah nan indah,terlihat seorang ibu dan anak sedang berbincang ringan setelah menghabiskan sarapan mereka.

"Fa mama satu minggu kedepan mau ke Amerika. Kamu kan mau libur tuh,kamu ikut mama yah" ujar sang mama

"Loh mau apa emang kesana?" tanya sang anak sambil memakan buah yang tersedia diatas meja makan.

"Tante yessy sakit mama mau jenguk dia,ya sekalian mau mampir kerumah eyang. Kamu mau ikut kan?" tanya Alena lagi. Sang anak terdiam,sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu.

"Kalo gue ikut ke Amrik,siapa yang bakal lindungin cesum dari bernad?" batin sang anak bingung,dia menghela napas kemudian

"Ikut deh mah. Tapi Akhtar engga pergi sekarang. Ada beberapa hal yang perlu diurus. Nanti Akhtar nyusul" ujar sang anak

"Gitu yah? Oke deh,nanti besok mama berangkat. Kamu baik-baik dirumah yah" ucap Alena kemudian bangkit dari tempat duduknya dan berlalu menuju dapur. Akhtar hanya mengangguk sebagai jawaban. Tidak lama kemudian ponselnya bergetar,pertanda ada sebuah panggilan masuk. Ia menatap malas ponselnya saat tau siapa yang menelponnya. Dengan berat hati ia mengangkatnya

"Mau apa lo telpon gue? Gue sibuk!" ujar Akhtar malas

"Halah,sibuk apaan lo? Paling nge-game. Udah ah gue tunggu di cafe biasa. Gue sama Caca udah disini" saut seseorang dari balik panggilan

"Ngapain ngajak gue? Gue tau gue jomblo. Tapi engga gini juga kali bro. Lo mau jadiin gue nyamuk disana hah?!" sentak Akhtar

"Eitss..jangan salah paham dulu dong masnya,kita disini mau nyelesaiin tugas kelompok kemarin. Bakal ada Glen juga ko"

Ah sekarang Akhtar ingat,dia memang ada tugas kelompok yang harus dikumpulkan besok. Dan apa tadi katanya,ada Glen? Jujur saja Akhtar malas bertemu dengan gadis itu. Tetapi nilainya disini lebih penting,pikirnya.

"20 menit gue sampe" Akhtar memutuskan panggilan sepihak. Ia melangkah menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Sedangkan dilain tempat

Disebuah meja makan,lebih tepatnya ruang makan keluarga Hollander. Terlihat seorang gadis sedang menyantap sarapan paginya dengan lahap. Dia hanya sendirian karena anggota keluarga yang lain telah menyelesaikan sarapan mereka. Bukan hal yang mengejutkan,mengingat ia selalu bangun siang saat weekend seperti hari ini. Rambut acak-acakan,piyama kusut,itu menjadi penampilannya sekarang. Saat sedang asik-asiknya mengunyah makanan,ponselnya berbunyi. Dia langsung meraihnya,dan terpampang nama seseorang disana. Dia langsung mengangkatnya

"Hallo nata,Caca sendirian nih di cafe. Nata temenin Caca yah,lagi kosong kan?" suara lembut teman sebangkunya itu langsung terdengar. Glen berfikir sejenak,kemudian

"Oke deh,gue temenin. Lo sharelock aja tempatnya" ujar Glen. Setelah mendengar sautan dari Caca,ia langsung mematikan panggilannya. Kemudian melanjutkan makan paginya.

Setelah selesai ia langsung melangkahkan kaki menuju kamarnya. 20 menit ia telah selesai dengan ritual mandi paginya. Ia mengambil pakaiannya asal,sebuah sweater hitam polos,dipadukan dengan celana pendek senada. Santai sekali memang,tapi begitulah style seorang Glennata. Rambut dicepol asal,tidak ada polesan make up sedikitpun. Tangannya menyambar sebuah kunci mobil yang ada diatas nakas. Dengan langkah santai ia berjalan menuju bagasi. Tanpa mengingat bahwa ia masih dalam massa hukuman dari sang mama. Saat melewati ruang tamu

"Ekhem..ekhem.." terdengar suara deheman dari seseorang, tetapi Glen terus saja melangkah tanpa menoleh.

"EKHEM..EKHEM.." suara itu semakin keras. Glen tetap acuh dan terus melangkah sambil bersenandung.

Naefa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang