(26)

2.5K 182 44
                                    

"Satu atau engga sama sekali" ucap Akhtar tanpa mau dibantah.

"Iya deh iya gue sat-"

Bugh!!

Akhtar memukul salah satu dari mereka yang mencoba mendekati Glen.

"Yah dia udah mulai duluan,oke deh ayo mulai" monolog Glen,ia sedikit berlari menjauh berharap salah satu dari mereka mengikutinya,dan benar saja laki-laki dengan jambul dikepalanya mengikutinya.

"Ikut abang yu neng,kita tinggalin mereka" ucapnya menggoda

"Engga mau ah,abang jelek" saut Glen

"Songong juga lo yah!" geramnya,Glen hanya mengedikkan bahu acuh. Laki-laki itu langsung menarik tangan Glen. Glen tidak tinggal diam,ia malah menarik balik tangan laki-laki itu dan memelintirnya. Laki-laki itu menggerang,tenaga Glen tidak bisa dianggap remeh.

Bughh!!

Duak!!

Brukk!!

Glen memukul wajahnya dan menendang kaki laki-laki itu keras,membuatnya tersungkur ketanah. Laki-laki itu menatap Glen garang,ia bangkit dan mulai menyerang Glen. Sedangkan Akhtar

Ia mencoba menghindari pukulan dari kedua orang didepannya. Terlihat bibirnya sedikit berdarah,napasnya terengah,memang ia tadi sempat terpukul oleh mereka.

"Gue harus akhiri ini cepat" batin Akhtar

Dia mulai menyerang salah satu dari mereka dengan membabi buta,dengan tetap mengontrol emosinya. Dia menendang memukul targetnya dan menghindari serangan dari satunya.

Bugh!!

Bugh!!!

Duakk!!

Brak!!

Terdengar benturan keras antara tubuh lawannya dengan mobil Akhtar. Sangat keras,hingga membuatnya tidak berdaya. Laki-laki berambut gondrong itupun tergeletak lemah. Tetapi Akhtar belum bisa bernapas lega,karena masih ada satu lagi yang kini menatapnya marah. Mungkin ia tidak terima temannya sekarat.

Akhtar tersentak saat laki-laki itu menariknya kencang dan bughh!!

"Uhuk..uhuk.." Akhtar tersungkur dan mulutnya mengeluarkan darah,akibat pukulan keras yang ia terima.

"AKHTAR!!!" pekik Glen keras dengan napas memburu. Glen lengah,kesempatan itu digunakan lawannya untuk melayangkan sebuah pukulan dan tepat mengenai perut Glen. Dia tersungkur ketanah dan meringis

"Bodoh!" desis Akhtar,sepersekian detik kemudian matanya membelaklak saat laki-laki berjambul itu hendak menyerang Glen lagi,

"GLEN!" teriaknya keras sambil melempar sebuah pisau lipat. Dengan cekatan ia menangkapnya,sebuah pisau lipat dengan lima mata pisau. Darimana ia mendapatkannya? Pikirnya. Tetapi itu tidak penting sekarang. Langsung saja ia bangkit dan

Srekkkk!!

Arrghh!!

Glen berhasil membuat goresan yang cukup panjang dan dalam dilengan laki-laki tersebut. Kemudian dia menendang selangkangan laki-laki itu keras,membuatnya tersungkur sambil menggerang kesakitan. Ia langsung mengalihkan pandangannya kearah Akhtar,terlihat laki-laki itu sedang dipukuli,bibirnya terus meringis. Glen berlari kencang kearahnya dan

Bughhh!!

Dengan satu kali gerakan ia berhasil melumpuhkan lawan Akhtar. Bagaimana tidak,ia berlari kencang kemudian dengan satu lompatan ia memukul keras tepat dibawah kepala laki-laki tersebut. Glen langsung menghampiri Akhtar dan memapahnya menuju mobil. Ia mengambil alih kemudi dan melajukan mobil Akhtar kencang. Napasnya terengah-enggah,pelipisnya dipenuhi peluh. Ia melirik Akhtar,laki-laki itu memegangi perutnya dengan terus meringis.

Naefa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang