Malam ini langit terlihat mendung,tidak ada secercah cahayapun di langit malam. Jalanan kota pun terlihat sepi,karena sudah masuk waktu tengah malam. Hanya ada suara-suara hewan kecil,sebagai musik pengganti riuh kendaraan kota. Tetes-tetes air hujan pun mulai terasa. Ditemani semilir angin malam yang terasa dingin saat menyentuh permukaan kulit.
Berbanding terbalik dengan suasana di salah satu Club besar yang ada dikota tersebut. Tempat maksiat itu terlihat ramai,dipenuhi orang-orang penikmat dunia malam. Minuman beralkohol dijajahkan disetiap sudut ruangan. Hilir mudik para barwaiters mengantarkan pesanan terlihat lihai.
Jangan lupakan para wanita cantik yang tengah menari di dance floor. Mereka terlihat sexy dan bergairah. Dentuman musik yang keras,seakan memberi dukungan kepada mereka untuk lebih bersemangat menggerakkan pinggulnya kesana kemari mengikuti alunan musik. Gemerlap lampu Moonflower di atas mereka seakan ikut meramaikan. Mereka terlihat sangat menikmati.
Sama hal nya dengan seorang gadis yang kini tengah duduk di depan sebuah bar dengan segelas red wine di tangannya. Bar yang cukup besar dengan berbagai macam minuman beralkohol didepannya terlihat sangat menggiurkan. Botol-botol bening dengan harga fantastis itu disusun rapi membentuk piramida.
Seorang bartender muda dengan wajah tampannya,terlihat setia menemaninya. Sudah lama sekali ia tidak berkunjung kemari. Kini waktunya ia bersenang-senang,melepas semua beban di hatinya.
"Tambah lagi." ucapnya,bartender didepannya dengan sigap menuangkan red wine kedalam gelas keduanya. Ia menyesapnya sedikit demi sedikit,membiarkan setiap inci lidahnya menikmati minuman itu. Sesekali matanya akan terpejam,saat minuman penggugah hasrat itu melewati kerongkongannya. Ah benar-benar memabukan. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Telepon pun berdering.
Dilain tempat,Akhtar terlihat sedang mengendarai motornya menuju ke rumah. Ia baru pulang dari rumah bibinya yang pindahan dari Amerika ke sini. Tatapan pemuda itu syarat akan kesedihan. Jangan kira ia tidak peduli dan tidak merasa bersalah kepada Glen. Sepuluh menit setelah Glen pergi dari rumahnya,ia menyusul gadis itu. Dan betapa hancurnya dia saat melihat gadis yang ia cintai tengah menangis. Dan sialnya,itu semua karena dirinya.
Saat sedang fokus menyetir,ponselnya berbunyi. Terpaksa ia menepikan motornya. Saat melihat siapa yang menelponnya,ia terlihat terkejut. Glen? Mengapa gadis itu menghubunginya tengah malam begini? Karena khawatir,Akhtar mengangkat nya.
"Ah...akhirnya lo angkat juga Crys. Gue lagi minum nih,kuy ketempat biasa. Gue teraktir,kita pesta malam ini..." Suara Glen terdengar samar,tunggu—kenapa diseberang sana sangat bising.
"Crys...cepet kesini,ajak Leyna. Gue di club biasa." Akhtar tersentak mendengar ucapan Glen barusan. Apa? Club?! Jangan bilang gadis ini tengah mabuk!
"Lo dimana?" tanya Akhtar dingin
"Hahaha gue terlalu dimabuk cinta sama diaa Cryss...sampai-sampai suara lo mirip sama Akhtar. Hahaha..." Gadis itu benar-benar mabuk!
Akhtar langsung mematikan sambungan teleponnya. Percuma bertanya dengan gadis itu,ia tidak akan menjawab. Lebih baik ia mencarinya sendiri. Akhtar melajukan motornya cepat. Ia bersyukur gadis itu salah sambung,dan menghubungi nomornya. Bagaimana jika Glen benar-benar menghubungi temannya itu? Mereka pasti akan pulang pagi! Dan ia beruntung,Club di kota ini hanya ada dua. Ia akan mengunjunginya satu persatu sampai menemukan gadis nakal itu.
Glen terus menyesap minumannya,ia mulai merasa pening. Pandangannya kabur,kini gadis itu benar-benar mabuk.
"Tambah se-segelas lagi." Glen terus saja meminta tambah. Kini sudah ada tiga gelas kosong di depannya. Dan yang tengah ia genggam adalah gelas keempatnya. Sebelumnya gadis itu tidak pernah semabuk ini. Biasanya ia akan memesan tempat VIP dan bersenang-senang dengan kedua temannya di sana tanpa alkohol.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naefa [Selesai]
Teen FictionWARNING❗SEDANG DIREVISI SECARA BRUTAL❗ 15+ "Akhh...akhh" Nata "jangan mendesah didepan gue!!" Reyfefa "akh akh akhh..." Nata "gue bilang jangan mendesah didepan gue,lo tuli?!!" reyfefa "itu nama depan loh ogeb!!" Nata ...