"Kalian mau coba lari dari saya yah?! Besok pak besok pak, mau sampai kapan hah?!" seru seorang guru berkacak pinggang memarahi dua orang siswanya.
"Ya maaf Pak." sahut salah satu dari mereka.
"Maaf maaf, sekarang kalian ikut saya ke lapangan!" Tegas guru tersebut dan melangkah menuju lapangan diikuti keduanya.
"Hih! nih guru benar-benar yah, nggak cape apa yah nagih itu buku. Rasanya pengin gue sambit asbak dari belakang."
"Bapak mendengar itu Glen." ucap pak Iwan tanpa menoleh. Glen langsung terdiam mengalihkan pandangan. Sial ternyata dia dengar.
Dua orang siswa itu adalah Glen dan Akhtar. Memang mereka sebelumnya sempat berlari melarikan diri, tetapi sepertinya keberuntungan tidak memihak kepada mereka hari ini. Saat berlari, mereka menabrak Ibu kepala sekolah. Membuat keduanya tertangkap dan diseret oleh Pak Iwan--selaku wali kelas mereka.
Glen lagi-lagi mendengus. Gadis itu terus menggerutu. Sampai-sampai Akhtar yang berjalan di sampingnya pun merasa terganggu. Ingin rasanya ia menyumpal mulut Glen dengan sepatu miliknya. Tetapi itu urung dan raut wajahnya berubah terkejut ketika Glen tiba-tiba terhuyung. Reflek Akhtar memegangi tubuh gadis itu.
"Ssttt... sakit." lirihnya.
"Heh lo kenapa?" seru Akhtar. Pak Iwan pun langsung menoleh.
"Loh kamu kenapa Glen?" tanyanya panik.
"Kepala gue sakit argghh, sakit banget." Glen terus memegangi kepalanya dan meringis kesakitan.
"Cesum jangan bercanda deh, lo kenapa?" tanya Akhtar mulai khawatir.
"Kepala gue sakit banget hiks..." Kini Glen terlihat menunduk terisak. Membuat Pak Iwan seketika gelagapan, pasalnya ia tak pernah melihat Glen sakit.
"Akhtar kamu cepat bawa Glen ke uks, masalah buku besok pagi kita bicarakan lagi." ujar pak Iwan.
"Baik Pak." sahut Akhtar. "Lo bisa jalan nggak? Atau mau gue gendong?" tanya Akhtar masih dengan raut wajah khawatir.
"Gue bis-bisa jalan, lo pegangi gue aja sstt...." Langsung saja Akhtar memapah Glen. Membantu gadis itu berjalan menuju uks. Sampai di sana, Akhtar mendudukan Glen di pinggiran tempat tidur atau biasa disebut examination table yang ada di ruang tersebut.
"Lo tunggu di sini, gue panggil petugas uks dulu." ujar Akhtar tergesah dengan wajah panik yang sangat kentara. Melihat itu Glen tersenyum.
"Eh mau kemana lo?" tanya Glen memegangi tangan Akhtar yang hendak melangkah.
"Lo itu sakit, harus cepat-cepat diobati!" sentak Akhtar melepas tangan Glen.
"Ciee khawatir...." ucap Glen menatap Akhtar dengan tatapan menggoda. Seketika dahi Akhtar merengut, ia langsung mendekatkan wajahnya kearah gadis itu. Matanya menelisik dengan serius.
"Lo cuma pura-pura." Tuding Akhtar ketika ia tak menemukan tanda-tanda orang sakit pada wajah Glen. Mengapa ia baru menyadarinya sekarang? Glen yang ditatap sedekat itu pun menjadi gugup. Padahal ini bukan yang pertama kalinya ia ditatap seperti itu oleh Akhtar.
"Kenapa sama jantung gue? Perasaan macam apa ini!" Batin Glen tak paham.
"Jawab cesum!" Sentak Akhtar yang membuat Glen sedikit terkejut.
"Hehehe i-iya." jawab Glen cengengesan.
Tak! "Aduh! Ko lo sentil gue sih!" gerutu Glen saat Akhtar menyentil dahi mulusnya. Akhtar melayangkan tatapan dingin.
"Gadis nakal! Dasar ratu drama!" ucap Akhtar menjauhkan wajahnya dari Glen.
"Hehe ya maaf. Kan biar bisa bebas dari Pak Iwan. Memang lo mau dihukum lagi?" tanya Glen menatap Akhtar.
![](https://img.wattpad.com/cover/222990525-288-k640822.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Naefa [Selesai]
Novela JuvenilWARNING❗SEDANG DIREVISI SECARA BRUTAL❗ 15+ "Akhh...akhh" Nata "jangan mendesah didepan gue!!" Reyfefa "akh akh akhh..." Nata "gue bilang jangan mendesah didepan gue,lo tuli?!!" reyfefa "itu nama depan loh ogeb!!" Nata ...