Akhtar sedang berjalan santai menuju halaman belakang sekolah. Ya,sekarang sedang masuk waktu istirahat disekolahnya. Ia terlihat lelah,dengan sedikit kantung mata dibawah matanya,tapi sungguh itu tidak mengurangi kadar ketampanannya sedikitpun. Semalam ia sulit untuk tidur,otaknya terus memikirkan cerita Glen. Alhasil ia memutuskan untuk bermain game sampai pukul 3 dini hari. Saat sedang berjalan,matanya tidak sengaja melirik kearah gudang sekolah yang sudah tidak terpakai. Pendengarannya menangkap sebuah suara yang sedikit familiar baginya. Tanpa ragu ia melangkahkan kakinya mendekat. Pintu gudang sedikit terbuka,menampakan punggung seorang pemuda yang memakai seragam sama dengannya tampak sedang berbicara melalui sambungan telpon.
"Tenang baby, tidak usah cemburu. Ingat? Aku hanya pura-pura menyukainya" gumam pemuda tersebut. Akhtar terus menyimak dari balik pintu.
"Iya iya aku tau. Cepatlah selesaikan rencana kita. Bukankah kau sebentar lagi akan lulus? Cepatlah agar kau bisa menyusulku ke Amerika dan berkuliah disini" terdengar suara seorang gadis dibalik panggilan.
"Jangan terburu-buru baby, akan ku buat dia sangat menyukaiku bahkan mencintaiku. Setelah itu aku akan mencampakannya dan meninggalkannya. Eitss sebelum itu aku akan bermain-main sedikit" ujar pemuda tersebut membalikkan tubuhnya. Akhtar terkejut,pemuda itu bukan lain adalah Gavin. Tidak salah lagi,yang sedang mereka bicararakan adalah Glen. Gadis yang ia sukai. Tanpa berfikir panjang Akhtar masuk dan
Brakk!
Gavin terpekik saat Akhtar mendorong tubuhnya keras sampai membentur sebuah lemari usang. Gavin meringis,punggungnya terasa nyeri sepertinya ada sebuah paku yang menggores punggungnya. Akhtar menatap Gavin bengis
"Jauhin dia kalo lo cuma main-main!" ujar Akhtar penuh penekanan.
"Hahaha santai bro. Emang lo siapanya dia hah? Oh oh atau lo suka sama dia? Bicht ko disukai" jawab Gavin mengejek
"Jaga mulut lo!" Akhtar semakin mendorong tubuh Gavin. Ia kembali meringis menahan sakit. Gavin menatap Akhtar sinis,kemudian mendorong tubuh Akhtar,menciptakan sebuah jarak antara keduanya. Gavin berjalan menjauh sambil membenarkan pakaiannya. Manik Akhtar terus mengikuti gerak-gerik Gavin.
"Ya ya ya gue bakal jauhin dia,tapi-" Gavin menjeda ucapannya,kemudian melirik Akhtar
"Setelah gue nikmatin tubuhny-"
Bughh!!
Gavin tersungkur saat sebuah pukulan dari Akhtar mendarat mulus dipipinya. Gavin menunduk,tangannya menyeka darah disudut bibirnya. Dengan amarah yang memuncak Akhtar menarik kerah baju Gavin kencang,membuatnya sedikit tercekik.
"Jangan harap lo bisa sentuh dia brengsek! Sedikit aja lo sentuh dia,pacar kesayangan lo taruhannya!" ujar Akhtar penuh emosi,kemudian menghempaskan tubuh Gavin keras dan berlalu keluar dari gudang.
"Dari mana dia tau gue punya pacar? Arggh..." gumam Gavin diikuti ringisan. Sungguh pukulan Akhtar tadi sangat keras.
"Gue harus singkirin tuh bucah" lanjut Gavin,kemudian ia bangkit dan berlalu keluar. Panggilan? Sudah terputus sejak Akhtar mendorongnya.
Akhtar melangkah menuju kelas dengan langkah cepat. Ia menatap tajam kesemua orang. Dadanya naik turun,menahan emosi yang meluap-luap. Sampai dikelas,ia langsung menyambar sebuah minuman yang ada diatas meja,dan meminumnya hingga kandas. Tidak perduli dengan suara Grissam yang memprotesnya.
"Lah bocah,minuman gue itu. Mana belum diminum sama sekali lagi. Woy! Akhtar!" gerutu Grissam,Akhtar menatapnya tajam. Grissam menelan salivanya sendiri,sungguh tatapan Akhtar membuatnya merinding.
"Awas!" ucap Akhtar garang, Grissam langsung memberi jalan untuk Akhtar duduk dikursi sebelahnya.
"Lo kenapa sih? Engga dikasih uang jajan ya?" tanya Grissam,Akhtar meliriknya sinis. Grissam langsung mengalihkan pandangannya. Ia tahu Akhtar dalam mode 'senggol bacok' so dia lebih baik diam,daripada menjadi sasaran. Akhtar hanya terdiam,ia terus mengehela napas gusar. Grissam dibuat bingung. Saat dia ingin menyentuh pundak Akhtar
KAMU SEDANG MEMBACA
Naefa [Selesai]
Teen FictionWARNING❗SEDANG DIREVISI SECARA BRUTAL❗ 15+ "Akhh...akhh" Nata "jangan mendesah didepan gue!!" Reyfefa "akh akh akhh..." Nata "gue bilang jangan mendesah didepan gue,lo tuli?!!" reyfefa "itu nama depan loh ogeb!!" Nata ...