SEMBILAN BELAS

157 26 0
                                    

Keesokan paginya Echa sengaja datang lebih pagi karena dia hendak menemui Renjun. Echa sudah menunggu sekitar 10 menit di depan kelas Renjun.

"Dafa bohong ya sama gue? Katanya Renjun datengnya pagi tapi udah jam segini dia belum dateng juga. " gumam Echa

Karena para siswa perlahan mulai berdatangan akhirnya Echa memilih untuk kembali ke kelasnya dan menelan rasa kekecewan karena tak berhasil bertemu dengan Renjun.

Siangnya ketika jam istirahat Echa kembali ke kelas Renjun tapi kali ini ditemani oleh Yeji dan disana mereka bertemu dengan Chenle.

"Le, Renjun gak masuk? " tanya Echa sedikit ragu, terlihat jelas bahwa Chenle sedikit kecewa dengan perkataannya.
"Dia sakit. " jawabnya mencoba untuk menutupi rasa cemburunya.
"Sakit..?? "

"Hai Le... " sapa sebuah suara dari belakang mereka. Dia adalah gadis yang sama yang belakangan ini terlihat selalu disekitar Renjun.

"Oh. lo Echa ya? " tanya gadis tersebut dan Echa hanya memasang wajah berseri yang dipaksakan.
"Iya.."
"Gue Aisha. " ujarnya yang diakhiri dengan senyuman.

"Renjun ada? " tanya Aisha pada Chenle
"Dia absen hari ini. "
"Kok bisa padahal gue ada perlu penting nih sama dia. " ujarnya dengan nada seperti dengan sengaja memanas-manasi Echa.

"Apa gue kerumahnya aja kali ya? " gumamnya dan Chenle hanya terdiam celingukan.
"Whatt?? Dia tahu rumah Renjun? " gumam Echa dalam hati.

Jam istirahat pun berakhir, kebetulan hari ini kelas Echa sedang jam kosong dan biasanya jika ada jam kosong semua siswa diwajibkan untuk membaca buku di perpustakaan dan diam diperpustakaan hingga jam berakhir.

Echa memang memegang sebuah buku ditangannya tapi pikiran entah kemana, dia terus memikirkan sesuatu yang sangat menganggu pikirannya. Tiba-tiba saja Echa teringat akan kejadian saat Renjun merasa kesakitan di hadapannya.

"Apa jangan-jangan... " khawatir Echa
"Lo kenapa sih? " heran Yeji yang baru saja tiba.
"Apa jangan-jangan Renjun sakit parah yaa? "
"Mana gue tau. Ca, coba deh lo tanya sama perasaan lo sendiri lo suka kan sama Renjun? Kalo lo gak suka sama dia lo gak mungkin sekhawatir ini sama dia. "
"Masalahnya gue pernah liat dia kayak kesakitan gitu. "
"Berhenti gunain alasan aneh buat nutupin perasaan lo. "

Saat jam sekolah berakhir Chenle nampak menunggu Echa di depan gerbang sekolah, sedangkan Echa sedang sibuk memperhatikan layar ponselnya menunggu balasan pesan dari Renjun yang tak kunjung dibalas.

Karena terlalu fokus bermain ponsel Echa hampir saja menabrak tiang dihadapannya tapi untungnya Chenle mengahalangi dengan tangannya agar jidat Echa tak mendarat di tiang tersebut.

"Aww.. " ringis Chenle
"Ehh... Yaampun Chenle lo gapapa? Mana yang sakit? Ini ya? Aduhh maaf yaa.. " panik Echa sambil memeriksa tangan Chenle dan dia hanya tersenyum.
"Gue gapapa.. " ucap Chenle meyakinkan

Chenle mengajak Echa pergu kesebuah toko buku, disana ada banyak sekali berbagai jenis buku. Saat sedang melihat-lihat Chenle iseng mengajak Echa untuk lakukan selfie dari kamera ponselnya yang mengirimkannya kepada Renjun.
"Jangan lama-lama dirumah sakitnya ntar gue tikung beneran nangis lu. " tulisnya dalam pesan tersebut.

Disi lain Renjun langsung memeriksa ponselnya ketika notif masuk, Renjun sedikit kesal melihat hal tersebut. Dengan iseng Chenle mengiriminya selfie bersama Echa.

Malamnya Chenle mengantar Echa pulang ke panti mereka tampak mengbrol sebentar sebelum akhirnya Chenle kembali ke rumahnya.

Echa masuk kedalaman rumah dan ketika tiba di kamarnya Echa memikirkan borokan keduanya sesaat tadi.

"Sampai saat ini gue juga belum tahu seperti apa perasaan gue sama lo, tapi yang gue tahu bahwa gue gak pernah bisa liat lo nangis di depan gue. Gue tau gak seharusnya gue punya perasaan sama lo tapi gue juga gak bisa tahan itu. Gue harap apapun keputusan lo nanti itu bakalan jadi yang terbaik buat semuanya."

Hari ini Echa berangkat sekolah dengan berjalan kaki sekalian untuk menyegarkan pikirannya, saat dia tiba disekolah Echa melihat Renjun yang nampak sedang menunggu seseorang saat Echa hendak menyapanya muncullah Aisha dan membawa Renjun kedalam.

"Tau nih akhir-akhir ini Aisha emang deket banget sama Renjun. "
"Nyebelin banget sih. " ucap kedua siswa yang melewati Echa.

Saat sedang jam kosong Chenle dan Yeji dengan sengaja mengejutkan Echa dengan boneka yang ada ditangan Chenle namun Echa sama sekali tak terkejut.

"Yahh gak asikk lo.. " seru Yeji karena gagal.
"Lo kenapa sih? Akhir-akhir ini Yeji bilang kalo lo jadi pendiem. " Tanya Chenle dan Echa hanya terdiam.
"Gamau cerita nih? " tanya Chenle kembali meyakinkan dan Echa hanya diam dengan sesekali melirik Chenle.

Saat sedang sibuk digoda oleh Chenle Echa melihat Renjun yang tengah membawa setumpuk buku lalu kemudian Aisha datang dan membantu meringankan beban Renjun dengan membawa sebagian buku yang dibawanya membuat Echa mengerucutkan bibirnya.

Karena penasaran Echa akhirnya memata-matai Renjun dan Aisha yang pergi ke perpustakaan. Disana mereka tampak sedang merapikan buku. Chenle? Dia pergi karema dia juga mendapatkan hukuman untuk menjadi penjaga UKS bersama Yeji, kalo Yeji karena kebetulan sekarang dia piket untuk jaga UKS.

disana terlihat Renjun yang membantu Aisha menyimpan buku ke ral yang tak bisa diraih oleh Aisha membuat Echa berdecak kesal. Echa terus mengikuti Renjun dan Aisha.

Saat sedang sibuk merapikan buku tiba-tiba Renjun tersenyum.

"Lo kenapa? " tanya Aisha
"Nggak, gue gapapa. " jawab Renjun
"Ohh gue tahu.. " jawab Aisha setelah melihat Echa dari balik rak buku.

Ternyata Renjun sudah mengetahui bahwa sejak dari tadi Echa mengikutinya itu sebabnya dia terus-terusan melakukan hal manis kepada Aisha untuk melihat reaksi Echa. Saat sedang sibuk melirik-lirik Echa, Renjun tersadar bahwa buku yang diatas akan jatuh dan akan menimpa Echa.

Dan benar saja buku itu terjatuh karena Echa terus mengoyangkan raknya, saat hampir mengenal kepala Echa, Renjun berlari dan menepis buki tebal tersebut.

"aaakkhhh... " ringis Renjun dan Echa hany menutup matanya rapat-rapat karena masih belum tahu ala yang terjadi saat ini.

"Astaga... " kaget Echa "Aduhh gimana ini sakit ya?? Aduhh biru lagi, gimana nih aduh gimana dong kita ke uks yaa ayo kita ke uks.. " bukannya Kesakitan Renjun justru tertawa melihat tingkah heboh Echa yang melihat tangan Renjun yang memar.

Saat berada di uks Echa terlihat terus meringis ketika melihat kapas obat yang mulai menyentuh kulit memar tangan Renjun.

"Aduhh duh... " ringis Echa
"Astaga ca lu kenapa, Renjun yang diobatin kok lu yang hewir. " ujar Yeji

"Nah untuk sementara tangannya gue gips dulu soalnya ada tulang pergelangan tangan lo yang sedikit retak. " ujar Yeji
"Lagian lo ngapain sih? Ampe kek gitu. " ujar Chenle yang nampak khawatir.

"Abis mukul ensiklopedia. " jawab Renjun singkat.
"Udah gak dibaca lagi selarang lo jadiin buku ensiklopedia samsat? " kaget Chenle yang tak habis pikir dengan kelakuan temannya itu.

Renjun dan Echa keluar dari perpustakaan sementara Aisha masih di perpustakaan menyelesaikan tugas Renjun yang sempat tertinggal karena tragedi ini.

"Lo bawa motor? "
"Hm.. "
"Terus nanti gimana lo bawanya tangan ko kan gak bisa ngepal. "
"Bisa kok.. Aaakkhhh.. " teriak Renjun kesakitan ketika berusaha menggerakkan tangannya.
"Tuhkann gabisa udah kalo gak bisa jangan dipaksain. " ujar Echa panik.

































"Cinta itu susah, susah gampang. Susahnya kalo kita jatuh cinta sama cowok modelan Renjun yang kita sendiri gak pernah bisa nebal isi pikiran dia. "





















~TBC

Cold! || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang