[END]
Seorang gadis yang menyangka bahwa seorang pria telah menyelamatkannya dari berbagai kemalangan yang sudah bagaikan makanan sehari-harinya.
Namun dia salah, pria tersebut yang dikenal sebagai Jack Frost yang memiliki hati sedingin ES hanya mem...
Kelas Echa bubar lebih awal karena guru yang mengajarnya sedang ada urusan. Terlalu malas untuk pulang akhirnya Echa berinisiatif untuk menyaksikan latihan cheers Yeji dan teman-temannya dilapangan indoor yang ada dilantai 3 hal tersebut membuat Echa otomatis melihat Chenle yang sedang berlatih bersama teman-temannya juga.
"Sumpah, kayanya gue udah disihir sama Chenle. " gumamnya dalam hati, dia terus menatap Chenle tanpa berkedip sama sekali bahkan dia tak menyadari bahwa sedari tadi Chenle melambai-lambaikan tangannya.
"Echa.. " panggil Chenle yang entah sejak kapan berdiri dihadapannya membuat Echa terkejut bukan main.
"Lo ngelamun? Ngelamunin apa sih? " tanya Chenle sedikit menggoda. "Gak-gal latihan? " tanya Echa mengalihkan pembicaraan. "Ohh, jadi lo mau ngalihin pembicaraan? Oke. Lagi istirahat dulu. " jawab Chenle, kemudian Echa menyodorkan segelas minuman ISO.
"Tadi gue beli itu sekalian sama yang buat Yeji. " ucap Echa. "Ohh gue juga punya sesuatu buat lo. " ujar Chenle yang kemudian membongkar isi tas miliknya. "Ini.. " Chenle memberikan Echa sebuah boneka karakter strawberry yang sedang memeluk susu kotak strawberry juga. Echa terlihat sangat senang melihat hadiah dari Chenle.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*(gambaran boneka yg dikasi Chenle)
"Wahhh... Ini beneran buat gue? " tanya Echa yang masih tak percaya. "Iyaa.. " jawab Chenle. "Tapi dalam rangka apanih lo ngasih gue hadiah? " "Mmm dalam rangka lo jadi pacar gue? " goda Chenle. "Chenle... " geram Echa "Itung-itung hadiah ulang tahun dari gue mungkin. " "Ulang tahun gue kan udah tiga bulan yang lalu. Tapi apapun itu makasih yaa gue suka banget. " Chenle ikut tersenyum ketika Echa mulai mengembangkan bibirnya.
"Pacaran aja terusss!! " ledek Yeji yang baru datang dan langsung menenggak minuman yang dibawa Echa tadi. "Siapa juga yang pacaran. " jawab Echa "Ehh lo jadikan nonton pertadingannya? " tanya Yeji memastikan. "Emang kapan lombanya? "
"Chenlee!! Ayo main lagi!! " teriak temannya dari lapangan membuat Chenle meliriknya. "Ohh oke!! " jawab Chenle pada temannya. "Gue lanjut latihan yaa.. " pamit Chenle pada Yeji dan Echa.
"Lombanya minggu depan lo ikut kan? " tanya Yeji yang beralih duduk di tempat bekas Chenle. "Gue usahain dateng deh. " jawab Echa ragu.
Sesampainya di panti Echa tiba-tiba memeluk Bu Sekar dari belakang dan menyederkan kepalanya dipundak Bu Sekar. Tiba-tiba ingatannya tetang masa lalunya terlintas dipikirkannya.
Echa ingat samar-samar bahwa saat itu ketika dia masih kecil Ibunya meminta Echa untuk masuk kedalam ruangan gelap dan menutupnya dari luar Echa dapat mendengar suara banyak orang yang beradu mulut hingga terdengar suara ledakan kecil yang membuat semuanya menjadi hening.
Echa tersadar, ternyata tadi itu adalah sebuah mimpi. Echa terbangun dan menapaki semua anak panti sedang mengkhawatirkan kondisinya. Echa menangis memeluk Bu Sekar.