DUAPULUH TIGA

131 18 0
                                    

_flashback_

2 Jam sebelum kejadian
"Lia!! " panggil Chenle dari belakangnya.
"Apa yang bawa lo sudi berhadapan sama gue? "
"Lo mau pisahin Echa dari Renjun kan? "
"Terus..? "
"Gue bisa kasih lo saran buat itu. "
Lia menatap aneh kepada Chenle "Apa? "

"Lo bisa jebak mereka dengan memperalat Yeji. "
"Yeji? "
"Iyaa Yeji sekarang jadi akrab sama Echa, lo bisa manfaatin dia buat mojokin Echa. "
"Ck. Pengkhianat tapi gue butuh lebih dari sekedar itu. "

Chenle terlihat sedikit ragu,  bibirnya sedikit bergemetar "Echa... Dia dibuang orang tuanya pas diumur 4 tahun dan sekarang dia anak panti. " Lia tersenyum menang "Baiklah gue suka skenario ini, gue bakalan pancing Renjun buat kesini juga. "


_flashback off_




Keesokan harinya sekolah berjalan seperti biasanya, guru masuk pada jam 07.15 diakhir jam pelajarannya Pak Faisal guru yang mengajar sekarang memberikan pengumuman bahwa Ujian Kelulusan akan diadakan 3 minggu lagi.

"Kalian sudah taukan bahwa ujian kelulusan akan diadakan tiga minggu lagi. Bapak harap kalian menyiapkannya dengan matang-matang, sekolah berharap bahwa tahun ini kita akan kembali meraih peringkat pertama dengan IPK tertinggi diantara sekolah lainnya. " Pak Faisal segera merapikan bukunya namun ketika hendak meninggalkan kelas beliau teringat sesuatu "Echa bisa ikut saya ke kantor? "
"Baik Pak. " jawab Echa

"Silahkan duduk. " ucap Pak Faisal setelah mereka berada di ruangannya. Pak Faisal memang memiliki ruang pribadi yang cukup luas karena beliau juga menjabat sebagai wakil kesiswaan.
"Begini Echa, saya liat bahwa dalam mata pelajaran saya kamu sangat kurang. Apa kamu kesulitan dalam mempelajarinya? "
"Sebenarnya saya kurang mengerti dalam beberapa materi yang Bapak sampaikan."
"Saya harap kedepannya kamu lebih dapat serius dalam pelajaran ini karena Fisika adalah pelajaran yang sangat penting agar kamu dapat masuk dengan mudah di berbagai jurusan yang nanti akan kamu ambil ketika kuliah. "
"Baik Pak, saya akan usahakan. "
"Harus Echa. Mengerti? "
"Mengerti Pak. "

Echa terlihat putus asa setelah keluar dari ruangan Pak Faisal.
"Lagi mikirin apasih? " tanya Chenle tiba-tiba datang sambil mencubit gemas hidung Echa.
"Iihhh Chenle sakit tau. " kesalnya
"Pak Faisal minta gue buat naikin kemampuan gue di pelajarannya. "
"Emang di kelas lo dja ngajar apaan? "
"Fisika.. " pasrah Echa

Chenle sempat terdiam sejenak "Gimana kalo gue minta Renjun buat jadi guru privat lo? " unjuk Chenle.
"Renjun...?? " gumam Echa.

Chenle bergegas lergi dan membujuk Renjun untuk mengikuti rencana yang sudah dia susun "Ayolah mau, bukannya lo mau deketin Echa? " gumam Chenle berusaha membujuk.

Renjun terdiam, sepertinya dia tertarik dengan perkataan Chenle hingga akhirnya dia mengangguk untuk menyetujui permintaan Chenle.

Sesuai janji Echa dan Renjun akan bertemu di cafe pada jam delapan. Renjun datang terlebih dahulu dan membooking meja yang berada di pojok yang dirasa cukup bagus Echa fokus dengan materinya.

"Lo udah dari tadi? " sapa Echa basa-basi sambil mengeluarkan buku ditasnya.
"Lumayan. Jadi bagian mana yang lo gak paham? " tanya Renjun to the point
"Gue gapaham soal materi Rumus Hukum Ohm. "

Renjun menulis sesuatu dibuku yang dibawanya kemudian menyodorkannya ke hadapan Echa. "Coba lo kerjain soal yang gue kasih biar gue tau salahnya lo dimana. "
"Hah? O-oke.. " jawab Echa setengah kaget.

Echa berhasil menyelesaikan tugasnya dalam waktu setengah jam cukup lama untul satu soal, dengan seksama Renjun meneliti setiap barisan kertas tersebut dan mulai berdecak kecewa. Renjun memberikan guratan tinta merah pada hasil kerja Echa yang dianggap salah.

Cold! || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang