25

3.1K 320 50
                                    

Baekhyun sudah bersiap untuk pergi, bahkan ia sudah menunggu didepan gedung apartemen. Ia menunggu jemputan dari irene.

 Ia menunggu jemputan dari irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Penampilan Baekhyun)

Ia sudah menunggu selama 10menit tapi irene masih belum datang juga. Akhirnya Baekhyun merogoh ponselnya di tas kecilnya,

Baru saja mau menelfon tiba-tiba mobil sedan berhenti tepat didepan Baekhyun berdiri, kaca mobil terbuka lebar membuat Baekhyun sekarang terkejut "kai?!"

"masuk!"

"tapi aku sedang-"

"aku bilang masuk sekarang Baekhyun!"

"b-baiklah"

Baekhyun memilih untuk masuk kedalam mobil Kai, "pasang seatbeltnya" perintah kai langsung dituruti oleh Baekhyun. Lalu kai mulai melajukan mobilnya dengan cepat kesuatu tempat.

Baekhyun memilih untuk diam disepanjang jalan karena ia tak mau berakhir dirinya yang akan dibentak oleh Kai.

Sekitar setengah jam diperjalanan akhirnya mereka sampai ditempat tujuan, mereka berada di namsan tower. Entah mengapa disiang hari ini Kai membawanya kesana.

"bukankah kau bilang ingin kesini bersamaku?" tanya Kai tanpa menoleh kearah Baekhyun, ya itu memang benar permintaan Baekhyun tetapi ia ingin di malam hari bukan disiang hari seperti ini.

Tetapi disisi lain ia merasa senang karena kai mengingatnya dan memilih mengajak dirinya untuk keempat keinginannya ini.

"hm, terimakasih Kai"

Kai keluar dari mobil diikuti oleh Baekhyun lalu keduanya jalan beriringan untuk memasuki lebih dalam area ini,
.

.
"ah.. Dimana ini?" Gumam irene yang baru saja sadar, ia hanya mengingat dirinya yang sedang menyetir lalu ia menabrak sesuatu, saat ia keluar dari mobil tiba-tiba ada yang memukul kepala belakangnya.

"apa ini?!" pekik irene karena kedua tangannya terikat kebelakang bahkan kedua kakinya juga terikat, irene mulai menyadari posisinya yang dibiarkan duduk dipojok ruangan kumuh dan kecil.

"YAK LEPASKAN AKU!! YAKKK!!"

irene terus berteriak untuk minta dilepaskan tetapi tak ada satupun yang menyahuti teriakannya. Ruangan ini tanpa ventilasi membuat dirinya menjadi kepanasan serta merasa sesak.

Kedua matanya mulai berkaca-kaca, perasaan takut mulai menyelimuti dirinya. Seingatnya, ia tak memiliki musuh bahkan ia bisa dibilang ia mempunyai banyak teman.

Irene mulai berusaha untuk diri tetapi alhasil tidak bisa, akhirnya dengan susah payah ia menyeret kedua kakinya untuk sampai kepintu.

Lalu saat sudah didepan pintu, ia menggedor-gedor pintunya dengan sangat kencang "YAK! SIAPAPUN TOLONG AKUU! YAKKK!!!"

P E L A K O R (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang