26

3.1K 333 32
                                    

Tepat pukul 10malam, Baekhyun memutuskan untuk pulang. Ia menyalakan ponsel nya yang sedari tadi ia no aktifkan karena sengaja ia ingin menghabiskan waktu kencan bersama kai.

Ternyata ada 10panggilan tak terjawab dari irene. Ia segera memencet nomor irene untuk menelfon sekretarisnya itu, ia ingin meminta maaf karena tak bisa menepati janjinya.

Baekhyun mengerutkan keningnya, ia sudah beberapa kali menelfon tetapi tak kunjung diangkat "apa dia sudah tertidur?" gumam Baekhyun.

Baekhyun menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak ada halte bus ataupun taxi sama sekali. Baekhyun mulai menghela nafasnya dengan kasar, "aku tidak punya nomor siapapun, ck!"

Ya Baekhyun hanya menyimpan nomor, Ibu, ayah, Luhan, Kai, Chanyeol, Kyungsoo, irene, dan Jihoon.

Ia mau menelfon Kai tetapi ia tak mau bertemu dengan namja brengsek itu lagi, ia kedua matanya mulai menatap nomor Chanyeol." aku takut dia masih marah denganku" gumam Baekhyun.
.

.
Chanyeol tengah duduk santai dibalkon kamarnya, sudah mau hampir malam tetapi ia tak bisa tidur karena masih kepikiran dengan perkataan irene.

"membuka hati dan pikiran? Untuk siapa?" gumamnya, semenjak perkataan itu hinggap dipikirkannya ia menjadi lebih banyak diam dan melamun.

Drtt drtt

Chanyeol mulai merogoh ponselnya dari saku celananya, kedua mata bulatnya melebar kala Baekhyun menelfonnya. "kenapa menelfonku malam-malam begini?" gumamnya.

Karena penasaran akhirnya Chanyeol menggeser ikon hijau untuk menjawab panggilan dari Baekhyun,

"yeoboseo?"

"hai chan.. Apa aku mengganggu waktu tidurmu?"

'suaranya terdengar serak, apa dia habis menangis atau terkena flu?' batin Chanyeol, ia sangat detail jika memperhatikan sesuatu sama seperti Baekhyun.

"ada apa?"

"bisakah kau menolongku? Aku sedang dinamsan tower. Tidak ada bus ataupun taxi yang lewat, bisakah kau menjemputku? Jika tidak, tidak apa-apa aku bisa menghubungi yang-"

"kirimkan lewat pesan lokasi lebih detail kau berada dimana, aku akan kesana"

"terimakasih chan"

"jangan berterimakasih, aku bahkan belum menolongmu sama sekali. Aku tutup, bye"

"hm, bye"

Tut tut

"jika dia bisa menghubungi yang lain kenapa tidak menghubungi yang lain terlebih dahulu baru menghubungiku? Dasar" Chanyeol mulai memasukkan ponselnya kedalam saku.

Ia masuk kedalam kamarnya dan memakai jaketnya, tak lupa ia juga mengambil satu jaket miliknya. Berjaga-jaga siapa tahu Baekhyun benar-benar terkena flu.

Chanyeol menulis di kertas kecil lalu ia menempelkannya diatas nakas sebelah ranjang, setelah itu ia mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar.
.

.
Cklek

Pintu terbuka membuat Irene akhirnya mundur sampai punggungnya menabrak tembok. Ia bisa melihat dengan jelas, sosok namja yang tak ia kenali sama sekali wajahnya.

"nugu..."

"aku hanya orang suruhan, dan sekarang aku diperintahkan untuk melihat keadaanmu sekarang"

P E L A K O R (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang