28

3K 333 28
                                    

Irene membuka kedua matanya, Kini ia melihat sekitar. Ruangan yang ia ingat sempit dan kecil tetapi kini ruangannya begitu besar, dan juga ia merasakan ia sedang berbaring diranjang.

Ia melihat selang infus yang terpasang ditangannya, "aku bebas?" gumamnya. Ia hanya merasakan saat itu ia merasa kelaparan dan merasa dehidrasi makanya menyebabkan kepalanya yang pusing serta tubuh yang lemas makanya ia bisa jatuh pingsan.

Irene melihat kanan dan kekiri ternyata diruangan ini ada beberapa pasien juga. Irene mulai bangkit menjadi duduk diatas ranjang dan kebetulan sekali dokter dan perawat masuk untuk mengecek semua pasien diruangan ini.

Setelah menunggu lama, akhirnya Dokter dan perawat itu mengecek kondisi Irene. "akhirnya kau telah sadar, bagaimana keadaanmu?" tanya dokter itu dengan ramah.

"ah aku masih merasa pusing, lemas dan.. Perutku juga sakit"

"baik, semua itu akan membaik seiring waktu jika anda meminum obat dengan rutin selama beberapa hari kedepan. Anda memiliki gangguan nutrisi dan gangguan cairan, kami akan menstabilkan kebutuhan nutrisi dan cairan anda"

"baik dok, eum.. Kalau boleh saya tahu, siapa yang membawa saya kesini?"

"ada seseorang, ia sudah menunggu diluar. Nanti saya akan memberitahu kondisi anda kepadanya, kalau begitu saya permisi"

Selepas dokter dan perawat itu keluar dari ruangan tak lama seseorang yang dimaksud oleh dokter memasuki ruangan, "Jinyoung?!"

Jinyoung adalah orang suruhan Kai yang semalam, ialah yang membawa Kai, Irene dan Baekhyun kerumah sakit. "hai" sapa Jinyoung terlihat kantung matanya menghitam, wajahnya terlihat lelah dan rambut hitamnya yang berantakan menunjukan bahwa ia tidak tidur sama sekali sejak semalam.

Irene memilih untuk menyimpan rasa bencinya, pasalnya Jinyoung adalah mantan kekasihnya. Mereka putus karena Jinyoung main belakang dengannya, Irene memasang ekspresi juteknya "duduklah" ujar irene lalu Jinyoung duduk dikursi sebelah brankar irene.

"bagaimana kondisi-"

"tidak usah bertanya, aku yakin dokter sudah menjelaskannya kepadamu" ujar Irene dengan dingin. Jinyoung hanya diam, karena perkataan irene memang benar.

"yang menyelamatkanmu adalah Baekhyun"

Kini ekspresi irene menjadi khawatir, ia menatap Jinyoung "dimana dia sekarang?! Aku ingin melihat keadaannya!"

"tetapi kondisimu-"

"aku ingin melihat Baekhyun!" ujarnya dengan nada yang penuh penekanan membuat Jinyoung akhirnya memilih menuruti kemauan Irene, "aku akn minta kursi roda kepada perawat" setelah itu Jinyoung keluar dri ruangan.
.


.
Akhirnya irene dan Jinyoung telah tiba diruangan Baekhyun, dimana lelaki mungil itu dirawat. Baru saja membuka pintu ternyata Baekhyun tengah berbaring diatas brankar.

Kedua mata irene melihat Kai yang tengah duduk dikursi sebelah brankar Baekhyun, "yak! Kau.. Mau apa kau kesini?!" teriak Irene segera berdiri dari kursi roda dan menghampiri Kai.

Jinyoung dengan cepat mengikuti irene dari belakang karena ia sedang memegang botol infus. Kai kini beranjak dari tempatnya dan menatap irene, "hanya karena kau, Baekhyunku terluka!" ujar Kai dengan kesal.

Irene memang merasa bersalah tetapi ia masih kesal dengan Kai, "tapi aku disini ingin minta maaf, kau.. Lebih baik putuskan Baekhyun sekarang juga! Aku tidak ingin dia sakit hati! "

"aku sudah putus dengannya. Aku juga sudah menceritakan bahwa aku menghamili oranglain" ujar Kai membuat irene terkejut, "semuanya? Kau sudah menceritakan semuanya?"

P E L A K O R (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang