꒰ 🎡 "21♡ᵎ goyah

11.4K 997 39
                                    

udah vote belom?? vote dulu yuks 😸🙌🏻

sebelum 2023 berakhir, mari saling menggoyahkan. happy reading brow!

d u a s a t u. Goyah

Juni pernah sayang sama orang sampai keterlaluan. Tapi dia terlalu nyepelein yang sepele. Api kecil yang Juni acuhkan tadi diam - diam jadi besar dan menyebar, membakar habis semuanya.

Kesalahpahaman mengalahkan sayangnya Juni waktu itu. Dan dia tidak mau mengulang hal yang sama buat yang satu ini.

Jadi, walau tahu ada yang salah antara dia dan Zav, Juni memilih diam. Dia yakin bisa menyelesaikan ini dengan baik.

Juni sudah 24 tahun. Dia bisa menyelesaikan masalahnya dengan tanpa emosi. Biar Juni tunjukkan bisa sedewasa apa dia dengan masalahnya.

"Lagi nggak sehat, ya?"

Tetapi, Juni kurang profesional mengontrol ekspresi wajahnya di depan Zav. Jadi, cowok itu langsung tahu kondisi Juni yang tidak baik hari ini.

Juni menggeleng pelan dengan senyum tipis. Dia menjauhkan tangan Zav yang menempel di dahinya.

"Nggak papa. Cuma dingin aja, seharian ini hujan terus ditambah AC kantor dingin gitu," jelas Juni.

Zav mengangguk. "Gue pesenin teh anget, ya?"

Beberapa saat kemudian segelas teh yang asapnya mengepul sudah ada di depan Juni.

"Makan yang banyak. Nggak usah maksain lembur kalau nggak kuat," pesan Zav.

Juni terkekeh kecil. "Lagian lo ngapain segala nyamperin sih, Zav? Istirahat makan siang gue cuma satu jam ini."

Tepat jam 12 siang, Zav sudah menerornya dengan pesan yang katanya cowok itu sudah berada di lobi kantor Juni. Mau mengajak Juni buat makan di warteg depan kantor dengannya.

"Kangen aja sama cewek gue. Nggak boleh?" Zav menarik senyum kecil di sudut bibir mendengar umpatan pelan dari Juni.

"Pacar gue nggak boleh ngomong kasar. Lipstik lo udah bagus gini. Do you want if I ruin it?"Zav mengusap sisa nasi yang menempel di bibir Juni, meneliti yang satu itu dengan seksama.

Juni menelan ludahnya. Zav yang seperti ini yang tidak bisa Juni prediksi. " Idih!" Juni berlagak tidak terintimidasi, padahal iya. "Nggak! Nggak mau!"

Zav tersenyum tipis. "Good. Awas gue denger ngomong kasar lagi, bukan cuma lipstiknya yang gue rusak, sekalian sama bibirnya juga. Mau?"

Juni refleks menutup mulutnya dengan tangan yang terdapat sisa nasi. Kepalanya menggeleng beberapa kali dengan kilatan takut pada ancaman Zav.

Zav mengacak - acak rambutnya gemas. "Habisin gih nasinya. Nanti pulang kerja gue jemput, ya?"

Nah, sekarang Juni mau memverifikasi bahwa dia belum sepenuhnya memahami Zav. Karena dia bahkan tidak tahu bahwa Zav bisa semanis ini!

"Btw," Juni menelan nasi di mulutnya sampai habis, baru melanjutkan bicara. "Itu si Widya masih sering ngehubungin elo nggak?"

Padahal dia sudah janji untuk tidak mengungkit hal ini begitu saja. Tapi mulut Juni tiba - tiba gatal ingin mencari topik, dan kebetulannya malah topik yang satu itu yang harus terlintas dan meluncur dari mulutnya.

"Nggak juga. Paling pas ada tugas baru heboh nanyain," terang Zav yang mungkin bisa Juni percaya.

Dih, nyari kesempatan banget sih. Juni memutar bola matanya tanpa sadar, kemudian menghela napas, berusaha untuk tidak kelihatan kesal.

"Nggak marah?"

Juni mendelik karena Zav memancing.

Dia tersenyum kecut. "Nggak kok, Zav. Cuma panas aja ini, bentar lagi kebakar, terus gosong aja."

Zav mencubit pipinya, seperti biasa karena gemas. "Ngapain cemburu? Harusnya dia yang cemburu ngeliat gue duduk sama cewek cantik gini." Juni mendengus. "Perlu masukin instastory nggak?"

"Mimpi apa si Zav dapet pacar cantik kayak elo."

Juni tidak bereaksi apapun. Itu yang membuat Zav sadar kalau ceweknya ini sedang ngambek.

Zav menghela napasnya pelan. Dia mengelus surai Juni yang rapi, gaya khas cewek itu ketika ke kantor. Zav menyelipkan anak rambut Juni ke belakang telinga.

Zav berujar dengan lembut, begitu pula tatapan matanya pada Juni. "Lo tinggal percaya sama gue, Jun. Gue sayang sama lo. Ya?"

Tolong. Untuk yang satu ini Juni harus bagaimana?

.

HEHEHEHE CUT DULUU. tenang, tinggal scroll lagi aja

Juni Mega & The CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang