꒰ 🎰 "25♡ᵎ sat set sat set

11.1K 946 23
                                    

d u a l i m a. sat set sat set

Rohim: oke tempat yang bagus, see u jam 8 Juni
Read.

Juni meletakkan ponselnya dan kembali fokus kepada layar komputer di depannya. Namun tak sepenuhnya fokus karena justru tertarik membuka aplikasi instagram dan melihat sebuah foto yang baru saja diunggah beberapa menit yang lalu.

Foto yang isinya dua orang laki-laki dan ditengahnya ada seorang perempuan khas dengan balutan kemeja batik yang formal. Pandangan Juni terpaku dengan sosok Zav yang berdiri tegap sembari tersenyum tipis ke kamera, persis seolah memandang Juni lekat, dia tampak lebih gagah dengan balutan kemeja batik abu-abu tersebut.

Ah, sial. Dia barusan memuji mantan pacarnya itu ya? Tidak bisa! Juni harus cari pelampiasan buat menghilangkan sosok itu dari pikirannya!

"Mbak Afis!" teriak Juni sukses membuat seisi orang di kubikel menatapnya heran. Juni meringis. "Hehehe, ampun ampun. Lanjut lagi guys, lanjut lagii!"

Juni langsung berlari mengibrit ke tempat Mbak Afis yang terlalu fokus menghitung lembaran-lembaran kertas di meja kantornya.

"Mbak Afis??" Juni menarik-narik ujung kemeja kantor wanita yang mulutnya sibuk komat-kamit itu.

"Diem dulu, Jun, keburu ilang ini itungannya."

"Mbak Afis ada yang mau dibantuin nggak? Berhubung saya lagi baik nih, jarang-jarang loh, Mbak."

"Tiga satu, tiga du— loh kok cuma tiga dua?? Aduh! Aturannya kan tiga lima, sumpah ini tukang fotokopinya gimana sih? Mana antri lama banget tadi!" Mbak Afis meraba-raba tiap lembaran lain yang ada di atas mejanya, mencari sisa lembaran yang hilang. "Aduh, gimana ini."

"Kenapa, Mbak? Ada yang kurang?"

"Kurang tiga rangkap lagi, Jun. Elah, bisa-bisanya!"

Juni menarik sudut bibirnya. "Yaudah sini biar aku aja."

"Mesin kantor lagi eror loh, mesti di luar fotokopinya?"

"It's okay. Emang itu yang aku cari, heheheh. Tiga rangkap doang kan?" Juni langsung bergerak cepat keluar dari kubikel.

"IYAAA! HATI-HATI ITU JUN!"

"ELAH, SAMPING KANTOR DOANG, MBAKK!"

Mbak Afis mendengus geli, lalu kemudian meringis karena lupa mau mengerjakan apa. "Aduhh, sampai mana ya tadi?"

.

"Maaf, Mbak Juni, mesinnya lagi rusak trus yang satu lagi masih diperbaiki, jadi nggak bisa fotokopi."

"Yahhh," Juni mendesah kecewa. "Oke deh, thanks ya." pamitnya sambil melambaikan tangan kepada si bocah SMP itu.

Juni berdecak pelan kala matanya menyipit karena silau. Berhubung toko fotokopi yang samping kantor ini tidak bisa, maka Juni harus berjalan sekitar 100 meter lagi untuk ke toko fotokopi yang ada di ujung jalan.

"It's okay, Jun, santai. Anggap aja sebagai penghilang stres dan patah hati. Semangat!!"

Dia mengepalkan tangan untuk menyemangati diri. Tapi kemudian kepalan itu berubah untuk meninju-ninju udara sebagai bentuk kekesalannya.

TERUNTUK PELANGGAN SETIA MONYOUNG FOTOCOPY
UNTUK SEMENTARA WAKTU TOKO DITUTUP HINGGA WAKTU YANG TIDAK DITENTUKAN. TERIMAKASIH!

"Anj." Juni menggelengkan kepalanya tak percaya. "Seriously? Ada apaa dengan dunia perfotokopian???" Dia berdecak lalu berkacak pinggang. "Sumpah yaa?? Giliran gue baikkk adaaa aja ujiannya, sumpahh!"

Juni Mega & The CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang