halooo! pembaca baru harap tetap memberikan vote dan komen ya sebagai bentuk dukungan terhadap cerita saya, terimakasih~ 😼
☔ s a t u. Introducing the Crush
Pertama-tama, semuanya kenalin ini Juni.
Padahal lahirnya bulan Juli.
OK, jadi ceritanya begini.
Juni ini punya bakat tukang nge-prank sejak dia dari dalam kandungan lagi. Orang tua Juni sama dokter kandungan udah prediksi kalau dia bakal brojol 30 Juni 24 tahun yang lalu. Eh, ternyata si Juni belom mau keluar. Padahal ibu udah capek - capek ngeden semaleman, terus ayah harus ekstra sabar karena jadi sasaran ibu marah - marah.
Besoknya, siang - siang tanggal 1 Juli, padahal ayah baru bisa tidur setelah ibu baru bisa tenang abis makan lontong pecel sayur lengkap sama batagor sebungkus. Eh, si Juni udah grasak - grusuk lagi mau keluar.
Ayah udah siap - siap bakal di-prank lagi. Tapi Juni beneran keluar siang itu. Walaupun tau anaknya lahir awal Juli, ayah sama ibu tetap keukeuh ngasih nama anak itu Juni.
Jadilah karena itu, Juni selalu ditanya sana - sini perihal namanya yang tidak sikon dengan bulan lahirnya itu.
Kayaknya itu karena ayah keburu kesal sama Juni deh. Karena itu juga, di rumah yang paling nggak bisa akur itu, ya, ayah sama Juni. Nah, terus kakak - kakak dan adiknya bakalan jadi tukang kompor.
"JUNI PULANGG!!"
Satu lagi, Juni ini pemalas.
Pulang kerja bukannya langsung ganti baju terus mandi biar segar, Juni bakalan buka kulkas terus duduk depan TV sampai tertidur sendiri di sofa.
Selain pemalas, jail, dan tukang nge-prank, Juni juga punya sifat yang nggak bakalan tenang kalau ngeliat adiknya tenang. Karena selain ayah, adiknya ini jadi orang kedua yang suka rusuh sama Juni.
Adiknya itu laki-laki. Baru SMP kelas 1 tapi udah sok - sokan bawa jalan anak orang buat malmingan. Udah gitu tengil banget lagi. Kadang Juni yang malu.
Juni sampai di depan kulkas. Begitu pintu kulkas terbuka, senyum di wajah Juni langsung melengkung ke bawah.
"IBUU, ES KRIM MANGGA JUNI YANG DI KULKAS KOK DAH NGGAK ADA???" teriak Juni memanggil ibu yang sedang menonton bersama Tio, adiknya.
"MANA IBU TAU, KAK. UDAH KAMU ABISIN NGGAK SEMALEM??" Ibu juga teriak - teriak.
Juni melangkah ke ruang TV. Wajahnya sudah sebal. "Enggak, ih. Kemaren tuh sengaja aku sisain satu buat dimakan abis pulang kerja Bu.." rengeknya.
"Kakak lupa kali," kata ibu lagi.
"ENGGAA, YAAMPUNN."
Juni makin sebal. Lalu matanya memicing ke arah Tio yang duduk memojok dengan senyum tengil. "Lo yang makan ya, Yo??"
"Tuhkan, Bu! Kakak apa - apa pasti nuduhnya Tio deh," kata Tio. "Padahal tau aja engga ada es krim mangga di kulkas."
Tio langsung terkikik kala ibu memukul pelan lengan Juni yang baru duduk. "Beli lagi aja, Kak," suruh ibu.
Juni menggeleng. "Nggak mauu, capek. Suruh Tio aja, orang dia yang ngabisin es krim Juni." Saat Tio mau bersuara lagi, Juni menunjuk wajahnya. "Cokelat gue yang semalem juga elo yang ngabisin ya, Yo! Apa?? Hahh???"
"Ihhh, kan sekali doang.."
"Matamu."
"Udah, udah, Ibu mau nonton masak - masak ini loh. Ayah minta dibuatin menu baru ini," lerai ibu membuat Tio meledek ke arah Juni yang makin masam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juni Mega & The Crush
Romansazav & juni | end | childhood bestfriend "I have loved you since we were children." Juni Mega & The Crush. Berkisah tentang Juni, pekerja 24 tahun yang sedang didesak menikah oleh ibu dan tentang hubungannya dengan Zav, tetangga brondong semasa kecil...