Selamat membaca
•••
Bintang mengedarkan pandangan ke seisi kelas. Ada tiga bangku kosong yang belum terisi. Salah satunya bangku Aiby. Entah apa yang membuat gadis itu terlambat hari ini padahal minggu lalu gadis itu baru saja berubah pikiran untuk rajin mengikuti dan menaati peraturan.
"Aiby Allison Gate"
Kelas hening, tidak ada yang menyahuti absen Bintang. Biasanya jika ada Aiby kelas itu akan riuh oleh gombalan receh yang gadis itu ucapkan. Berbeda dengan hari ini, bahkan Reno dan Angga pun tidak hadir.
Geisya unjuk diri. Seluruh pasang mata diruangan itu menatapnya tak terkecuali Bintang.
"Aiby izin tidak masuk karena tidak enak badan pak, dia baru saja WA saya" ujar Geisya.
Bintang terpaksa menganggukkan kepala. Kemudian melanjutkan pengabsenannya. Memberikan materi dan melanjukan kelas seperti sebelumnya. Walaupun ia sendiri merasa gelisah. Ia merasa ada yang Aneh?
'Aiby memang gitu Bin, Dia selalu ceria buat orang di sekitarnya merasa terhibur padahal gue ngerasa dia sendiri butuh hiburan'
'Please, gue emang udah cabut soal perjodohan adek gue sama lo Bin. Tapi tolong jagain dia, gue belum tentu bisa jagain dia kalo lagi di kampus'
'Terserah lo mau suka sama dia atau enggak. Tapi gue minta, Di saat lo udah jatuh dan berfikir untuk berhenti tolong jangan deketin dia lagi. Satu pesen gue, jangan masuk terlalu dalam dikehidupan Aiby apalagi kalo lo gak bisa yakinin diri lo sendiri"
'Satu lagi Bin. Aiby itu berharga banget buat gue. Walaupun lo gak tau sebaik apa dia nolong gue waktu kecelakaan enam tahun silam. Kalau bisa ngulang waktu, gue gak akan maafin diri gue sendiri. Gue gak tau kenapa harus bilang ini sama lo. Terlepas dari nyawa Aiby itu istimewa, gue tau seluk beluk kehidupan yang dia jalani"
Bintang kembali teringat akan ucapan Gabe selepas pertemuan ketiganya sejak satu minggu lalu. Melihat ekspresi memohon teman kuliah yang anti bantuan itu Bintang dapat menyimpulkan seberapa berharga Aiby untuk Gabe.
Sejak saat itu pula, pemikiran Bintang tentang Aiby tidak pernah berhenti. Gadis itu terus saja melintas di fikirannya. Tingkah centil, godaan receh, senyum manis dan gelak tawa yang mengundang tawa itu berselisih hadir di kepalanya. Sampai saat di mana ia berani menggoda dan di buat seprti orang bodoh di hadapan gadis itu. Astaga, apalagi pipi merona itu sukses membuat Bintang tidak bisa memejam semalaman.
Setelah dua jam bergelud dengan materi yang sukses membuatnya buyar Bintang akhirnya menyelesaikan kelas dan kembali ke ruangannya.
Ia sepertinya perlu istirahan barang setengah jam untuk menimalisir bayangan Aiby yang kerap kali mampir.
Apa ia sudah jatuh seperti yang di ucapkan Gabe saat itu. Namun bukankah itu baru satu minggu lalu? Mengapa sesingkat itu waktunya. Bukankah ucapan Gabe sudah menjadi kode keras agar ia tidak main-main dengan adik sepupunya itu..
Astaga, hanya memikirkan saja Bintang sudah di buat pusing. Gadis itu sukses menyita seluruh atensi yang bintang punya.
📍📍📍
"Ah, gak asik gak ada Aiby. Ada-ada aja pake alasan sakit. Gue tau tuh cuman mau niat bolos pelajaran Bintang aja!"
"Iya. Aiby kan emang udah mau gitu. Biasanya mau bolos tapi sok mikirin uang. Padahal tuh uang ngalir terus!"
"Tapi tumben aja Aiby begini. Biasanya kan gak pernah. Mana barengan Reno sama Angga lagi. Jangan-jangan Ada batu di balik udang nih!"
"Kebalik bego. Mati dong udangnya. Gimana sih!"
Gelak tawa itu mengundang Atensi Bintang yang kebetulan duduk tidak jauh dari teman kelas Aiby. Apalagi ini berkaitan dengan gadis yang sejak tadi mengganggu fikirannya.
"Aiby sebenarnya ke Bandung. Gue minta maaf karena udah bohong tadi. Tapi itu Aiby sendiri yang minta" ucap Geisya yang sejak tadi hanya diam mendengarkan.
"Loh kenapa gitu? Dia udah gak anggap kita temen lagi?" sahut Tari tidak suka.
"Bukan gitu Tar, Aiby ada sedikit masalah di sana. Jadi dia gak mau buat lo khawatir"
"Sialan tuh anak. Lo bilang gini gue malah makin khawatir jadinya!" sela Wenda kesal. Geisya sendiri juga sudah khawatir sedari tadi apalagi selepas mengirim pesan ponsel Aiby sulit di hubungi. Geisya tau maksud dari sedikit ada urusan itu. Aiby sering cerita perihal keluarganya yang sudah terpecah belah.
"Gimana nih? Kok gue ikut khawatir sih? Dia masih punya orang tua kan ya?" tanya Reni.
Geisya mengangguk. Masih punya hanya saja tidak ada yang perduli.
"Gue chat juga gak di balas nih. Tuh anak emang berisiknya gak ketulungan tapu kalo gak ada dia gini, gue malah ngerasa sepi" ucap Tari. Raut gadis itu terlihat khawatir.
"Udahlah. Mungkin aja Aiby ada urusan bentar di sana. Nanti juga balik kok!" Geisya mencoba menenangkan.
Bintang yang sedari tadi ikut menyimak pun merasa khawatir. Lelaki itu semakin gelisah apalagi saat mendengar ponsel Aiby tidak aktif. Sebenarnya kemana gadis itu? Kenapa tidak ada kabar dan berbohong soal keberangkatannya ke Bandung?
'Satu pesen gue, jangan masuk terlalu dalam dikehidupan Aiby apalagi kalo lo gak bisa yakinin diri lo sendiri"
'Satu lagi Bin. Aiby itu berharga banget buat gue. Walaupun lo gak tau sebaik apa dia nolong gue waktu kecelakaan enam tahun silam. Kalau bisa ngulang waktu, gue gak akan maafin diri gue sendiri. Gue gak tau kenapa harus bilang ini sama lo. Terlepas dari nyawa Aiby itu istimewa, gue tau seluk beluk kehidupan yang dia jalani'
Bintang jadi bergerak gelisah di tempatnya. Entah mengapa ucapan Gabe berputar-putar di otaknya. Seperti siaran langsung yang membuatnya pening sekaligus merasa cemas.
'Satu pesen gue, jangan masuk terlalu dalam dikehidupan Aiby apalagi kalo lo gak bisa yakinin diri lo sendiri'
Kalimat itu maksudnya apa? Kenapa Gabe yang tidak pernah serius itu tiba-tiba berkata seolah memohon. Memangnya Aiby itu kenapa dan mengapa? Terlepas dari cerita Gabe yang berkaitan dengan kecelakaan enam tahun silam sukses membuat Bintang kesulitan sendiri menyusun puzzel itu. Aiby kenapa bisa secepat ini membuat dunianya jungkir balik tidak menentu. Sebenarnya apa yang terjadi pada gadis itu, tentang kehidupannya, tentang larangan Gabe masuk terlalu dalam di kehidupan gadis itu dan tentang mengapa Aiby sangat berharga untuk orang segila Gabriel?
Bintang menarik nafas kasar. Lelaki itu memandang sekeliling masih tetap mendengar gelak tawa yang terdengar hambar dari teman Aiby. Bintang seperti merasa kehilangan, tapi kenapa? Kenapa tidak hadirnya Aiby bisa sedasyat ini mengusik ketenangannya.
Apa mungkin kehilangan yang memang semengerikan ini? Bintang sudah pernah merasa kehilangan yang sesungguhnya, namun tidak pernah secemas dan sekhawatir ini.
Bukankah Aiby akan kembali dan menggodanya seperti biasa? Sepertinya Bintang harus banyak mengistirahatkan fikiran sebelum Aiby datang dan mengusiknya lagi.
Bintang menghembuskan nafas kasar. Menyugestikan diri agar dapat berfikir positif.
Ya, semoga tidak terjadi hal buruk pada gadis itu.
📍📍📍
Hello, Enjoy this part guys😘😘😘Aiby kemana nih kok gak muncul? Buat Bintang galau aja😂😂🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Untuk Aiby (COMPLETED)✔️
Humor{Romance-Komedi}~Bahasa santai, Enjoy this story guys😉 Judul Awal Aiby's little life. #Dosenseries "Pulang kemana pak? Ke rumah kita?" "Memangnya saya mau hidup sama kamu?" "Harus mau dong saya ini tipe orang yang tidak menerima penolakan!" "Pemaks...