Selamat membaca
•••
Sepulang dari kantor Bintang langsung berjalan masuk ke dalam rumah, melewati ruang tamu dan berakhir dengan menghempaskan diri di atas ranjang.
Hari ini terasa berat bagi Bintang. Bukan perihal pekerjaan namun jalan fikirnya yang sejak tadi tidak bisa berhenti berputar. Semuanya hanya berporos pada satu roda, yaitu Aiby.
Gadis itu membuat Bintang kembali berfikir banyak hal, terutama tentang foto kecil Aiby yang siang menjelang sore tadi ia lihat.
Bukan perihal asing atau tidaknya namun ini perihal jawaban Aiby yang membuat Bintang berfikir apa gadis itu sedang membohonginya atau tidak.
Bintang mengela nafas kasar kemudian bangkit berdiri berjalan menuju lemari pakaian yang berjarak dua meter darinya. Lelaki itu mengeluarkan sesuatu dari dalam sana. Sebuah figura dengan latar belakang dan wajah yang sama dengan keberadaan foto di rumah Aiby. Otaknya masih saja mencari jawaban apakah gadis itu Aiby atau bukan. Berulang kali pun Bintang mengelak jawabannya tetap sama. Itu adalah Aiby di masa kecil dulu. Gadis cantik berkepang kuda dengan deretan gigi kelinci yang tersenyum cerah pada kamera.
Deretan foto itu selalu berubah dari masa ke masa, namun bodohnya Bintang tidak mengenali jika gadis itu adalah seseorang yang selama ini ia cari. Ah, bukan. Lebih tepatnya ia nantikan kehadirannya.
Bintang menatap figura tersebut beberapa menit sebelum memasukkan kembali pada lemarinya. Foto itu sudah tersimpan lama, mungkin sekitar dua puluh tahun yang lalu. Dan sekarang dengan penuh tekad dan keyakinan akhirnya bintang membuka kembali kenangan lama yang sebelumnya sempat ia lupakan. Ah, bukan ia lupakan. Melainkan terlupakan karena berjalannya waktu.
Bintang memejamkan mata, kepalanya bersandar pada sisi ranjang dengan satu tangan memijat pangkal hidung. Rasa pening akibat memikirkan segala kemungkinan baik dan buruknya membuat Bintang lupa bahwa seharian ini ia belum makan nasi.
Jika benar dalam figura tersebut adalah Aiby maka penantiannya selama ini telah membuahkan hasil. Ini bukan bercerita tentang cinta pertama atau sejenisnya, bukan pula tentang janji temu yang pernah terangkai sejak awal. Atau semacam sekenario takdir yang kembali mempertemukan Bintang dengan gadis lamanya.
Ini sedikit klise, hanya tentang bagaimana seorang Bintang mencoba lupa dan membangun kembali bank memori yang tidak menyangkut pautkan Aiby kecil di dalamnya. Ya, semacam itu. Bintang sendiri bukan tipe pengecut yang hanya bisa menanti tanpa mencari. Sudah belasan tahun lalu ia mencoba kesana kemari mencari gadis itu. Hanya saja kepindahannya ke luar negeri dan kedatangannya kembali ke indonesia tidak pernah Bintang tau sebelumnya. Hanya satu hari sebelum dua puluh tahun itu terlewati ada satu janji yang Bintang buat dengan gadis itu. Entah jika gadis itu memang benar Aiby mengapa ada titik keraguan saat pertanyaan tadi Bintang lontarkan.
Satu sisi hatinya menolak percaya. Namun seberapa kuat pun ia mengelak deretan foto tersebut sudah menjelaskan seluruh kekhawatiran Bintang. Gadis itu jelas Aiby yang bertumbuh besar dari masa ke masa.
Kali ini Bintang akan meyakinkan sekali lagi perihal kode yang Aiby berikan.
Ya, seharusnya memang seperti itu.
📍📍📍
"Kamu kenapa kok lesu gitu?" tanya Gate, papa Bintang yang kini sudah ikut bergabung di ruang keluarga. Gita dan Gista, mama Bintang ikut menatap juga.
Bintang menghembuskan nafas berat. Kemudian menggelengkan kepala pelan.
"Gak papa kok murung gitu. Kamu kalau kecapean papa bisa berhentiin kantor untuk sementara waktu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Untuk Aiby (COMPLETED)✔️
Humor{Romance-Komedi}~Bahasa santai, Enjoy this story guys😉 Judul Awal Aiby's little life. #Dosenseries "Pulang kemana pak? Ke rumah kita?" "Memangnya saya mau hidup sama kamu?" "Harus mau dong saya ini tipe orang yang tidak menerima penolakan!" "Pemaks...