(50) The End

5.8K 269 7
                                    

Selamat membaca

•••

"Ini bukunya di taruh mana Mas," tanya Aiby mengangkat beberapa buku yang akhir-akhir ini menjadi bacaan rutin suaminya.

"Di atas meja ruang kerja aja. Sekalian minta tolong di atasnya juga di beresin" Aiby menganggukkan kepala kemudian berjalan menuju ruang kerja suaminya dengan membawa beberapa buku perusahaan. Dua bulan terakhir ini Bintang sudah mulai fokus memegang kendali perusahaan itu pun karena permintaan papa Gate yang sudah menyerahkan seluruh jabatannya kepada anak lelakinya.

Alis Aiby menyerit heran saat melihat selipan buku yang sangat familliar di laci kerja suaminya, sepertinya sejak menikah empat bulan yang lalu ia belum menemukan buku tersebut.

Setelah membereskan meja dan menata buku suaminya Aiby menarik buku kecil yang sejak tadi menarik perhatiannya. Alisnya semakin bertaut bingung saat menemukan buku tersebut sudah lama ia cari dan kemungkinan hilang tapi mengapa ada di meja kerja suaminya?

Aiby keluar dari ruang kerja kemudian menghampiri Bintang yang masih dalam pose yang sama. Berbaring di kepala ranjang dengan tablet dan beberapa berkas diatas kasur yang berserakan. Aiby sendiri kadang heran mengapa suaminya itu lebih sering bekerja di atas ranjang dibanding di ruang kerjanya sendiri ketika di tanya jawabannya selalu sama.

"Saya menemani kamu tidur, sekalian kalau lihat kamu saya semakin semangat kerjanya"

Aiby tidak mau ambil pusing dengan segala alasan tidak masuk akal yang Bintang ucapkan. Ia berjalan mendekat kemudian ikut bergabung di atas ranjang bersama suaminya.

Bintang yang merasa di tatap selidik pun mengangkat kepala, mengalihkan atensinya pada isteri tercinta yang kini menatapnya masih dengan tatapan heran. Melihat itu Bintang mengangkat satu alisnya seolah bertanya ada apa.

"Ini buku aku kok bisa sama kamu mas, kayaknya ini udah lama hilang--ternyata sama kamu ya?" selidik Aiby dengan tatapan mengintrogasi.

Bintang meringis, ia selalu lupa mengembalikan buku bersampul biru dengan pita sebagai pemanis di setiap sudutnya. Setiap ingin mengembalikan Bintang selalu lupa karena mengulangi membaca buku itu.

"Saya sudah lama ingin mengembalikannya tapi selalu lupa, untung kamu sudah temukan" ucap Bintang membuat wajah Aiby  bertekuk kesal.

"Masa cuma gitu aja. Kamu ambil di mana mas? Seingatku ini hilangnya sebelum kamu ajak aku nikah dadakan deh" Aiby masih belum puas dengan jawaban Bintang. "Dan lagi kamu kok gak kasih aku langsung, pake acara lupa segala"

Bintang kembali meringis kemudian meletakkan tabletnya diatas meja, membereskan berkasnya diatas kasur dan meletakkan kembali di atas nakas sebelum menarik isterinya masuk dalam dekapannya.

"Itu bukunya saya temukan di ruangan saya saat masih menjadi dosen. Dulu siapa yang suka ngapelin saya setiap hari?" ucap Bintang mencium gemas puncak kepala Aiby.

"Tapi kok gak langsung di kasih ke aku aja?"

Bintang tersenyum membelit tubuh Aiby dan memeluknya erat.

"Saat itu saya ingin langsung mengembalikan bukunya pada kamu namun di perjalanan saya mendengar percakapan kamu dengan Geisya terkait Angga. Jadi saya membatalkan niat dan saya sempat berjanji akan mengembalikan buku itu jika kamu sudah terikat dengan saya" ucap Bintang mendaratkan kecupan beberapa kali diatas bibir isterinya.

"Eh--jadi kamu nguping ya mas? Itu kan privasi" gumam Aiby masih mengamati buku yang ada di genggamannya.

"Saya tidak sengaja dengar. Dari pada penasaran jadi saya dengarkan sampai akhir" kekeh bintang. Aiby mendengkus kesal.

Bintang Untuk Aiby (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang