Selamat membaca
•••
Bintang mengela nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Gabe yang ada di sana juga hanya diam apalagi setelah mendengar cerita bagaimana Aiby menentang juga mengusir papanya sendiri. Reaksi Aiby sudah Gabe prediksi sejak awal karena itu ia lebih baik tidak memberitahu Aiby perihal kedatangan papanya. Beginilah akhirnya, si gadis yang banyak memendam luka itu akhirnya menjadi serigala berbulu domba yang sangat kejam juga sadis. Salahkan saja, pertumbuhan gadis itu yang dewasa sebelum umurnya.
"Udah Bin gak usah merasa bersalah gitu. Aiby jarang banget ngungkapin isi hati begini. Biar aja dia ikutin apa yang dia mau!"
Bintang mendesah kasar.
"Tapi tetap aja gue salah. Awalnya gue gak mau iku campur tapi liat Aiby nentang papanya sendiri gue gak suka!"
"Sekarang jadi lo sendiri yang di suruh mundur? Lo pikir dengan lo yang tadi pagi diam aja lo bakal tau apa yang Aiby mau. Gak kan?"
Bintang mengusap wajahnya kasar. Benar, jika saja tadi pagi ia tidak ikut campur mana mungkin Aiby mengucapkan kalimat itu. Bermain perasaan? Cih, bahkan Bintang tidak bisa marah dengan fakta tersebut.
"Sekarang lo tinggal berjuang. Aiby memang gak ingat masa kecilnya. Tapi lo jangan lupa takdir semesta gak ada yang tau!"
Gabe terkekeh pelan. Kemudian menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa, sebelum meraih ponselnya sendiri.
"Dengan Aiby yang minta gue mundur apa bisa gue masih maju dan berjuang?" Gabe yang mendengar itu tertawa kecil. Merasa geli dengan penuturan temannya itu.
"Pintar di teori aja gak guna bos. Perlu prakteknya juga. Lo gak usah perduliin apa yang Aiby mau. Dia kadang suka plin plan kok!" kekeh Aiby dijawab dengan dengkusan kesal dari Bintang.
"Lo sendiri gimana? Hati-hati kemaren sepupu gue diajak nikah. Telat satu langkah aja lo bakal mampus setengah mati!"
Gaberiel mendelik tidak terima.
"Maksudnya gimana nih? Siapa yang ngajak nikah jodoh gue?"
Bintang berdecih.
"Jodoh apa? Sok tau banget jadi manusia. Assa kemaren di ajak nikah sama Andrea. Gak tau gimana kelanjutannya. Lo siap-siap aja patah hati kalau perlu patah hati aja dari sekarang biar nanti gak kaget!"
Alis Gaberiel bertaut bingung. Andrea? Teman basketnya dulu bukan sih? Yang playboy dan sahabat dekat Assa itu?
"Terus gimana? Di terima enggak?"
"Lo pikir aja sendiri jawabannya. Emang Assa bisa nolak sementara dia juga ada Affair gitu sama Andrea?"
Gabe berdecak pelan. Tidak menyangkal ucapan Bintang mengenai sepupunya itu. Secara Assa dan Andrea memang teman masa kecil yang dekatnya sudah seperti perangko. Jika tidak ada salah satunya seperti ada yang kurang.
"Kalau gak bisa berjuang juga sekali-kali ngaca. Kalau gak punya kaca gue kasih siapa tau kaca lo buram jadi gak tau diri sampai sekarang!"
"Sialan!"
📍📍📍
Aiby menghembuskan nafas panjang saat ia sudah sampai di depan kafenya sendiri. Hari ini ia berencana bertemu dengan Raja dan mendiskusikan perihal pertemuannya dengan Langit. Siapa tau dengan begitu ia bisa terlepas dari masa lalunya sendiri. Sulit, namun apa salahnya mencoba.
Aiby melangkah menuju kafe yang beberapa minggu ini jarang sekali ia kunjungi. Email dari seli dan Aryo saja yang beberapa hari ini ia periksa belum ada kesempatan untuk turun langsung ke kafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Untuk Aiby (COMPLETED)✔️
Humor{Romance-Komedi}~Bahasa santai, Enjoy this story guys😉 Judul Awal Aiby's little life. #Dosenseries "Pulang kemana pak? Ke rumah kita?" "Memangnya saya mau hidup sama kamu?" "Harus mau dong saya ini tipe orang yang tidak menerima penolakan!" "Pemaks...