(19) Satu sore bersama Aiby

2.6K 284 3
                                    

Selamat membaca

•••

"Ini namanya kak Aiby, kak Aiby ini abang yang aku ceritain. Namanya Bintang"

"Halo pak Bintang"

Mendengar nama Aiby dan mendengar sapaan ceria dari gadis itu kontan saja Bintang langsung menoleh. Di jendela mobil Bintang bisa melihat Aiby yang tersenyum canggung. Astaga, ternyata gadis itu bisa canggung juga.

Bintang menahan senyum, dalam hati mengucapkan puluhan terimakasih karena Gita telah mempertemukannya dengan Aiby. Yang hari ini memang tidak masuk kuliah.

"Yaudah masuk!"

Kedua gadis tersebut langsung masuk kedalam mobil. Bintang langsung menyerit saat Gita juga ikut duduk di belakang kemudi.

"Eh kok di belakang semua? Saya bukan sopir loh!"

Gita langsung tertawa.

"Yee, gak papa sekali kali kak. Itung -itung nambah pahala. Oh iya Btw kakak kenal sama kakak aku?" tanya Gita yang sudah mengalihkan atensi sepenuhnya pada Aiby. Gadis itu tersenyum lebar, lantas menganggukkan kepala.

"Dosen di kampus, tadi juga gak paham waktu kamu cerita" ucap Aiby menampilkan deretan gigi kelincinya. Bintang yang melihat itu jadi gemas sendiri. Terlepas dari tiga hari lalu saat Bintang mengantar pulang ia belum bertemu lagi dengan Aiby karena tugas kantor yang menumpuk dan juga belum hari tepat untuk mengajar di kelas gadis itu sendiri.

"Eh sebentar deh. Bang, yang abang ceritain waktu sama mama papa itu kak Aiby kan?" tanya Gita yang langsung membuat Bintang yang sedang mengemudi membolakan matanya. Merasa malu sendiri jika ketahuan menceritakan gadis banyak tingkah tersebut. Bukan apa-apa hanya saja Bintang tidak mau melihat Aiby besar kepala. Gadis itu bisa jadi berfikiran aneh-aneh dengan jalan fikir yang tidak terduga itu.

"Masa? Abang lupa deh" jawab Bintang setelah berdehem cukup keras.

Gita yang melihat abangnya yang salah tingkah hanya tertawa jahat. Dalam hati menikmati hiburan tersebut.

"Kak Aiby tau gak masa waktu itu bang--"

"Berisik, kamu bicara lagi abang turunkan disini" ucap Bintang memotong ucapan Gita. Ia merasa tidak aman dengan adanya adik bungsunya itu.

"Pak Bintang kenapa Git? Ngomongin aku ya?" tanya Aiby penasaran. Ia semakin penasaran saja apalagi saat melihat Bintang yang menjeda ucapan Gita.

Bintang mengeram dalam hati. Awas saja kalau adik kurang ajarnya itu bercerita tentang kejadian tiga hari lalu. Akan ia buat pelajaran saat di rumah nanti.

"Owh jadi gini.." Gita sengaja menjeda ucapannya. Dan matanya melirik pada kaca spion tengah yang memperlihatkan sang kakak sedang menatapnya tajam. Seolah mengancam.

"Kakak aku tuh sebenarnya--"

"Git jadi nonton ke Bioskop gak nih?" tanya Bintang lagi-lagi menjeda ucapan Gita. Aiby yang mendengar itu berdecak kesal. Ia sudah hampir mati penasaran masih saja di gagalkan oleh Bintang. Dengan Bintang yang mencoba berkelit membuat rasa penasaran Aiby meningkat pesat.

"Seriously? Nonton kemaren yang aku bilang kak?" tanya Gita berbinar cerah. Bintang mengangguk terpaksa. Jika dengan cara satu ini bisa membungkam mulut adiknya maka akan ia lakukan.

"Iya"

Gita langsung tersenyum lebar. Melupakan apa yang sebelumnya tengah ia sampaikan pada Aiby. Hingga membuat gadis itu kesal sendiri.

"Git, tadi lanjutin dong. Pak Bintang ngomong apa? Kepo nih!" desak Aiby menarik narik tangan Gita seperti anak kecil. Bintang yang melihat itu berdecak pelan. Berdo'a dalam hati semoga Gita tidak berbicara yang aneh-aneh.

Bintang Untuk Aiby (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang