7

4K 360 32
                                    

Rose tersenyum senang dengan identitas nya yang sudah jelas, Park Chaeyoung adalah nama barunya. Dia resmi menjadi warga negara Korea. Hal tersebut ternyata dipermudah dengan ayah Rosè yang merupakan keturunan Korea asli.

Setelah mendengar bagaimana kisah hidup Jimin, Rosè semakin bersimpati dan memutuskan untuk mengabdi sepenuhnya pada Jimin. Terlebih Rosè memang tak punya siapa-siapa dan disinilah dia bisa bertahan hidup.

Setelah melihat keadaan kulkas yang kosong, Rosè berniat untuk pergi ke supermarket.

"Noona, kau mau kemana?" Tanya Felix sambil mengigit apel di meja makan.

"Isi kulkas sudah habis, jadi aku ingin ke supermarket." Ucap Rosè mulai melangkah menjauhi Felix.

"Aku ikut."

Felix langsung meraih blazernya dan memakainya sambil berjalan berdampingan bersama Rosè keluar dari rumah megah itu. Sementara Rose hanya tersenyum melihat Felix yang benar-benar hiperaktif, berbeda dengan Jimin yang kaku dan jarang bicara.

Dengan kecepatan sedang Felix melajukan mobilnya membelah jalanan dan menuju salah satu supermarket terdekat. Diperjalanan, tak ada yang memulai pembicaraan dan membiarkan suara lagu yang menemani perjalanan mereka.

-
-
-

Rose meraih sebuah wortel segar di blok dingin di salah satu sisi. Felix menghampiri Rosè dengan sebuah Snack besar di tangannya. Tidak heran, Jimin akan membiarkan hal itu. Toh Jimin orangnya tidak perhitungan pada Felix.

"Noona, kenapa kau ambil wortel?"

Rose mengernyit.
"Memangnya kenapa?"

"Kau tidak tau Jimin Hyung tidak suka wortel?"

"Loh, hari itu aku membuatkan sup yang ada wortelnya. Tapi tuan tetap memakannya."

Felix ternganga.
"Jinjja?"

"Sudahlah, jika tuan tidak mau, kau saja yang makan."

"Tentu Noona.." Felix berbinar. Pasalnya, ia takkan bisa menolak masakan buatan Rosè.

🌷🌷🌷

kemilau senja membentang, Mobil yang Felix kendarai akhirnya memasuki kawasan sepi tepat sebelum rumah megah Jimin. Semegah megahnya rumah Jimin, tetap saja ada minusnya. Yaitu hampir memasuki hutan dan jauh dari keramaian. Tidak heran, karena memang Jimin menginginkannya.

Ciittt!!!

Felix mengerem mobilnya mendadak. Membuat kepala Rosè hampir saja terbentur ke dashboard mobil, beruntung saltbelt menahan tubuhnya.

"Felix, ada apa?"

Rose terkejut dengan sebuah mobil yang berhenti tepat di depan mereka. Mendadak rose cemas.

"Noona, berdoalah." Felix memilih memundurkan mobilnya. Ia takkan melawan pada pemilik mobil, karena hal itu bukanlah cara yang tepat menurutnya.

Rose tak henti-hentinya memanjatkan doa agar tidak terjadi apa apa. Namun nyatanya sekitar 4 orang berpakaian serba hitam keluar dari mobil itu dan menodongkan pistolnya.

Dorr!!!

Ciittt!!!

Sebuah tembakan berhasil membuat roda mobil meletus. Rose kembali terhuyung. Ia benar-benar takut saat ini. Terlebih saat orang-orang itu berjalan mendekat.

Felix tak tinggal diam. Ia memberikan ponsel miliknya pada Rosè.
"Noona, jangan keluar dari sini. Telepon penjaga, jika perlu telepon Hyung."

Devenir AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang