Red Velvet - One of These Night
𝟎:𝟐𝟑 ━━●────────── 𝟗𝟗:𝟎𝟎
⇆ ◁ㅤㅤ ❚❚ㅤㅤ ▷ ↻Kadang Berusaha lepas jauh menyakitkan dibanding saat terikat.
🌷🌷🌷
"harus berapa kali aku katakan padamu?! Kau harus tau tempatmu dimana!"
Air mata Rosè melesat. Namun segera ia seka. Ia tak ingin memperlihatkan air matanya pada Jimin maupun Seulgi.
"Nona, aku tidak berm--"
"Lalu ini apa?" Seulgi menyentuh kasar tangan Rose. Membuat gadis itu meringis tertahan.
"Kau gadis murahan!"
Tidak. Rose tidak akan menangis. Ia harus menahannya.
"Kau adalah gadis rendahan. Gadis ter-hina, diantara yang paling hina!"
Rose hanya menunduk. Menggigit kuat bibirnya. Ucapan Seulgi benar-benar membuatnya merinding, hatinya remuk seketika. Gadis itu gemetar.
"M-maafkan a-aku nona."
"Gadis murahan seperti mu tak ada gunanya mengatakan maaf padaku! Aku tidak akan mengampuni mu!"
Air mata Rosè melesat. Namun segera ia seka. Ia menarik nafas dalam saat kata-kata dari Seulgi tadi terus terngiang di telinganya. Dadanya benar-benar terasa sesak. Entahlah, dia bisa selemah itu. Yah, Seulgi mengeluarkan unek-uneknya saat Jimin berbicara dengan Jaehyun tadi sore.
Rose hanya menatap ke luar jendela dari kamarnya. Menatap langit yang kelam. Ia hanya berpangku tangan dan terdiam. Ia akan berusaha kuat, namun biarkan dia terlihat rapuh untuk kali ini saja.
Rose terkejut saat merasakan pelukan di tubuhnya. Ia sedikit menegang. Ia terlalu larut hingga tak menyadari hadirnya Jimin di sisinya. Ia hanya menutup mata, merasakan hangatnya pelukan Jimin. Mendadak air matanya menggenang.
"Tuan..."
Rose berbalik. Menatap Jimin yang menatapnya dengan pandangan yang takkan terbaca. Rose merasa bersalah lantaran menerima tawaran Jaehyun. Namun disisi lain, ia ingin lepas dari belenggu ini. Dan membunuh perasaan cinta yang mulai tumbuh di hatinya.
"..kau boleh marah." Ucap Rosè. Kini air mata itu tak terbendung. Jatuh melesat tanpa permisi. "Jika kau ingin aku tetap disini, aku takkan kemana-mana.."
Tangan Jimin tergerak mengusap Surai kehitaman itu. Ia menatap Rose sayu. Gadis itu tengah menunduk menyembunyikan air matanya.
Keduanya terdiam. Jimin tak mengatakan apa-apa. Bahkan tatapan yang ia tunjukkan--entah apa yang tersirat disana. Sunyi, hanya nafas tercekat-cekat dari Rosè yang terdengar.
Tangan Jimin yang tadinya mengusap kepala Rosè, kini beralih meraih tangan gadis itu. Menariknya lembut dan membawanya duduk di bibir ranjang.
Rose masih berusaha untuk meredam tangisnya. Sementara Jimin tengah bingung harus mengatakan apa. Melihat Rosè menangis, ia benci itu. Sangat benci, terlebih jika dirinya lah yang menjadi alasannya.
"Rose.."
Tangan Jimin tergerak meraih wajah Rosè. Menangkup pipi chubby itu dengan sepasang tangan besar miliknya. Menatap mata itu dalam. Dan hatinya terasa semakin ngilu. Ia tak paham kenapa perasaan itu ada.
Ia menyeka air mata itu.
"Jika itu Jaehyun, aku akan mengizinkan mu."
DEG!
KAMU SEDANG MEMBACA
Devenir Amour
FanfictionJIROSE AREA 🔞 (FOLLOW DULU SEBELUM BACA) ______________________________ Completed Gadis dengan nama lengkap Roseanne Park yang sudah menjadi yatim piatu, harus menjalani hidup sebagai seorang budak. Berkali-kali ingin bunuh diri namun semesta belum...