23

3K 281 31
                                    

Jimin - Lie
0:57 ━━━•─────── 2:58
↻      ◁  II  ▷     ↺

Abaikan saja rindu itu, dia akan menggila

🌷🌷🌷

Setelah insiden itu, Ryujin segera mengganti bajunya. Lalu kembali bekerja. Tepat saat jam menunjukkan pukul 12 siang, yang mana merupakan waktu istirahat bagi pegawai kantor.

"Astaga, aku belum pesankan makan siang untuk oppa.." ucap Ryujin panik.

"Hyung mau makan diluar, restorannya sudah aku pesankan." Sela Felix cepat.

"Apa oppa sudah pergi?"

"Belum, katanya dia akan makan bersama kita." Jelas pemuda itu. Ryujin berbinar.

"Jinjja? Wah, oppa baik sekali.."

Felix hanya menggeleng-geleng dengan wajah datar. Gadis di hadapannya ini terlalu ceria. Dan menanggapi sesuatu dengan penuh rasa antusias.

Tak lama, Jimin akhirnya keluar dari ruangannya. Ryujin dan Felix bangkit, lalu setentak menunduk hormat. Bagaimanapun Jimin adalah atasan mereka.

"Kajja."

Mereka bertiga pun melaju ke salah satu restoran bintang lima yang menyajikan makanan terkenal dari berbagai penjuru Asia. Di mobil mereka hanya diam. Ryujin masih merasa tidak enak pada Jimin. Jika tidak, pasti gadis itu sudah berceloteh panjang lebar.

Setibanya disana, mereka bertiga langsung mengambil tempat. Pelayan segera memberikan buku menu. Mereka bertiga pun memesan makanan yang mereka inginkan. Lalu mengobrol selagi makanan mereka datang.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jimin pada Ryujin.

Gadis itu sedikit mengerjap. Lalu mengangguk kecil.
"Aku tidak apa oppa. Maafkan aku, wajar jika eonni itu marah."

Felix masih diam. Sementara Jimin mengangguk mendengar penuturan Ryujin.

"Menurut kalian, Seulgi itu bagaimana?"

Felix menatap heran. Begitupun Ryujin. Sedikit terkejut dengan pertanyaan Jimin. Juga memikirkan jawaban atas pertanyaan itu.

"Kenapa kau bertanya begitu, Hyung?"

"Aku hanya ingin tau."

Pemuda bermarga Lee itu menghela nafas.
"Kau akan membunuhku jika aku berkata jujur?"

"Kenapa?" Tanyanya tak mengerti.

"Sejak awal, aku memang tidak menyukainya, Hyung."

Jimin kembali terdiam. Tidak seperti yang Felix katakan sebelumnya, bahwa Jimin akan membunuhnya. Hanya saja, Jimin sedang meresapi pendapat Felix, tentang bagaimana pandangan pemuda itu terhadap pacarnya.

"Bagaimana denganmu Ryujin? Bagaimana kesan pertama mu pada Seulgi?"

Ryujin sedikit kaku. Entahlah, dia sendiri masih merasa tak enak.
"Entahlah oppa, tadi itu aku yang salah."

Pesanan mereka akhirnya dihidangkan. Mereka berusaha menghalau topik sensitif itu dan berniat fokus untuk makan siang. Hingga tak menyadari bahwa ada sepasang manusia yang menghampiri mereka.

"Jimin-ah, ternyata kau juga disini.."

DEG!

Jimin, Felix dan Ryujin serentak menatap pada sumber suara, yang mana berasal dari Jaehyun. Namun jimin lebih terkejut dengan sosok gadis di samping Jaehyun. Gadis cantik dengan rambut bergelombang dan mantel navy yang melekat di tubuhnya.

Devenir AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang