21

3.1K 326 25
                                    

Lewis Capaldi - Before You Go
0:00 ─〇───── 0:00
⇄   ◃◃   ⅠⅠ   ▹▹   ↻
🌷🌷🌷

Jimin menatap datar pada gadis remaja di hadapannya. Gadis yang begitu keras kepala dan membuatnya sedikit pusing. Berwatak gigih dan menyusahkan.

"Oppa! Kau harus menerima ku."

Jimin menggeleng pelan.
"Kau baru saja lulus di fakultas olahraga, lalu apa yang bisa kau lakukan untuk jadi sekretaris ku?"

"Aku bisa taekwondo, karate, Jiu Jitsu, lari, dan berenang." Jawabnya bangga.

"Kau tidak berpengalaman apa-apa dalam bidang perkantoran."

Gadis itu mendengus kesal.
"Lalu Felix? Memang dia punya potensi menjadi ajudanmu? Memang dia lulusan apa? Dia bahkan tidak kuliah dan langsung mendapat pekerjaan di kantormu."

"Yak Shin Ryujin!" Teriak Felix yang berdiri di sebelah Jimin.

Gadis bernama Ryujin itu hanya menjulurkan lidah pada Felix, dan kembali menatap Jimin.

Lagi-lagi Jimin menatap Ryujin. Gadis itu selalu mengganggunya, terlebih jika sudah bersekongkol dengan Felix.

"Kau fasih berbahasa Inggris?" Tanya Jimin.

"Nee!"

"Bahasa Jepang?"

"Nee!"

"Bahasa Mandarin?"

Ryujin terdiam.
"Emm itu..."

"Felix, bawa temanmu keluar." Titah Jimin.

Felix menunduk hormat. Dia langsung berjalan ke arah Ryujin dan menarik lengannya.

"Yak! Lepaskan aku!” teriaknya. "Oppa! Aku akan belajar, aku akan bisa bahasa Mandarin. Percayalah..."

"Kau ini bawel sekali!" Bentak Felix.

Ryujin memutar tangan Felix yang menariknya. Membuat tubuh pria itu terbanting.

"Arrghh!!!"

Jimin langsung melotot. Ia mengerjap saat Ryujin berjalan ke arahnya.

Gadis itu berlutut.
"Kumohon oppa... Beri aku pekerjaan, aku akan belajar, apapun itu."

Sejak mereka kecil, bahkan sejak sekolah dasar, Ryujin dan Felix selalu membuat hidup Jimin tak tenang. Entah apa dosa yang telah Jimin lakukan.

"Ck! Felix, tugasmu seminggu ini.." ucap Jimin tertahan. "...ajari dia. Pekerjaan mu akan terbantu olehnya."

"Apa gajinya juga akan dibagi dua, Hyung?"

Jimin hanya menatap tajam. Tidak berniat menjawab pertanyaan Felix.

"GOMAWO OPPA!!!"

Ryujin langsung bangkit dan berlari memeluk Jimin. Membuat Jimin langsung menatap horor.

"Yak! Lepas.."

Ryujin langsung tertawa cekikikan sembari melepas pelukannya.
"Mian oppa.."

Dug!

"Aw!"

Jimin menjitak kepala Ryujin membuat siempunya meringis. Kelakuannya tidak berubah, masih seperti bocah.

"Mulailah bekerja besok."

🌷🌷🌷

Sejak beberapa waktu lalu, Rosè tidak lagi sibuk menjalani pelatihan model. Sedikit demi sedikit tawaran pemotretan mulai ia dapat. Ia sibuk menekuni bidang itu. Yah, meski dia masih saja dipandang sebelah mata oleh beberapa pihak.

Devenir AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang