Treasure - Going Crazy
0:57 ━━━•─────── 2:58
↻ ◁ II ▷ ↺Malam pun tiba. Rosè akhirnya dapat menyelesaikan tugasnya hari ini dan bergegas mencoba baju yang dibuang Seulgi di tong sampah.
Rose mengenakan baju itu dan tersenyum saat ia dapat melihat bahwa baju itu sangat pas di tubuhnya. Baju dengan kombinasi warna hitam dengan kain sutra pink mengkilap sebagai furing di dalamnya. Juga sebuah pita yang melingkar mengikat pingangnya.
Seumur hidup Rosè bahkan tidak percaya dia bisa mengenakan baju semewah dan semahal ini.
Rose meraih sepatu dengan warna Rosè gold yang ada dalam kotak itu dan memakainya. Rose juga tak kalah kagum dengan desainnya. Haknya tidak terlalu tinggi juga kelap-kelip permata yang bertaburan di sisi atas sepatu, membuat kakinya begitu sempurna saat memakainya.
Rose kembali berdiri di depan cermin. Ia melepas ikatan rambutnya. Lagi-lagi dia berpikir, mungkin baju ini hanya akan tersimpan. Entahlah, kemana Rosè akan memakai baju seperti ini? Dia cukup tau tempat. Seorang budak sepertinya terlalu naif jika menghayal menjadi tuan putri.
"Rose... Rose..."
Rose membulatkan matanya. Astaga, bagaimana ini? Batinnya panik. Tanpa berlama-lama lagi ia langsung mencopot sepatu yang dia kenakan.
"KAU LAMA SEKALI!"
Rose ingin menangis saat ini juga. Bagaimana mungkin dia bisa menghadap Jimin dengan penampilan seperti ini. Tidak terbayangkan apa yang akan Jimin lalukan padanya.
"A-aku segera kesana t-tuan..."
Dengan penuh kegugupan rose berjalan tergesa menuju sumber suara. Itu lebih baik jika dirinya di maki habis-habisan oleh sang majikan. Tapi jika Rosè pikirkan lebih jauh, mungkin kemarahan Jimin lebih ganas jika melihat apa yang dipakainya saat ini.
Rose terhenti saat melihat tuannya duduk di sofa sambil mengutak-atik sebuah kamera.
"A-ada apa t-uan?" Tanya Rose gugup.
"Buatka--"
DEG!!!
Jantung mereka berdua seakan berhenti berdetak saat kedua pasang mata itu bertabrakan. Rose memilih segera menunduk. Berbeda dengan Jimin yang sama sekali tak bisa berkedip.
"Kenapa bajunya..."
"A-aku menemukannya di tong sampah tuan, emm.. sayang rasanya jika dibuang." Potong Rosè cepat. Ia tak ingin Jimin salah paham. "maafkan aku tuan, aku akan segera menggantinya..."
"Tidak.." sela Jimin.
Rose sudah benar-benar tegang sekarang. Ia tak tau harus bagaimana. Mungkin wajahnya sudah seperti kepiting rebus.
"P-pakai saja."
Rose mendongkak menatap Jimin. Ia tersenyum senang.
"Terimakasih tuan..." Ucapnya sambil menunduk."Kau butuh sesuatu tuan?"
Jimin mendehem. Entahlah, rasanya tiba-tiba aneh.
"Ah iya! Buatkan aku kopi."Tanpa menjawab Rosè langsung berlalu ke dapur dan melaksanakan apa yang Jimin perintahkan.
Sementara Jimin meneguk ludah sambil memegang dadanya. Jantungnya entah kenapa berdetak lebih cepat dari biasanya. Namun Jimin segera menggeleng kuat dan kembali pada kameranya.
Astaga! Kapan aku memotretnya?! Jimin merutuki dirinya sendiri yang entah kerasukan apa sehingga memotret Rosè yang sedang menggunakan gaun cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devenir Amour
FanfictionJIROSE AREA 🔞 (FOLLOW DULU SEBELUM BACA) ______________________________ Completed Gadis dengan nama lengkap Roseanne Park yang sudah menjadi yatim piatu, harus menjalani hidup sebagai seorang budak. Berkali-kali ingin bunuh diri namun semesta belum...