Tanpa pikir panjang Kangmin melewati kelima hantu yang sedang bertarung melawan sang iblis menuju pintu rumah Yongseung. Ia harus menyelamatkan Yongseung terlebih dahulu kerena dia adalah target utama sang iblis saat ini.
Kangmin telah berusaha membuka pintu tersebut, namun pintunya tak terbuka sedikit pun. Ia mendongak menatap ke arah dimana Yongseung berdiri di balik jendela kamarnya. Kangmin melambaikan tangan, berusaha memberi isyarat Yongseung untuk segera membuka pintu rumahnya sebelum ia ketahuan. Namun Yongseung tak berpaling sedikitpun. Kedua bola matanya masih setia menatap sang iblis.
"Sial!" umpat Kangmin yang merasa buntu saat ini.
Jika Yongseung menatap mata sang iblis terus menerus maka kejadian buruk tak bisa terelakkan.
Kangmin harus memutar otak agar teman sebangkunya itu dapat terselamatkan.
Pada akhirnya Kangmin mengucapkan beberapa mantra pada telapak tangan kanannya. Setelah selesai, ia segera berlari menuju sang iblis yang saat ini hampir sepenuhnya menyerap cahaya milik mantra dengan simbol-simbol aneh yang Minchan miliki.
Sekuat tenaga Kangmin memukul bagian leher belakang sang iblis. Sebenarnya Kangmin sendiri tidak tahu mana letak persis leher sang iblis karena semua tubuhnya berwarna hitam seperti bayangan, hanya saja mata dan mulutnya berwarna merah menyala. Kangmin hanya mengandalkan instingnya saat melakukan hal itu.
PLAKK!!!
Tangan Kangmin menembus tubuh sang iblis yang berwujud bayangan itu. Namun semua pasang telinga yang ada di sana dapat mendengar dengan jelas bunyi tamparan tersebut. Tamparan yang keras hingga membuat pertempuran itu mendadak berhenti.
Tangan Kangmin yang menembus tubuh sang iblis makin masuk ke dalam bayangan itu. Ia berusaha mengeluarkan tangannya namun nihil. Justru sekarang tangannya telah disedot masuk hingga mencapai lengannya.
Tubuh sang iblis seperti lubang hitam. Semakin Kangmin memberontak, bayangan itu justru menyedot semakin cepat.
Sisi positif dibalik itu semua adalah perhatian sang iblis teralihkan. Ia tak lagi menatap Yongseung karena sibuk menyerang Kangmin.
Saat sang iblis tak lagi menatapnya, tubuh Yongseung seketika ambruk karena tiba-tiba merasa sangat lemas. Iblis itu telah menyedot energinya hingga ia tak sanggup berdiri.
Selain itu karena fokus sang iblis teralihkan sepenuhnya untuk menyerang Kangmin, ia tak lagi mempedulikan Minchan. Cahaya milik Minchan perlahan kembali terang dan bayangan gelap disekitar mereka perlahan memudar.
Kelima hantu itu juga mulai kembali ke wujud manusia mereka. Minchan segera memanfaatkan momen tersebut untuk menyerang sang iblis namun Dongheon segera mencegahnya.
"Kenapa?!" tanya Minchan tak terima.
"Dia lagi nyerang Kangmin! Kalau lo nyerang dia sekarang, Kangmin juga bakal kena!"
Sekarang sudah separuh tubuh Kangmin masuk ke dalam tubuh bayangan sang iblis. Hal itu menyebabkan separuh tubuh Kangmin mengalami mati rasa karena hawa dingin yang tak terelakkan.
Kepala sang iblis memutar seratus delapan puluh derajat dengan cepat, membuat Kangmin merasa ketakutan untuk kali pertama dalam hidupnya saat berhadapan dengan mahkluk seperti ini. Mata merahnya menyipit seolah tertawa mengejek Kangmin. Sedangkan mulutnya membuka lebar, tertawa.
Dari mulut yang terbuka itu Kangmin dapat melihat bara api di dalamnya. Gigi sang iblis juga berwarna merah dengan bentuk runcing dan tajam.
Dari mata itu Kangmin tahu bahwa sang iblis senang melihatnya tak berdaya dan ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] PHOTO | VERIVERY
Fanfiction[COMPLETED] «Don't keep staring, now it's game over. I catch you.» Ketika kamera, layar, tombol klik, lensa, flashlight, dan memori menjadi foto, semua itu butuh pengorbanan. Pengorbanan dari setiap komponen itu adalah jiwa. Hasilnya berupa foto ya...