•19•

309 86 12
                                    

"Minchan!!!"

Lengan Dongheon ditarik tiba-tiba oleh Hoyoung membuat sang empunya mendelik. Situasi saat ini sedang kacau jadi Dongheon tidak mau membuang-buang waktunya. Namun ketika Hoyoung memandang satu titik dengan fokus, ia ikut melihat ke arah mana sahabatnya itu menatap.

Ia melihat Minchan sedang memeluk Gyehyeon dan Yeonho di kejauhan.

"Minchan nangis." ujar Hoyoung kecewa.

Dongheon menggigit bibir bawahnya kesal. "Sekarang gue yakin Gyehyeon dan Yeonho justru memperburuk keadaan Minchan."

"Gue mau nyamperin Minchan, mau jelasin semua masa lalu itu!" jawab Hoyoung penuh tekad.

Kakinya sudah siap melangkah tetapi Dongheon mencegahnya. "Percuma."

"Gue tahu hasilnya gak akan seratus persen berhasil, tapi seenggaknya gue pengen lurusin hal ini!"

"Gyehyeon dan Yeonho itu sahabatnya Minchan!" bentak Dongheon pada akhirnya karena ia lelah harus mendengar celotehan egois dari Hoyoung.

Bukannya Dongheon pesimis, ia hanya belajar dari masa lalu.

Di antara mereka berempat, Minchan pasti akan memilih Gyehyeon dan Yeonho meski ucapan kedua orang itu dusta sekalipun.

Minchan benar-benar polos dan sangat mudah dimanipulasi.

"Inget, kita juga sahabatnya Minchan!" jawab Hoyoung tegas.

"Dia udah benci sama kita, Hoyoung."

"Makanya kita harus berusaha mengembalikan kepercayaannya."

"Oke. Kalau lo bener-bener bertekad, kita coba aja." jawab Dongheon meski nada suaranya terdengar sarkas.

Meski begitu Hoyoung tetap tersenyum karena sahabatnya menyetujui usulannya.

Mereka bergegas menghampiri Minchan. Namun, saat baru saja mereka berlari, Minchan terlihat menggandeng tangan Yeonho di sisi kanan dan tangan Gyehyeon di sisi kiri. Tak lama kemudian mereka menghilang dalam sekejap.

"ARGHHH SIAL!" umpat Dongheon sembari mengacak rambutnya frustasi.

Hoyoung mendengus. "Kemana mereka?"

"Ke sekolah. Gue yakin itu."

"Menemui Kangmin?"

Dongheon mengangguk kesal.

"Sialan! Kangmin kan cuma mau percaya sama Minchan!"









***










Yongseung makin tak percaya dengan ucapan Kangmin. Semuanya tidak masuk akal bagi Yongseung, kalau dari awal niat Dongheon dan Hoyoung jahat, mengapa ia harus repot-repot membantunya dan Kangmin tempo hari? Bahkan mereka mengikuti rapat yang di buat Kangmin untuk menghancurkan sang iblis.

"Kenapa kak Dongheon dan kak Hoyoung membunuh mereka?" tanya Yongseung.

Kangmin nampak merenung sejenak. Yongseung tidak menuntut Kangmin harus menjawab secepatnya karena ia sendiri tahu bagaimana perasaan Kangmin saat ini.

Saat Yongseung hampir memainkan rubiknya lagi tiba-tiba Kangmin berkata. "Iblis itu--"

"YOO KANGMIN!"

Sontak Yongseung dan Kangmin menoleh, mereka mendapati Minchan, Gyehyeon dan Yeonho sedang berlari ke arah mereka dengan menerobos beberapa rak buku.

Teriakan Minchan sangat keras, tetapi hanya mereka berdua yang dapat mendengarnya di perpustakaan.

"Kak Minchan?!" ujar Kangmin tak percaya. Ia lalu menatap Gyehyeon dan Yeonho dengan senyum lebarnya sedangkan dua hantu itu ikut tersenyum seraya mengangguk.

[i] PHOTO | VERIVERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang