5. BUTUH UDARA SEGAR
Semasa mengenakan seragam putih birunya, Oife sudah terkenal akan reputasinya sebagai primadona sekolah lantaran dua kasus yang menerpanya menjadi viral.
Kasus pertama, Oife menampar habis-habisan seorang cowok yang diketahui bertindak kurang ajar padanya dengan memotret dirinya yang tengah mengganti pakaian olahraga di dalam kelas bersama teman-temannya. Oife tidak habis pikirnya, dari sekian banyak anak cewek, kenapa kameranya menyorot ke arah Oife saja?
Selang sehari Oife pun mendapat jawaban dari salah satu pelakunya yang memang Oife paksa untuk mengakuinya bermodal iming-iming jadian. Oife mempunyai badan yang aduhai, katanya. Shit! Oife jadi menyesal hanya menampar wajahnya bukan menendang kemaluannya.
Kasus kedua, Oife diajak ribut sama kakak kelasnya ketika gebetan kakak kelasnya tersebut menembaknya di depan umum. Dia bilang, Oife sudah menggoda gebetannya sampai beralih jalur menyukainya. Boro-boro kenal, nampak batang hidungnya saja tidak pernah. Perdana ya siang itu. Oife yang tidak terima dituduh, menjambak rambutnya sampai rontok-rontok.
Intinya gara-gara cowok. Hadeh. Oife malu kalau ingat-ingat kejadian itu.
Seumur-umur mendapat pujian berupa kata seksi, cantik, imut beserta embel-embelnya dari orang-orang di sekitarnya, tidak menjadikan Oife bersikap sombong dan berkelakuan murahan. Memang sih cara berpakaiannya tidak pantas untuk anak seumurannya apalagi dia kan masih remaja, tapi Oife tidak peduli. Sebab Oife hidup untuk bersenang-senang. Oife tidak pernah yang namanya mempermainkan cowok. Oife bukan fuck girl seperti yang teman-temannya bilang. Yang tahu bagaimana Oife, ya dirinya sendiri.
Naik ke masa putih abu-abu pun, Oife tetap menyandang status primadona ketika menempuh pendidikan di luar negeri. Oife itu keturunan Indonesia-Inggris. Anta sebenarnya asli Inggris tapi karena induk perusahaannya ada di Negara ini jadilah Anta menetap di sini sampai suatu hari Anta bertemu mommy-nya. Anta pun fasih berbicara bahasa Indonesia.
Di SMA Galasky ini saja Oife langsung viral yang lagi-lagi karena terseret skandal mencium pipi cowok tampan yang Oife sudah tahu siapa namanya.
"Jenaro.." gumam Oife dengan senyum misteriusnya, "Gue pastiin lo gila karena gue."
Harga diri Oife jatuh saat Jenaro meninggalkannya di area parkiran padahal niatnya pingin diantar pulang malah gagal total. Oife heran sama dirinya kenapa dia tidak pandai merangkai kata jelas-jelas kerjaannya selama di rumah Omanya itu berbohong hampir setiap hari. Kenapa di depan Jenaro dia bisa ambyar? Kenapa?!
Satu jawabannya, Jenaro sangat-sangat ganteng. Oife sempat terpesona meski dia berusaha menepisnya, Oife terus kepikiran sosoknya. Balas dendam sekalian pedekate.
"Astaga, fokus, Oif. Fokus. Misi lo buat dia bertekuk lutut bukan malah sebaliknya. Cowok gendeng bin ngeselin itu gak boleh ngebuat lo baper duluan, oke?" Oife bermonolog sampai tidak sadar akan kehadiran wanita setengah baya yang warna rambutnya hitam kecoklatan itu.
"Kemana aja kamu Oife? Kenapa sore banget pulangnya? Kamu tau gak kalau mama udah nungguin kamu selama sejam lebih di depan sekolah kamu dan kamunya gak muncul-muncul!" Melani berkacang pinggang dengan wajah memerah. Melani sengaja menunggu kedatangan Oife di teras rumah. Melani tidak bisa lagi menahan emosinya.
"Kalau gak karena perintah daddy kamu, mama pun malas ninggalin salon demi anak bandal kayak kamu ini! Kerjaannya keluyuran gak jelas! Ngasih kabar enggak, mama yang kena imbas kemarahan daddy kamu!" sembur Melani sembari melangkah masuk ke dalam dan menjatuhkan bokongnya di sofa ruang keluarga. Oife yang takut, mengekori sang mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENARO
Teen FictionOife yang dijebloskan ke rumah sakit jiwa oleh cowok tak dikenal akhirnya memendam dendam. Hingga tujuan hidupnya hanya satu, membuat cowok itu berada di posisinya. Namun, siapa sangka bahwa tidak semudah itu pembalasan yang dia rencanakan. Malah Oi...